Tim Prabowo-Hatta mengucapkan terimaksih pada rakyat yang sudah mendukung proses Pilpres 2014 hingga ke putusan Mahkmah Kosntitu (MK) hari ini.

"Kami juga ikut merasakan kekecawaan atas apa yang terjadi," kata Jurubicara Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya saat membacakan surat resmi dari Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (21/8).

Ia menjelaskan, kepercayaan itu tidak akan disia-siakan oleh Koalisi Merah Putih (Prabowo-Hatta). Indonesia yang adil, bersatu, makmur dan berdiri di kaki sendiri harus terus diperjuangkan.

"Indonesia yang kita kehendaki tidak kenal lelah dan pantang nyerah berjuang demi itu, lebih baik kami mati daripada didikte asing," tegas Tantowi.

Perjuangan anti didikte asing itu, diambil Prabowo-Hatta dari kata-kata Proklamtor Mohammad Hatta yang menegaskan 'Lebih Baik Indonesia Tenggelam di Dasar Lautan, daripada Menjadi Embel-embel Asing'. Presiden pertama Bung Karno pun pernah menegaskan hal serupa dengan jargon 'Lebih Baik Makan Gaplek tapi Merdeka, daripada Makan Bistik tapi Jadi Budak'.

"Kutipan itu yang membuat kami akan terus perjuangankan martabat bangsa, mewajibkan kami terus berjuang walau berada diluar pemerintahan," ujar politisi Golkar ini.

Koalis Merah Putih menegaskan tidak akan mau disetir oleh asing. Dengan berada di luar pemerintahan, Koalisi Merah Putih akan menjadi kekuatan penyeimbang pemerintah dalam hal check and balances.

"Terimakasih rakyat Indonesia, tandatangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa," demikian Tantowi.

http://m.rmol.co/news.php?id=168800

inget statement soekarno/Hatta


buktinya banyak org pintar diindo ke LN utk 'diperbudak' perusahaan asing, banyak TKI ga dpt kerjaan diindo, yang akhirnya merantau ke LN demi hidup yang layak
jadi masih relevan masih mau melarat di kolong jembatan, drpd dibudak asing?

ibarat bayi, jalan aja kaga teteh, maksa minta jalan.