kenangantarnusaAvatar border
TS
kenangantarnusa
Tim Transisi Itu Apa Sih?

Selain disibukkan oleh aktivitas sebagai Gubernur Jakarta, kini Jokowi membagi waktunya ke rumah transisi. Di sinilah Jokowi menggodok persiapan transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada dirinya. Tujuannya, begitu dilantik sebagai presiden dan wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla bisa bergerak cepat melaksanakan program yang dijanjikan selama kampanye.

Tim transisi yang dibentuk Jokowi sempat menimbulkan kontroversi. Terlebih hal ini belum pernah dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya. Pembentukan tim itu dikritik kubu Prabowo-Hatta, dan menimbulkan salah paham dengan partai politik pendukung.

“Ini sebuah tradisi baru yang mungkin juga banyak yang kaget. Terus terang, partai pun kaget,” kata Jokowi seusai salat zuhur saat ditemui majalah detik di ruang kerja gubernur. Bagaimana pembentukan tim transisi Jokowi? Apa saja tugas pokoknya? Bagaimana koordinasinya dengan Presiden SBY? Berikut ini wawancara Isfari Hikmat, Pasti Liberti Mappapa, dan Bahtiar Rifai dari majalah detik dengan Jokowi.

Baru kali ini ada presiden terpilih belum dilantik sudah membentuk tim transisi. Bisa diceritakan mengapa Anda membentuk tim transisi?
Kita ingin menciptakan sebuah tradisi baru dalam politik Indonesia untuk melancarkan proses peralihan dari pemerintahan sekarang menuju pemerintahan yang baru, dari presiden yang sekarang ke presiden yang baru. Kemudian yang juga penting, yang kedua, menyiapkan kelembagaan karena visi-misi dan gaya kepemimpinan setiap presiden kan berbeda. Oleh sebab itu,diperlukan sebuah kelembagaan yang berbeda. Kemudian juga untuk menghilangkan pola-pola politik transaksional, sehingga kita fokus pada kebijakan. Jadi (tugasnya) mempersiapkan terbentuknya pemerintahan yang baru dengan mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang ingin kita kerjakan.

Apakah juga untuk menyiapkan kabinet?
Sekali lagi, kantor transisi ini bukan menyiapkan kabinet, ndak. Apalagi sampai menyiapkan menteri, tidak. Tidak ada urusannya dengan itu. Itu urusannya di kamar yang lain, dan tidak harus saya sebutkan kamarnya ada di mana. Sekali lagi saya sampaikan, kabinet itu hak prerogatif presiden, harus tegas saya sampaikan.

Bagaimana awalnya muncul konsep membentuk tim transisi?
Saya kira (tim transisi) ini bisa untuk menyiapkan kerangka kerja kelembagaan, kerangka kerja kebijakan-kebijakan strategis, mengidentifikasi persoalan yang ada di kementerian, ini penting. Sehingga,sewaktu kita masuk, kita bisa langsung bekerja. Kita yang baru kan sering tidak siap menghadapi persoalan dan masalah yang ada. Saya dulu sewaktu jadi walikota mengalami itu. Mestinya (pejabat) yang lama menyampaikan, ini ada persoalan lama yang sudah selesai, ini persoalan yang ada, dan ini yang perlu diperbaiki. Sehingga, ketika kita masuk ke pekerjaan atau amanah yang baru, kita bisa langsung kerja. Tidak perlu harus belajar dulu enam bulan, bahkan ada yang belajar sampai setahun, bener itu.

Anda sendiri yang mempersiapkan tim transisi ini?
Iya, maaf, saya tidak berkonsultasi dengan partai-partai. Bukan apa-apa, bukan masalah apa, tapi saya ingin membentuk dulu. Setelah nanti kita launching, baru kita ingin berbicara dengan partai, personelnya siapa saja yang ingin masuk kantor transisi.

Partai pendukung kaget terhadap ide baru ini?
Ini sebuah tradisi baru yang mungkin juga banyak yang kaget. Terus terang, partai pun kaget. Mereka telepon saya, menanyakan saya kok membentuk kabinet (tapi) mereka tidak diajak bicara. Saya sampaikan, saya tidak membentuk kabinet. Kemudian tim transisi saya suruh muter ke partai untuk menjelaskan kantor transisi itu apa.

Presiden SBY juga menyiapkan tim transisi. Sejauh ini, seperti apa komunikasi dengan tim pemerintahan SBY?
Saat ini belum.

Komunikasi secara informal dengan tim transisi Presiden SBY apakah sudah dilakukan?
Kalau informal sedikit-sedikit sudah. Tidak saya sebutkan, sedikit-sedikit sudah, itu saja. Mungkin nanti yang akan sering kita temui adalah UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), Bappenas, dan yang berkaitan dengan APBN.

Apakah benar bertemu dengan SBY setiap Jumatan di Cikeas?
(Tertawa). Kita sampaikan, mungkin saya akan sering mengganggu Bapak berkaitan dengan transisi ini, tapi kita menghargai proses (gugatan Prabowo-Hatta) di MK.

Apakah proses gugatan pasangan Prabowo-Hatta di MK menghambat kerja transisi?
Jelas, kita kan tidak bisa berhubungan dengan pemerintahan yang sekarang. Tapi saya kira, apa pun, kita harus menghormati proses yang ada di MK.

Apa yang menjadi titik terpenting dalam proses transisi ini?
Apa pun, nanti APBN 2015 pelaksananya kan saya, sementara APBN-nya disiapkan sekarang, ya saya harus ikut,dong. Supaya ada program yang akan saya kerjakan itu masuk. Masak saya setahun mengerjakan yang bukan perencanaan saya, itu yang saya sampaikan ke beliau (SBY) dan beliau sangat menyambut baik. Beliau ingin melibatkan kita dalam pembahasan itu. Tapi karena ada proses di MK itu, maka terhambat. Penting sekali presiden yang baru ikut berbicara di ruang fiskal itu. Sehingga kita nanti bisa, paling tidak, menjalankan program-program prioritas, yang cepat bisa kita kerjakan. Kalau program panjang yang lima tahun atau tiga tahun, mungkin bisa nanti. Tapi kan kita ingin ada program yang cepat yang bisa dilaksanakan. Kalau kita tidak diberi ruang fiskal, tidak ikut berbicara di dalam APBN, pakai apa nanti saya melakukannya? Uang dari mana?

Apakah pembahasan anggaran bersama ini berkaca pada pengalaman saat jadi Gubernur DKI Jakarta?
Iya, betul, (waktu itu) anggaran sudah berjalan saya baru masuk (jadi gubernur). Itu juga pada bulan pertama, kedua, ketiga, saya tidak bisa berbuat apa-apa karena anggaran sudah diketok.

Kondisi itu merepotkan pemerintahan yang baru?
Iya, dong, kelihatan saya jadi tidak ngapa-ngapain. Kalau saya mengerjakan pun, “Ah, itu kan bukan punyamu”, repot lagi (tertawa).

Apakah ide transisi ini diterima oleh Presiden SBY?
Beliau sangat menyambut baik keberadaan tim transisi ini. Beliau menyampaikan, di pemerintahan Pak SBY nanti juga akan ada tim yang sama, sehingga nanti saya akan bertemu dengan Pak SBY, lalu ada tindak lanjut tim dengan tim. Proses seperti inilah yang harus menjadi sebuah tradisi baru.

Pembentukan tim ini seperti apa?
Kita kan ingin kerja cepat, jadi milih cepat. Sekali lagi, ini personelnya nanti akan bertambah lagi. Saya paling tidak suka pekerjaan tungga-tunggu… tungga-tunggu. Saya biasa cepat memutuskan, itu saja, ingin cepat memutuskan.

Nama-nama yang masuk tim transisi itu apakah dipilih karena mampu beradaptasi dengan kecepatan kerja Anda?
Anggapan saya seperti itu.

Mengapa Rini Soemarno dipilih menjadi kepala staf kantor transisi?
Ibu Rini itu kombinasi, pernah kerja di swasta, pernah kerja di pemerintahan. Pernah kerja di korporasi dan pemerintahan itu kombinasi bagus. Kalau Pak Andi (Widjajanto) kan akademisi. Artinya, belum pernah merasakan pemerintahan, belum pernah merasakan swasta. Pak Anies (Baswedan) sama, Pak Hasto (Kristiyanto) pernah di politiknya saja. Jadi kombinasi itu penting.

