Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

woomboAvatar border
TS
woombo
inilah orang yang mengadu domba antara palestina dan papua
selamat pagi, siang, sore, malam agan dan sista

gini gan ini sebenernya cuma mau curhat aja kok emoticon-Malu (S)
tadi ane nemuin orang yang sok"an ngebela papua daripada palestina. jujur gans ane sebenernya udah marah banget sama itu orang! masa palestina diserang israel katanya itu gegara ulahnya palestina?! ane ga nyalahin papuanya gan, ane cuma nyalahin orang yg posting itu

sebenernya ane mau komen diforum sebelah itu, tapi susah banget buat accountnya, yaudah gak jadi bikin emoticon-Malu (S)
disitu banyak kata kata yang seolah" masalah palestina itu ga terlalu besar. ane sih curiganya dia non-muslim

daripada agan capek capek maen di forum tetangga nih ane udah kutipin buat agan dan sista :

Sejak [8/7], Palestina dan Israel bertikai secara
terbuka. Kedua negara saling melepaskan tembakan. Korban
pun tidak terhindarkan. Rasa simpati terhadap Palestina
datang dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Di
Indonesia muncul demo di berbagai daerah untuk mengutuk
Israel. Begitu pula ada sumbangan dana dari berbagai
komponen masyarakat untuk rakyat Palestina. Bahkan
Indonesia, melalui menteri pertahanan Yusgiantoro
mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengirim pasukan
perdamaian untuk menjaga wilayah Palestina. Tidak
ketinggalan kelompok garis keras seperti FPI pun mengklaim
akan mengirimkan pasukannya.
Menyimak berbagai berita tersebut, saya pun berpikir
tentang realitas sesungguhnya yang terjadi di Indonesia,
khususnya di Papua. Bahwa di Papua, hampir setiap hari ada
manusia yang mati karena berbagai alasan kesehatan (HIV/
AIDS, malaria, gizi buruk). Banyak rakyat yang mati karena
menjadi korban penembakan kelompok bersenjata. Bahkan
tidak jarang, banyak orang Papua, yang mati di tangan TNI
dan Polisi, atas nama kedaulatan NKRI. Bukan itu saja,
banyak anak usia sekolah yang terlantar dan tidak menerima
pendidikan sebagaimana mestinya. Kalau mau disandingkan,
situasi di Papua tidak kalah berbahayanya dengan serangan
Israel ke Palestina. Tetapi Papua dan penderitaannya
dilupakan oleh Indonesia, bahkan oleh sebagian pejabat orang
Papua. Rupanya, kalau orang Papua yang mati, itu biasa,
tetapi kalau orang Palestina yang mati karena diterjang oleh
peluru Israel itu baru luar biasa.
Kalau rakyat Indonesia dan pemerintah Indonesia
begitu peduli pada Palestina, mengapa hal yang sama tidak
untuk orang Papua? Mengapa ada diskriminasi yang begitu
mendalam antara rakyat Indonesia ras melayu dengan orang
Papua yang adalah ras melanesia? Mungkin bagi sebagian
orang, masalah Papua itu biasa-biasa saja. Orang hanya
berpikir, bahwa masalah Papua adalah masalah uang. Kalau
orang Papua dikasih uang, itu sudah cukup! Sesungguhnya,
Papua memiliki permasalahan yang kompleks. Papua memiliki
sejarah. Papua memiliki kekayaan sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang melimpah. Tetapi, persis di atas
kekayaan itulah, orang Papua memiliki sejumlah masalah yang
pelik, ibarat benang kusut yang sulit terurai.
Bicara tentang masalah Palestina dan Israel, berarti
bicara tentang hak asasi manusia. Kedua negara saling
mengklaim batas-batas wilayah dan juga ketenangan hidup.
Ketika salah satu dari keduanya mencari masalah, maka
perang pun pecah. Seandainya, kelompok garis keras Hamas
tidak membunuh ketiga remaja Israel secara keji, dan tidak
menembakkan roket-roket mematikan ke wilayah Israel,
tentu perang tidak akan terjadi. Mungkin ada motivasi lain
yang menyebabkan kedua negara saling berperang. Saya
tidak mau masuk ke ranah itu, karena sudah terlalu banyak
pihak yang memberi perhatian.
Sebagai warga negara Indonesia, saya merasa bahwa
nuansa keindonesiaan di Papua kian memudar. Situasi ini
terjadi karena sikap malas tahu Indonesia terhadap jerit
tangis dan penderitaan orang Papua. Indonesia malas tahu
dengan orang Papua! Mungkin itu istilah yang tepat untuk
mendeskripsikan sikap Indonesia terhadap orang Papua.
Bahkan para pejabat Indonesia, yang berasal dari Papua pun
ikut-ikutan malas tahu terhadap sesamanya orang Papua.
Contoh ada di depan mata, betapa sulitnya bangun pasar
untuk mama-mama Papua di kota Jayapura. Bukan itu saja,
para pejabat orang Papua pun kerap mencuri uang
rakyatnya. Korupsi merajalela di Papua. Ini kenyataan sosial
yang sedang berlangsung di Papua.
Papua memang punya segalanya: emas, hutan, minyak
bumi, cenderawasih dan sebagainya, tetapi Papua kurang
cantik dan kurang seksi di mata Indonesia. Papua dilihat
sebagai pulau orang hitam, keriting, yang berbusana daun
dan kulit kayu. Papua hanya menjadi dapur bagi Indonesia.
Tetapi anehnya, ketika orang Papua hendak meninggalkan
Indonesia, mau merdeka dan berdaulat, Indonesia justru
tidak meresponnya. Indonesia takut dan mengirim banyak
tentara dan polisi untuk bunuh orang Papua yang minta
merdeka. Sesungguhnya, Indonesia terlalu pengecut! Pada
titik ini, saya malu menjadi orang Indonesia. Mungkin banyak
orang pun malu menjadi orang Indonesia, yang identik dengan
teroris, koruptor, plagiat dan berbagai stigma jelek lainnya.
Ibarat pepatah tua: “gajah di pelupuk mata tidak
tampak, semut di seberang laut tampak.” Itulah Indonesia.
Masalah di Papua belum selesai, setiap hari orang Papua
mati, tetapi tidak dibiarkan. Sedangkan saat Palestina
digempur Israel karena ulahnya, Indonesia langsung bereaksi.
Bagi Indonesia Palestina lebih berharga daripada Papua.
Sentimen apa yang menyebabkan Indonesia menjadi buta dan
tuli terhadap jerit tangis orang Papua? Apakah kemanusiaan
orang Palestina lebih utama dibandingkan orang Papua?
Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa Indonesia
harus tutup mata terhadap persoalan Palestina-Israel, saya
hanya menyesalkan sikap Indonesia yang kurang konsisten
memperhatikan rakyatnya sendiri, tetapi mau sibuk dengan
negara lain. Indonesia perlu bangun fondasi keindonesiaannya
agar mapan, sebelum berkoar-koar mengurusi negara lain.
Indonesia perlu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya
terlebih dahulu, sebelum mengirimkan jutaan dolar ke
Palestina. Sikap solider Indonesia yang berlebihan kurang
tepat. Indonesia perlu menata dirinya terlebih dahulu
sebelum sibuk dengan negara lain.
Papua adalah salah satu wilayah yang harus menjadi
pusat perhatian Indonesia. Orang Papua terlalu banyak
menanggung penderitaan karena sikap malas tahu Indonesia.
Kini saatnya Indonesia mengarahkan pandangannya ke ufuk
timur dan mulai membangun tanah dan orang Papua.
Indonesia perlu bangun Papua dengan segenap hatinya, bukan
karena terpaksa atau ada motivasi lainnya. Dibutuhkan
kejujuran untuk membangun tanah Papua, bukan sikap pura-
pura. Jika Indonesia masih terus berpura-pura dengan orang
Papua, sebaiknya biarkan orang Papua menentukan nasibnya
sendiri di negerinya. Merdeka!

semoga dia cepet - cepet tobat gan emoticon-Cendol (S)

kalo ini linknya
http://m.kompasiana.com/post/read/664757/3/di-mata-indonesia-palestina-lebih-penting-daripada-papua.html

maap gan trit ane berantakan. ane buatnya lewat opera mini di android emoticon-Malu (S)

ane ga peduli, mau dicendol ataupun dibata ane cuma ngeshare gan, kasihanilah newbie ini *ngok

insyaAllah ane bakal rapiin kalo udah mencapai page 3. ga usah dirate gapapa gan. trit ane terlalu kacau buat jadi ht. apalagi kalo trit ane ternyata repost, ane pasrah dibata atopun dikomen negatif sama all kaskuser emoticon-Mewek
sekian dari ane gan
0
9.7K
85
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan