Pilpres 2014 banyak dibumbui fenomena2 menarik dan belum pernah terjadi dipemilu2 sebelumnya. Salah satu yg paling menarik perhatian adalah hasil quickcount lembaga2 survey sesaat setelah pemungutan suara 9 juli lalu.
Semua dibingungkan dengan hasil qc beberapa lembaga survey yg bertolak belakang dengan yg lain-- ada yg mengunggulkan calon no 1 disaat sebagian besar mengunggulkan calon no2.
Para pengamat dan yg merasa ahli pun ramai berkomentar, menganalisis step2 ilmiah yg digunakan lembaga2 survey.
Dan setelah pengumuman resmi KPU 22 juli lalu pun akhirnya diketahui yg mana lembaga survey yg kredibel.
Terlepas dari kaidah ilmiah yg digunakan dan keakuratan lembaga2 survey tersebut, ane pingin melihatnya dari sudut pandang lain.
Hampir setiap hari ILK dimeriahkan dengan survey2 cak Lontong yg tujuannya tentu saja untuk mengocok perut pemirsanya.
Bisa saja lembaga survey yg hasil QCnya berbanding terbalik dengan realcount KPU memang bermaksud untuk menghibur rakyat indonesia dan menurunkan tensi yg sedang tinggi2nya akibat pilpres.
"lha wong Cak Lontong aja hampir tiap hari melakukan survey abal2, kenapa kita gak bisa??"

Dan fenomena hasil survey atau QC yg bertolak belakang bisa jadi terjadi lagi dipemilu2 berikutnya



keep smile and