Bukan karena Rini dekat dengan Mega?
(Tertawa) Dekat dengan saya iya.

Pembiayaan tim transisi dan kantornya ini dari mana?
Pembiayaan dari partai, dari saya. Saya ditanya biayanya dari mana, dipikir saya tidak punya uang? Saya dikit-dikit ya ada lah, sedikit-dikit ya ada, sebagai gubernur ya dikit-dikit ada, sebagai pengusaha juga ada lah. Pak JK juga punya banyak, partai juga ada sedikit-sedikit.

Partai yang sudah menyumbang dari mana saja?
Yang jelas dari PDIP dan NasDem, nanti yang lain berikutnya. Sedikit-dikitlah sumbangannya. Kamu jangan berpikir menyumbang itu bermiliar-miliar. Hanya dua bulan, itu untuk apa. Paling kalau ada yang datang ikut dengan tim, katakanlah uang transpor, narasumber kalau ada narasumber. Kemarin ada yang tanya, ini dibiayai mafia minyak? (Tertawa) Biaya kayak gitu kok, kok mengecilkan saya. Dipikir kita tidak bisa membayar biaya-biaya yang kecil seperti itu, saya masih sanggup lah.

Hasil tim transisi seperti apa nantinya?
Nanti produknya yang disampaikan kepada saya itu opsi-opsi, bukan mendikte pada satu lo, ya. Ini ada opsi satu, opsi dua, opsi tiga, kelembagaan juga sama (ada opsinya). Bukan menentukan lo, saya tidak mau. Apalagi hal yang berkaitan dengan kebijakan strategis, program prioritas. Saya yang menentukan opsi-opsinya. Sudah saya sampaikan kepada tim bahwa produk itu berupa opsi-opsi. Artinya, opsi itu nanti diserahkan kepada presiden untuk diputuskan jadi kebijakan. Kalau tidak opsi, kan nanti jadi menentukan, saya tidak mau. Tapi saya juga minta jangan sampai berlembar-lembar, satu lembar saja, maksimal dua lembar. Setiap tim kerja itu jadi jangan rumit-rumit, dua lembar cukup, harus dibiasakan gitu dong.

Pola kerja tim transisi ini akan seperti apa?
Ya, nanti akan ada tim kerja. Artinya, misalnya hal yang berkaitan dengan pertanian, dengan pangan, akan dikerjakan oleh tim kerja pertanian dan pangan. Hal yang berkaitan dengan minyak, batu bara, mineral akan dikerjakan oleh tim kerja energi. Itu nanti akan melibatkan banyak orang, ada relawan, akademisi, pelaku, pakar, semua nanti di situ memberikan masukan. Tim kerja nanti yang saya inginkan banyak, ada pelaku. Misalnya masalah pertanian dan pangan, petaninya nanti ada juga di situ. Orang yang bekerja berkaitan dengan pupuk juga ada di situ. Kita ingin yang konkret sajalah, kita tidak ingin naik ke langit-langit yang tinggi, kita nginjak tanah saja lah. Akademisi, praktisi, pelaku, (nanti) yang banyak pelaku. Saya sampaikan, yang masuk tim transisi ini, misalnya ketua tim kerja pertanian, bukan langsung jadi menteri pertanian. Nanti rebutan jadi ketua (tertawa). Sebab, dipikir ketua tim kerja pertanian langsung jadi Menteri Pertanian. Ndak, saya sampaikan, ini tidak ada hubungannya dengan kabinet. Personelnya juga tidak ada hubungannya, ini bukan kabinet bayangan.

Seperti apa posisi dan peranan partai pendukung dalam tim transisi ini?
Silakan kalau memang mempunyai personel yang punya kemampuan di bidang-bidang yang kita siapkan, sebanyak-banyaknya (disodorkan) tidak jadi masalah. Tapi jangan memaksa-maksa dong kalau tidak sesuai. Kalau kamu punya dan sesuai, seratus pun kita ambil tidak apa-apa. Harus mulai berpikir seperti itu, bukan penjatahan, saya tidak mau penjatahan.



sumber: http://bit.ly/1nD0sww
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.5K
17
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan