p

Yoshimura Ingatkan Maraknya Peredaran Knalpot Palsu

Produsen pipa gas buang asal Jepang, Yoshimura mengingatkan konsumennya untuk waspada pada makin maraknya pemalsuan. Bukan cuma knalpot, sampai produk lain yang tidak dibuat oleh Yoshimura pun ikut diciptakan oleh para pemalsu. Seperti jaket atau footstep racing berlabel Yoshimura.

"Di pasar Indonesia, knalpot Yoshimura palsu makin banyak," buka Masanori Ueno, Managing Director Sales Department Yoshimura Japan Co.,Ltd

Saat ditemui tadi malam (27/2) di sebuah mall di Jakarta Barat, pria Jepang yang sering berkunjung ke Indonesia menegaskan kalau detail knalpot Yoshimura asli dan palsu bisa dibedakan. Finishing yang asli jauh lebih halus.

Kedepannya, Yoshimura akan mensosialisasikan cara membedakan knalpot yang asli dan palsu lewat iklan di media nasional dan menyebar brosur edukasi.

Produk Yoshimura yang asli masuk Indonesia salah satunya lewat distributor resminya, Trivera Jaya. Semua produknya hanya diproduksi di dua pabrik, di Jepang dan Amerika.

"Selain itu performannya pasti berbeda," yakin Felix Ardianto, Sales & Marketing Manager Trivera Jaya. "Kami yang asli selalu aktif dalam kegiatan motorsport untuk menunjukan kualitas," lanjutnya

Langkah lain yang sedang diusahakan adalah mengurus paten Yoshimura di Indonesia. Kalau sebelumnya ada banyak produk yang mematenkan mereknya dengan nama Yoshimura, kini sedang diusahakan untuk direbut kembali. (motorplus-online.com)

Bursa Fast Moving Sepeda Motor, Ini Daftar Harganya

Pasar motor nasional yang membesar memberi konsekuensi ketersediaan spare part yang membesar pula. Besarnya pasar diikuti pula oleh tingginya pemalsuan komponen sepeda motor.

Menurut Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, total angka pembelian spare part mencapai triliunan. “Ini jadi alasan mengapa spare part banyak pemalsuan. Kategori pemalsuan ini memalsukan merek original. Belum lagi barang aftermarketnya,” ungkap Gunadi.

Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Kemekumham Ahmad Ramli menyebutkan, total sekitar 30 persen onderdil yang beredar di Indonesia adalah palsu.

Menurtu Gunadi, kondisi ini salah satu tindak kejahatan yang berefek luas. “Pasalnya suku cadang palsu juga jadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. Jenis komponen fast moving yang paling banyak dipalsukan kategori komponen yang terkait dengan keselamatan berkendara,” katanya.

Alasan harga yang lebih murah menjadi pola pikir kebanyakan masyarakat untuk membeli komponen aspal ini. Padahal ini sangat berbahaya, lifetime serta kualitas sangat beda dengan onderdil asli.

“Razia pasar yang kami lakukan bukan semata-mata melindungi investor atau pengusaha, tapi juga untuk keselamatan konsumen,” sebut Gunadi.

Selain pentingnya kesadaran para pengguna kendaraan, pihak produsen juga harus lebih sering mengkampanyekan pemakaian onderdil asli. Sebagai konsumen juga harus lebih teliti, ada baiknya membeli komponen di toko resmi.

Gunadi mengakui pabrikan besar sudah melakukan serangkaian rekayasa teknologi untuk menghindari pemalsuan tersebut. “Seperti perubahan kemasan pada waktu-waktu tertentu agar tidak mudah diimitasi,” katanya

Beberapa toko spare part yang didatangi MOTOR Plus mengakui untuk spare part motor yang produksinya sedikit jarang dipalsukan. “Tetap asli tapi beda vendor,” kata Krisna dari XO Motsohop, penjual komponen fast moving motor asal negeri India itu. (motorplus-online.com)