Seperti prediksi mayoritas publik bola tanah air, timnas Indonesia kalah saat menghadapi klub Bundesliga, Borussia Dortmund pada laga persahabatan tadi malam. Skor akhir pun timnas kalah “hanya” 0-1 via gol penalti pemain timnas Kroasia, Mladen Petric. Yang jadi pertanyaan, apakah skor akhir 1-0 benar-benar mencerminkan kekuatan timnas Indonesia mengimbangi Borussia Dortmund? Ataukah pemain-pemain Dortmund bermain santai, enjoy, rileks, dan tidak terlalu memforsir kemenangan?
Atmosfir pertandingan terasa sangat berbeda saat Indonesia dipermalukan Suriah pada Pra Piala Dunia beberapa waktu yang lalu. Dortmund yang menurunkan hampir semua pemain utama seperti Diego Klimowicz, Delron Buckley, Sebastian Kehl, Christian Woerns terkesan bermain santai dan tidak memforsir kemenangan.
Ingat penampilan Australia di Thailand waktu Piala Asia kemaren? Yah mirip2 itulah penampilan Dortmund tadi malam, seperti halnya turis yang sedang berlibur musim dingin di daerah tropis, tetapi bedanya mereka adalah pemain sepakbola profesional yang bermain untuk klub yang menggaji mereka karena telah ada tender dengan pihak MNC.
Permainan timnas sendiri, harus diakui, cukup lumayan, dibandingkan dengan penampilan terakhir saat dibantai Suriah 1-4 di depan publik sendiri. Meskipun yang tampil kali ini bukan “timnas” sungguhan, melainkan hanya pemain-pemain langganan timnas dan eks timnas yang diseleksi sendiri oleh pelatih dadakan Benny “Bendol” Dollo.
Pertandingan antara Indonesia dan Bayern Munchen pada tanggal 21 Mei 2008 diakhiri dengan kekalahan tim Indonesia. Gol pertama Bayern Munchen dilesakkan oleh Breno, pemain asal Brasil yang masih berusia 18 tahun. Setelah itu Jan Schlaudraff menambah 3 gol pada menit ke 23, 32 dan 83.
Di babak kedua Bayern Munchen mengganti penjaga gawang terkenal Oliver Khan dengan Michael Resing. Pada babak kedua ini Indonesia berhasil memperkecil kekalahan lewat kepala dari Bambang Pamungkas pada menit ke 61. Gol ini terjadi lewat crossing Elie Aiboy yang mengumpan ke Bambang Pamungkas. Indonesia sempat melakukan serangan beberapa kali namun akhirnya kandas. Justru pada menit ke 87, Bayern Munchen berhasil menambah gol ke gawang Indonesia lewat tendangan Toni Kroos. Kali ini Markus Harison yang menggantikan Yandri Pitoy gagal mencegah gol tersebut. Sampai pada menit akhir didapat hasil akhir 5-1 untuk kemenangan Bayern Munchen.
BAYERN MUNICH - Oliver Kahn, Ze Roberto, Andreas Ottl, Mark van Bommel, Jan Schlaudraff, Jose Ernesto Sosa, Toni Kroos, Breno Borges, Uwe Scholottner, Viktor Bopp, Diego Contento.
3. LA Galaxy (Amerika Serikat - non uni eropa) Tahun 2011
Spoiler for inpoh:
LA Galaxy akan bertarung melawan Tim Indonesia Selection dalam laga persahabatan, Rabu, 30 November 2011. David Beckham diturunkan Bruce Arena sebagai starter.
Pemain-pemain sentral LA Galaxy lainnya juga dimainkan sejak menit pertama. Landon Donovan dan Robbie Keane akan menguji perlawanan dari Indonesia yang diarsiteki oleh Rahmad Darmawan.
Kubu tuan rumah sendiri mengandalkan pemain-pemain yang tampil di SEA Games 2011. Andritany, Diego Michiels, Egi Melgiansyah, Andik Vermansyah dan Patrich Wanggai dipercaya menjadi starter oleh RD.
Mereka dipadukan dengan senior-seniornya seperti Firman Utina, M. Ridwan, Hamka Hamzah, Greg Nwonkolo, Victor Igbonefo dan Zulkifli Syukur.
Berikut skuad Indonesia Selection vs LA Galaxy:
Indonesia selection
12 Andritany (GK),24 Diego Michiels,8 Egi Melgyansyah,21 Andik Vermansyah,27 Patrich Wanggai,15 Firman Utina (C),22 M. Ridwan,23 Hamka Hamzah,10 Greg Nwokolo,5 Victor Igbonefo,3 Zulkifli Syukur
Cad
1 Kurnia Meiga (GK),13 Gunawan Dwi Cahyo,17 Hasim Kipuw,16 Mahardiga Lasut,18 Oktovianus Maniani,19 Ahmad Bustomi,11 M Ilham,20 Bambang Pamungkas,
LA Galaxy
12 Josh Saunders (GK),20 A.J DeLaGarza,2 Todd Dunivant,,5 Sean Franklin,4 Omar Gonzalez,23 David Beckham,10 Landon Donovan,19 Juninho,18 Mike Magee,17 Adam Christman,14 Robbie Keane
Cad
24 Brian Perk (GK),3 Gregg Berhalter,6 Frankie Hejduk,29 Dasan Robinson,28 Ryan Thomas,30 Paolo Cardozo,16 Hector Jimenez,27 Bryan Jordan,15 Dan Keat,7 Jovan Kirovski,21 Dustin McCarty,26 Michael Stephens,25 Miguel Lopez,32 Jack McBean
JAKARTA–Tim Indonesia Selection menyerah dari tamunya, Inter Milan, 2-4 pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu malam 26 Mei 2012.
Gol dari salah satu klub raksasa Italia itu dicetak oleh pemain tengahnya, Coutinho, pada menit ke-5 dan ke-42 serta Giampaolo Pazzini pada menit ke-60 dan ke-73, sedangkan gol tuan rumah tercipta lewat tendangan Patrich Wanggai pada menit ke-11 dan Yosua Pahabol pada menit ke-92.
FC Internazionale yang kali ini turun dengan kekuatan penuh langsung menunjukkan kelasnya sejak awal babak pertama. Hampir semua pemain bermain ngotot tidak seperti saat menghadapi Liga Selection, Kamis (24/5). Hasilnya Coutinho mampu menjebol gawang Markus Haris Maulana pada menit kelima.
Tertinggal Tim Indonesia Selection berusaha membalas. Akan tetapi, upaya yang dibangun melemahkan sisi pertahanan. Hampir saja Samuele Longo mengandakan kedudukan jika tendangan tidak mampu dihalau oleh Abdul Rahman.
Usaha anak asuh Nil Maizar itu sebetulnya tidak kalah sengit. Lewat serangan yang koordinasi akhirnya Patrich Wanggai pada menit ke-11 mampu menyamakan kedudukan melalui tendangan dari luar kotak penalti. Tendangan datarnya yang akurat tidak mampu ditahan oleh Paolo Orlandoni.
Kedudukan sama kuat membuat permainan lebih menarik. Jual-beli serangan terus dilakukan. Namun, anak asuh Andrea Stramaccioni lebih banyak mendapatkan peluang. Hanya saja dua peluang emas dari Samuele Longo tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
Gempuran tim asal Italia itu baru bisa membuahkan hasil pada menit ke-42 melalui tendangan tararah dari Coutinho. Meski tidak terlalu keras, tendangan pemain muda itu mampu memperdayai Markus Haris Maulana sehingga membuat unggul 2-1. Kondisi ini terjadi hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua Andrea Stramaccioni menarik keluar Samuele Longo dan digantikan dengan Giampaolo Pazzini. Hasilnya serangan lebih variatif, bahkan pemain baru ini langsung mampu menciptakan gol bagi timnya pada menit ke-60.
Meski unggul dua gol, I Nerazzurri ini tidak mengendurkan serangan. Bahkan, duet Milito-Pazzini terus mengacak-acak pertahanan Indonesia Selection. Hasilnya, Pazzini kembali menjebol gawang Markus Haris Maulana pada menit ke-73 sehingga mengubah kedudukan menjadi 4-1.
Tertinggal cukup jauh membuat Indonesia Selection kehilangan sentuhan. Beberapa kali membangun serangan selalu terbaca lawan. Namun, apa yang dilakukan Titus Bonai berbeda. Pemain dengan nomor punggul 25 terus menekan, bahkan nyaris menciptakan gol jika tendangannya tidak melambung di atas mistar gawang Inter Milan.
I Nerazzurri yang unggul jauh tetap bermain konsisten. Serangan demi serangan terus dilakukan meski beberapa kali juga mendapatkan tekanan dari Indonesia Selection. Hasilnya Yosua Pahabol mampu menciptakan gola pada masa injury time (92) sehingga kedudukan menjadi 2-4. Kondisi ini bertahan hingga wasit Nagor Amir Bin Noor Muhamed meniup peluit tanda pertandingan usai.
Pemain Indonesia Selection: Markus Haris Maulana/Samsidar (gk), Diego Michiels, Abdul Rahman, Harry Saputra/Valentino, Hengki Ardiles/M. Bachtiar (KK), Elie Aiboy/Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti/Satrio Syam(k), Lucky Wahyu/Busari, Oktovianus Maniani/Yosua Pahabol, Ferdinan Sinaga/Irfan Bachdim dan Patrich Wanggai/Titus Bonai.
Pemain Inter Milan: Paolo Orlandoni/Luca Castellazi (gk), Ivan Cordoba (KK) (k), Javier Janetti/Lorenzo Crisetig, Maicon (KK), Walter Samuel (KK)/Paolo Hernan Dellafiore, Jonathan/Cristiano Biraghi, Angelo Palombo, Esteban Cambiasso, Coutinho/Luca Tremolada, Diego Milito dan Samuele Longo/Giampaolo Pazzini.
Pertandingan persahabatan antara Persebaya vs Queens Park Rangers (QPR) yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin Malam (23/07), dimenangkan QPR dengan skor tipis 2-1.
Di pertandingan ini, Persebaya mampu unggul lebih dahulu di menit 17 melalui Fernando Soler. Kesalahan kiper Robert Green dalam mengantisipasi tendangan lambung Yusuf Hamzah, bola liar langsung dimanfaatkan Soler untuk membawa Persebaya unggul 1-0 atas QPR.
Pada menit ke-26, QPR mendapat penalti setelah bek Otavio Dutra melanggar Fabio di kotak terlarang. Adel Taarabt yang maju sebagai algojo, sukses membuat kedudukan imbang 1-1.
Sayangnya pertandingan yang berjalan menarik, sempat terhenti ketika lampu stadion padam di menit ke-38.
Laga Persebaya vs QPR diwarnai dengan lampu padam
Namun ketika pertandingan dilanjutkan kembali, hingga 45 menit dan tambahan waktu 3 menit berakhir kedudukan imbang 1-1 tidak berubah.
Di babak kedua, QPR terlihat bermain lebih terbuka. Beberapa kali lini pertahanan Persebaya yang di galang Otavio Dutra, harus jatuh bangun menahan serangan QPR yang dimotori Bobby Zamora.
Menit ke 66, QPR berhasil membuat kedudukan berbalik menjadi 1-2. Bobby Zamora berhasil menjebol gawang Persebaya melalui tendangan terukurnya.
Persebaya melakukan beberapa kali pergantian pemain untuk menambah daya gedor, dengan memasukan beberapa pemain seperti Patrich Wanggai, Diego Michiels dan Andik Vermansyah.
Di akhir-akhir babak kedua, Persebaya hampir menyamakan kedudukan lewat aksi individu Andik Vermansyah. Namun masih bisa di selamatkan pemain belakang QPR.
Skor 2-1 untuk keunggulan QPR tetap bertahan menutup laga persahabatan malam ini.
Pada pertandingan ini, juga diadakan pemilihan pemain terbaik. Untuk pemain terbaik dari QPR diraih oleh Abdel Taarabt. Sedangkan Taufiq menjadi yang terbaik dari Persebaya pada laga ini.
Susunan Pemain
PERSEBAYA: Robert Green (Radek Cerny ‘45), Nedum Onuoha, Anton Ferdinand, Matthew Connolly, Clint Hill (Shaun Wright-Phillips), Fabio da Silva, Adel Taarabt, Samba Diakite (Park Ji-Sung ‘70), Armand Traore, Bobby Zamora (Hogan Ephraim ’78), Heidar Helguson (M Doughty ‘45)
QUEENS PARK RANGERS: Endra P (Dedi Iman ’87), Yusuf H (Andik ’77), Otavio Dutra, Erol Iba (Diego Michiels ’75), Rivelino Ardiles, Taufiq, Jusmadi , Mario Karlovic (Feri A ’84), Rendy Irawan (Petrich Wanggai ‘69), Fernando Soler (Aulia Ardli ’84), Mat Halil
Pertandingan persahabatan Sabtu 4 Agustus 2012 antara Indonesia Vs Valencia, berakhir dengan skor 0-5 untuk keunggulan Valencia. Tertinggal 3-0 di babak pertama, Indonesia harus rela kebobolan 2 gol di babak kedua.
Di babak pertama Indonesia harus tertinggal 3-0 melalui gol yang di cetak oleh Pablo Piatti, Francisco Alcacer dan Ricardo Costa.
Di babak kedua, Indonesia yang coba mengejar ketertinggalan langsung mengancam di menit awal. Sayang tendangan voli M Ridwan masih membentur mistar gawang Valencia.
Satu menit kemudian giliran Valencia yang mengancam melalui Francisco Alcacer. Beruntung tendangan Alcacer masih diamankan mistar gawang Indonesia.
Alih-alih melakukan serangan, Indonesia malah kecolongan lewat Pablo Hernandez di menit ke 50. Hernandez yang menerima umpan jauh, melakukan akselerasi dan di akhiri tembakan keras yang merobek gawang Indonesia. 4-0 Valencia memimpin.
Empat menit kemudian giliran Francisco Alcacer yang kembali mencatatkan namanya di papan skor untuk kedua kalinya pada pertandingan ini. Skor 5-0 Indonesia tertinggal.
Tertinggal 5 gol, Nil Maizar coba memasukan beberapa pemain tersisa untuk mengejar ketertinggalan. Namun sayang hingga 90 menit dan tambahan waktu berakhir, skor 5-0 untuk Valencia sebagai skor akhir pertandingan ini.
Milan Glorie kembali meraih kemenangan atas Indonesia All Star Legend pada laga amal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu, 9 Februari 2013. Tim yang diperkuat mantan bintang Rossoneri seperti Paolo Maldini, Franco Baresi, dan Alessandro Costacurta tersebut unggul 4-2.
Pada 2011, Milan Glorie diketahui juga berhasil mengalahkan Indonesia All Star Legend dengan skor telak 5-1. Dan, sekarang mereka kembali mengulang sukses tersebut.
Di babak pertama, Milan Glorie sudah unggul 2-1. Gol pembuka disumbangkan oleh Serginho pada menit ke-15. Bambang Pamungkas lalu mampu memperkecil ketertinggalan Indonesia Legend pada menit ke-35. Namun, jelang turun minum, Andriy Shevchenko kembali membawa Milan Glorie memimpin 2-1.
Pada babak kedua, Indonesia Legend kembali berhasil menyeimbangkan kedudukan. Bepe lagi-lagi mengoyak jala gawang Massimo Taibi dengan tandukan kepala pada menit ke-58.
Tapi, Milan Glorie mampu menambah pundi-pundi golnya. Mereka, bahkan mencetak dua gol melalui Maurizio Ganz serta Serginho, masing-masing pada menit 65 serta 78. Skor 4-2 untuk Milan Glorie itu bertahan hingga akhir laga. (art)
Susunan pemain:
Indonesia All Star Legend: Hendro Kartiko, Asep Dayat, Eko Pujianto, Yeyen Tumena, Kurniawan DY, Bima Sakti, Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, Firman Utina, Bambang Pamungkas, Isnan Ali.