- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Prestasi Pertamax] Anak miskin yang bermimpi menjadi BJ Habibie
TS
mr.y2
[Prestasi Pertamax] Anak miskin yang bermimpi menjadi BJ Habibie
Quote:
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Jangan lupa di Rate ya gan ...
Jangan lupa di Rate ya gan ...
Quote:
Quote:
Prestasi secara singkat
Aku muhammad Yudha, Usia 20 tahun. Saat ini sedang menjalani perkuliahan semester 7 di prodi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas teknik mesin dan dirgantara, Institut teknologi bandung. Hal yang membanggakan menurutku adalah aku yang hanya anak seorang PNS dari suatu kota kecil (Kabupaten bungo, Provinsi Jambi) bisa berkuliah di ITB dan berusaha meraih mimpiku untuk menjadi seorang Habibie. Ini merupakan pencapaian terbesar dalam hidupku.
ITB, UI dan UGM merupakan universitas yang "menakutkan" menurut aku dan teman-temanku waktu itu (Waktu SMA), bahkan bisa dibilang tidak ada teman-teman yang berani untuk apply ke salah satu diantara 3 kampus tersebut. Dan sejauh yang aku tau, dalam 3 tahun aku di SMA, hanya ada 1 siswa (kakak kelas) yang bisa masuk ke salah satu kampus tersebut.
Bisa berkuliah di prodi Aeronotika dan Astronotika (Teknik penerbangan) adalah cita-citaku, waktu SMA banyak teman yang memandang remeh saat aku menceritakan program studi pilihanku itu, bukan karena "teknik penerbangan" itu remeh, mereka (sebagian teman-teman) hanya tidak percaya kalau aku bisa tembus ITB.
Setelah dinyatakan di terima di ITB. Allah SWT memberikanku kemudahan sehingga bisa kuliah di prodi yang aku cita-citakan tanpa harus membayar sepeserpun, dan diberi living cost perbulannya. Berada disini adalah sebuah keajaiban menurutku, tapi ditambah dengan semua kemudahan yang Allah SWT berikan, It's more than a miracle.. And I can't say a thing except "Subhanallah .. maha suci allah.. " . Dan menangis bahagia...
Quote:
Quote:
Berikut kisahku secara lebih detail
Spoiler for Klik tombol disamping untuk melihat Isi Kisahku:
Perkenalkan namaku Muhammad yudha, Lahir di Muara Bungo, tanggal 02 mei 1994 , Usia saat ini 20 tahun.
Aku adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Terlahir di keluarga sederhana, "Mama-ku" bekerja sebagai PNS (Tata Usaha) di salah satu SMP di kabupaten bungo. "Papa" sudah meninggal dunia sejak aku masih SMP (Semoga Allah memberikan tempat terbaik untuknya di Surga, menerangkan dan melapangkan kuburnya, memudahkan hisab-nya, menerima amal baiknya dan mengampuni kesalahannya)
Aku mengenyam bangku pendidikan sejak SD sampai SMA di Kabupaten Bungo .
(In case you don't know) Kabupaten Bungo adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Jambi. Jaraknya sekitar 5 jam perjalanan dari provinsi jambi. Bukan daerah yang terpelosok juga bukan daerah yang benar-benar maju. Pendidikan di daerahku msaih tertinggal (menurutku) jika dibandingkan kota besar lainnya, tertinggalnya dari segi prasarana dan alat bantu pendidikan. Kalau dari segi tenaga pengajar, guru-guruku adalah yang terbaik.
Sekolah ku SMAN 1 Muara Bungo, adalah salah satu SMA yang berada di kawasan ramai penduduk. Aku sendiri tinggal dikawasan pasar yang berjarak sekitar 1 KM dari SMA 1 tersebut. Di SMA inilah aku menemukan cita-citaku. Beberapa orang guru yang mengajarku, selain mengajar mereka juga memberi motivasi. Dari sinilah aku berani menggantungkan cita-cita yang tinggi.
Saat itu aku ingin menjadi seorang BJ Habibie, menjadi seorang engineer di bidang aeronotik. Aku pun membulatkan tekadku, dan berniat mengambil studi "teknik penerbangan". Berbekal tekad dan internet connection, aku lalu surfing mencari universitas yang ada jurusan/prodi Teknik penerbangan. Akupun jatuh hati dengan ITB (Institut teknologi bandung), Fakultas teknik mesin dan dirgantara, Prodi Aeronotika dan Astronotika (Teknik penerbangan)
Quote:
Saat aku ingin memilih ITB , ada satu hal besar yang menjadi penghalang.
Saat itu (tahun 2011), uang masuk ITB sekitar 50 juta dan biaya perkuliahan 5 juta persemester. Yang jadi "MASALAH" adalah aku berasal dari keluarga sederhana dengan tulang punggung keluarga satu-satunya adalah mama yang bekerja sebagai PNS, aku juga punya 4 orang adik yang saat itu 3 orang sudah bersekolah (Adikku yang pertama sudah SMA , yang kedua sudah SMP dan ketiga masih SD sedangkan yang paling bungsu masih belum sekolah) belum lagi biaya makan dan keperluan lainnya. Perhitungan kasar saja gaji mama tidak akan cukup untuk Semuanya.
Aku sendiri tidak bisa membayangkan betapa beratnya beban mama jika harus membayar biaya kuliahku, biaya makan dan biaya hidupku, serta harus menyekolahkan adik-adik ku dengan gaji seorang TU (tata usaha) di SMP.
Aku sempat patah semangat disini. Mama lalu memberiku semangat dengan mengatakan bahwa jika aku lulus di ITB, mama mau menggadaikan SK pegawainya di Bank untuk dapat membayar semuanya. Mama memintaku agar jangan khawatir, dan meyakinkanku bahwa Allah pasti akan memberi jalan bagi orang-orang yang mau berusaha.
She is the best mother (semoga mama selalu sehat dan diberikan perlindungan oleh Allah SWT)
Sejak saat itu aku semakin giat belajar, dan semakin sering mencari-cari informasi tentang ITB.
Quote:
Subhanallah...Ada peluang ....
Ya, saat menjelang bimbel, aku membuka situs Snmptn.itb.ac.id, yang berisi tentang informasi untuk masuk ITB. Setelah membaca setiap halaman yang penting menurutku, aku mendapati bahwa ITB memberikan pengurangan terhadap uang masuk yang 50 juta tersebut. ITB memberikan SUBSIDI, dengan pilihan subsidi 25%, 50%, 75%, dan 100%.
Aku lalu mendownload form permintaan pengurangan biaya, dan mengambil pilihan subsidi 100%.
Setelah itu aku mengisi spreadsheet yang meminta data personal, data orang tua dan data keuangan serta asset yang dimiliki. Setelah mengisi dengan lengkap dan mengirimkan semuanya sesuai prosedur, aku merasa ada harapan untuk tidak membebani mama. Jika aku bisa mendapatkan subsidi 100%, maka aku tidak perlu membayar uang masuk sebesar 50 jt tersebut. Dan hanya perlu membayar uang semesteran sebesar 5 jt saja.
Setelah sebulan bimbel secara intensive, akupun mengikuti SNMPTN ujian tertulis.
SINGKAT CERITA .... Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba... the judgement day .. eh.. hari pengumuman hasil SNMPTN maksudku.
Sekitar jam 6 sore menjelang maghrib, aku, mama dan adik-adiku duduk harap-harap cemas didepan sebuah notebook berwarna hitam. Suasana semakin mendebarkan karena lamanya akses untuk bisa masuk ke situs SNMPTN tersebut (Karena saking banyaknya pengunjung kali ya). Ketika bisa di akses dan login mama langsung memelukku saat melihat hasil pengumuman tersebut. Aku dinyatakan lulus di ITB. Ekspresi bahagia di wajah mama hari itu tidak akan pernah aku lupakan.
Akhirnya waktu untuk "mendaftar ulang" pun menjelang. Aku, mama dan adikku yang paling bungsu + pamanku (adik mama) + ibu (panggilanku untuk kakak perempuan mama) pergi ke bandung. Tapi Kami singgah dulu dijakarta di rumah keluarga (Adik mama yang lain , mama adalah anak ke 7 dari 9 bersaudara). Sekitar Jam 10 pagi waktu itu , aku login lagi ke akunku di website ITB. Disana, aku mendapatkan kabar gembira untuk yang kedua kalinya. Aku bisa kuliah di ITB dan mendapatkan subsidi 100%, sehingga uang masuk ITB yang 50 juta menjadi 0 rupiah .
Quote:
Subhanallah, Maha suci Allah, Tuhanku yang mengabulkan permintaanku untuk yang kesekian kalinya.
SINGKAT CERITA LAGI...
Aku sudah mulai kuliah di fakultas teknik mesin dan dirgantara . Di ITB untuk tahun pertama kami harus kuliah di Fakultas yang sama, ditingkat 2 awal semester 3 barulah masuk ke prodi yang dipilih. Setelah beberapa bulan kuliah (Masih di FTMD, belum masuk Prodi AE) beberapa orang teman memintaku untuk datang ke LK (lembaga Kemahasiswaan) . Saat aku sampai di-LK, aku melihat namaku dipapan pengumuman sebagai salah seorang penerima beasiswa BIDIK MISI. Beasiswa tersebut menanggung uang kuliah (SPP per semester) dan memberi bantuan biaya hidup sebesar 950.ooo perbulan.
Uang kuliah GRATIS + dapat living cost perbulan , dengan uang tersebut aku tidak lagi minta uang ke mama.
Quote:
Subhanallah...Aku bahkan belum meminta kepada-Mu wahai Robb, dan sekali lagi aku mendapatkan kemudahan dan Rizky yang tak disangka-sangka.
Jadi yang ingin aku highlight disini adalah aku seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana (Dari kota kecil yang mungkin belum pernah kalian dengar namanya), Bermimpi menjadi seorang habibie, bisa kuliah di Institut teknologi bandung (Prodi Aeronotika dan Astronotika/ Teknik penerbangan) tanpa membayar serta mendapatkan biaya hidup perbulannya.
Quote:
Aku ingin agar kisahku ini bisa menjadi sumber motivasi buat teman-teman diluar sana yang merasa tidak mampu kuliah karena masalah biaya.
Kalian bisa meminta kepada ALLAH SWT, sang maha kaya.
Cukup dengan modal TEKAD, DOA dari diri sendiri dan "ORANG TUA", Serta Internet connection untuk mencari informasi, kalian bisa kuliah diprodi yang kalian cita-citakan tanpa harus membayar (gratis) dan mendapat biaya hidup perbulannya. Trust me.. It's Work..
Spoiler for Kisahku ini juga aku publish di BLOG ku @Blogs.ITB:
Aku memiliki blog mahasiswa : http://blogs.itb.ac.id/muhammadyudha
ini artikel tentang kisahku
http://blogs.itb.ac.id/muhammadyudha...ya-hidup-lagi/
http://blogs.itb.ac.id/muhammadyudha...kut-masuk-itb/
Sosmed ..
https://plus.google.com/+MuhammadYudha_Y2
https://www.facebook.com/y2.yudha
https://twitter.com/yudha1994
Spoiler for Persyaratan teknis:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh mr.y2 24-08-2014 04:58
0
4.9K
Kutip
45
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan