samouthAvatar border
TS
samouth
Pengibaran Merah Putih di Puncak Carstensz by PTFI dan Mahitala
Ritual harian kota besar membuat sebagian orang melupakan apa itu nasionalis. Kadangkala untuk beberapa orang bahkan sampai melupakan hari besar negara tempat tinggalnya itu sendiri. Malahan nasionalis sudah menjadi barang langka di jaman teknologi semakin maju. Tapi itu tidak berlaku bagi para pemuda di ujung timur Indonesia sana.

Spoiler for Mahitala Ndugu:


Badai salju, hujan es, dan kabut tebal tidak menghalangi tim ekspedisi mengibarkan sang merah putih.
“Berjalan menyusuri puncak salah satu dari 7 atap dunia membuat kami tak henti-hentinya berdoa. Perjuangan kami tentu tidaklah sebanding dengan pengorbanan para pahlawan demi mengibarkan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Saat kami berhasil melakukannya, tak terasa air mata pun menetes bangga. Ini lah kado kami untuk Indonesia.”emoticon-Matabelo

Spoiler for Cartensz:


Tepat pada tanggal 17 Agustus 2014 sekitar pukul 10.15 WIT, lagu Indonesia Raya berkumandang di antara badai salju, dan kabut putih yang menggantung di titik tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid atau Ndugu Ndugu, di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut. Tampak di puncak batuan bendera merah putih berkibar menghiasi kelamnya langit Papua, menandakan selesainya espedisi upacara bendera di puncak Carstensz Pyramid.
Spoiler for Pengibaran Merah Putih:

Spoiler for Carstensz:



Terdapat dua tim dalam ekspedisi Carstensz Pyramid kali ini, yaitu tim Ndugu Ndugu PT Freeport Indonesia (PTFI) yang memiliki misi untuk melakukan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus, dan tim Mahitala Unpar yang memiliki misi penggantian tali sekaligus menjadi support tim PTFI. Perjuangan kedua tim ini tidak berjalan dengan mudah, dalam rencana awal seluruh logistik yang terdiri dari peralatan tali temali, perlengkapan pemanjatan, tenda dan makanan yang berbobot setengah ton awalnya akan di terbangkan menggunakan helikopter ke kemah induk yang terletak di Base Camp Lembah Danau Danau, di ketinggian 4.250 mdpl.
Spoiler for Mahitala:

Spoiler for Ndugu Ndugu:


Namun akibat cuaca buruk dari tanggal 10-12 Agustus mengakibatkan chopper tidak bisa mengangkut logisitik tersebut, hingga pada tanggal 13 Agustus - bersamaan dengan pelepasan ekspedisi tim advance Ndugu Ndugu PTFI, tim akhirnya memutuskan untuk membawa logistik tersebut dan memindahkan nya secara manual dari Bali Dump ke Base Camp.
"Sebanyak empat orang tim Mahitala yang sudah berada di Base Camp kembali ke Bali Dump untuk mengangkut logistik, dibantu oleh 16 orang atlit dari tim Ndugu Ndugu PTFI bahu membahu memindahkan peralatan itu." tutur Nur Anggit Tri Rohmadi yang bertugas di Command Center ekspedisi ini.

Spoiler for Carstensz:

Setelah semua logistik tiba di Base Camp Lembah Danau Danau, keesokan harinya tim harus menempuh perjalanan sejauh kurang lebih satu jam dengan membawa seluruh perlengkapan pemanjatan berikut tali-temali ke kaki Carstensz Pyramid di daerah yang dikenal dengan nama Lembah Kuning. Tali dengan total panjang 700 meter itu pun dipasang pada lima etape pemanjatan menuju puncak, secara bergantian tim memanjat sambil membawa tali baru untuk menggantikan tali lama, termasuk mengganti pengaman tetap yang sudah rusak.

Spoiler for Penggantian Tali:

Pendakian ke puncak Carstensz Pyramid sendiri dilakukan dua tahap, yaitu pada tanggal 15 dan 17 Agustus 2014 agar tak terjadi penumpukan di jalur pendakian. Pagi hari tanggal 16 Agustus, tim upacara berangkat menuju teras besar untuk bermalam, menghemat waktu dan energi agar esok paginya tim bisa berangkat tepat waktu.
Pagi hari 17 Agustus mentari mulai muncul dari balik puncak Sumantri, langit tampak begitu cerah di saat tim tengah bersiap melanjutkan perjalanan ke puncak. Setelah melakukan doa bersama, satu persatu atlit mulai melakukan pemanjatan.
Spoiler for Pemanjatan:

Selain menghadapi tebing vertikal yang dikenal dengan nama 'kandang babi', tim juga berhadapan dengan medan yang harus dilewati dengan teknik tyrolean traverse atau menyeberang menggunakan tali sejauh kurang lebih 25 meter, melalui jurang sedalam kurang lebih 500 meter. Dari Teras Besar, para pendaki membutuhkan waktu sekitar tiga jam melalui beberapa patahan, badai salju dan hujan es untuk sampai di puncak.
Lima belas orang yang terdiri dari, sembilan atlit dari tim Ndugu Ndugu PTFI, dan enam atlit dari tim Mahitala Unpar berhasil mencapai puncak, melakukan seremoni upacara bendera dan memasang plakat di puncak Carstensz Pyramid. Di puncak yang tidak begitu luas itu upacara berlangsung dengan khidmad, Deni Kelana sebagai komandan upacara memimpin upacara penghormatan bendera dengan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Edi Putro, dan pembacaan amanat oleh Ardhin Yuniar.
Spoiler for Pembacaan Teks Proklamasi:

Dalam amanatnya, Ardhin Yuniar menyampaikan bahwa puncak Carstensz Pyramid ini adalah situs kebanggaan Indonesia di Papua yang banyak sekali orang di dunia ingin mengunjunginya. Oleh karena itu, sebagai simbol kepedulian kita pada pemeliharaan lingkungan dan pelestarian daerah wisata, PTFI dan Mahitala Unpar mengadakan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69 di puncak Carstensz Pyramid.
Upacara di akhiri dengan pembacaan doa oleh Riza Sani, dilanjutkan dengan pemasangan plakat pendakian di puncak Carstensz Pyramid. Target upacara bendera dan penggantian tali pun berlangsung dengan sukses.

Spoiler for Carstensz:


Spoiler for Carstensz:


Salam salute untuk fotografer sahabat TS, Foto eksklusif dari agan IHSAN
Diubah oleh samouth 01-09-2014 08:48
0
4.6K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan