Poling kabinet Jokowi ditutup, Prabowo diusulkan jadi mentan

Merdeka.com - Pihak Jokowi Center telah menutup poling tahap pertama Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) pada 10 Agustus 2014 pukul 22.00 WIB. Antusiasme partisipan cukup tinggi, termasuk mengusulkan nama-nama alternatif di luar tiga nama yang disediakan.

Juru Bicara Jokowi Center Wisnu Prasetya Utomo dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (13/8) menjelaskan, jumlah entri poling yang masuk mencapai angka 109.075 partisipan. "Angka ini tidak termasuk jumlah partisipan yang memberikan suara ganda. Jumlah poling ini bahkan lebih besar bila dibandingkan dengan poling serupa yang kami lakukan untuk memilih cawapres Jokowi pada bulan April lalu."

Wisnu menambahkan, jumlah partisipan yang banyak itu menunjukkan besarnya perhatian masyarakat untuk memberikan usulan nama-nama menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK mendatang. Sekaligus juga menunjukkan bahwa harapan masyarakat atas terwujudnya kabinet profesional cukup tinggi. "Bagi kami, tingginya partisipasi masyarakat dalam mengusulkan calon menteri ini sekaligus sebagai kabar baik bagi tradisi demokrasi kita."

Setelah data yang masuk tersebut diolah, Jokowi Center menemukan ada beberapa hal yang menarik untuk diperhatikan.

Pertama, sejak awal Jokowi Center sudah memunculkan tiga nama di tiap-tiap kementerian. Seperti pernah kami sampaikan sebelumnya, nama-nama tersebut muncul setelah berdiskusi dengan para aktivis, politikus, relawan, wartawan, akademisi dan seniman di berbagai kota.

"Selain tiga nama tersebut, kami juga memberikan kesempatan kepada masyarakat bisa mengusulkan pilihannya sendiri. Dari data yang masuk, nama-nama yang diusulkan oleh masyarakat sendiri hasilnya cukup tinggi. Beberapa nama bahkan mendapatkan jumlah dukungan lebih tinggi daripada yang didapatkan tiga nama yang sudah ada," kata Wisnu.

Kedua, nama-nama yang masih menjabat sebagai menteri di pemerintahan sekarang mendapat dukungan yang cukup tinggi dari masyarakat. Ini berarti masyarakat mengapresiasi kerja menteri-menteri yang memiliki rekam jejak bagus. Atau kinerjanya selama menjadi menteri selama ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Sebaliknya, menteri-menteri yang dianggap tidak baik, cenderung mendapatkan suara dukungan yang rendah.

Ketiga, nama-nama yang diusulkan oleh masyarakat sangat beragam di tiap-tiap kementerian. Kalau ditotal seluruh kementerian mencapai sekitar 837 nama. "Banyaknya nama-nama ini yang membuat persentase opsi 'lainnya' dalam poling bisa lebih besar daripada empat nama terbesar di tiap-tiap kementerian," tukas Wisnu.

"Yang menarik, nama Prabowo Subianto juga muncul dalam poling yang kami lakukan. Prabowo mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk mengisi posisi sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pertanian," imbuh Wisnu.

Wisnu mengatakan, pada prinsipnya, poling Menteri ini adalah aspirasi yang tidak mengikat. Keputusan siapa nama-nama yang akan menjadi menteri, tentu saja, tetap merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Masyarakat hendaknya jangan percaya apabila ada pihak-pihak yang menjanjikan bisa menjadikan seseorang menjadi menteri atau pejabat tinggi lain.

Setelah ini tahap pertama ini, Jokowi Center akan membuka poling Menteri lagi pada 13 Agustus 2014. Di tahap kedua, kami akan melakukan poling dengan empat nama calon menteri usulan hasil poling tahap pertama. Publik bisa mendalami dan menguji rekam jejak, integritas, dan kapabilitas nama-nama tersebut. Hasilnya akan kami rilis di pertengahan September.

http://www.merdeka.com/politik/polin...di-mentan.html