Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

esyeyeAvatar border
TS
esyeye
Benarkah Gelar Ksatria SBY Ditukar Guling dengan Gas Papua?????????
Benarkah Gelar Ksatria SBY Ditukar Guling dengan Gas Papua?????????
Jakarta - Menteri ESDM Jero Wacik kembali menegaskan investasi yang akan ditanamkan perusahaan migas Inggris yakni British Petroleum (BP) untuk ladang gas di Papua senilai US$ 12 miliar (Rp 108 triliun) bukan hasil tukar guling dengan gelar ksatria yang diberikan Kerajaan Inggris untuk Presiden SBY.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, orang yang menuding tukar guling gelar ksatria SBY dengan investasi gas BP di Papua adalah orang yang tidak tahu diri.

"Ada saja yang menuding investasi US$ 12 miliar BP itu tukar guling dengan gelar bintang kesatria (untuk Presiden SBY), itu orang yang plintir, itu tidak tahu diri," kata Jero di acara Penandatangan 5 Kontrak Jual Beli Minyak dan Gas Bumi, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Padahal, kata Jero, antara investasi gas Tangguh Papua dengan gelar ksatria berbeda jauh. Kontrak dan investasi Tangguh itu urusan Kementerian ESDM, tidak ada berhubungan sama sekali dengan gelar ksatria.

"Nggak ada hubungannya antara investasi BP Tangguh dengan gelas Presiden. Investasi dan kontrak BP itu urusan saya, urusan Menteri ESDM, ini biar jelas, agar tidak ada dusta di antara kita menjelang akhir tahun ini," ujarnya.

Bahkan atas kinerja dirinya, Jero mengaku mendapat apresiasi dari Presiden SBY karena telah berhasil membuat 40% gas hasil produksi Train III lapangan Tangguh dialokasikan untuk dalam negeri.

"Pak Presiden apresiasi kinerja Menteri ESDM, produksi Train III nanti 40% buat dalam negeri dan 60% buat ekspor, itu perjuangan keras kami," cetus Jero.

Seperti diketahui, penghargaan Knight Grand Cross in the Order of Bath diberikan Kerajaan Inggris kepada SBY. Penghargaan ini untuk mereka yang memiliki prestasi menonjol, baik dari kalangan militer maupun masyarakat sipil. Pemerintah Kerajaan Inggris memberikan gelar sejenis sebelumnya kepada beberapa pemimpin dunia yaitu, Mantan Presiden Amerika, Ronald Reagan, Mantan Presiden Prancis, Jacques Chirac, Mantan Presiden Turki, Abdullah Gul.

Dalam kunjungan ke Inggris kemarin, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyetujui investasi lanjutan perusahaan migas asal Inggris yaitu BP senilai US$ 12 miliar (7,5 miliar poundsterling) atau Rp 108 triliun untuk menggarap gas di Papua lewat Blok Tangguh.

Investasi Rp 108 triliun tersebut adalah untuk pembangunan fasilitas ketiga LNG liquefaction train (Train 3) guna menggarap ladang gas di Papua Barat.
0
1.7K
10
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan