Sumber =
http://www.fajar.co.id/nasional/3328931_5712.html
Quote:
Fri,01 August 2014 | 19:07
JAKARTA, FAJAR -- Dengan membawa beberapa botol minuman keras dan pisau cukur, aktivis Progres 98 mendatangi kantor pemberitaan Metro TV yang berlokasi di Kedoya, Jakarta Barat. Kedatangan mereka disambut General Affairs Metro TV, Awal Syafriawal.
Ketua Divisi Aksi Progres 98, Fikram Faraid mengatakan, botol berisi miras dihadiahi ke pemilik Metro TV, Surya Paloh agar tidak mabuk kekuasaan. "Jadi mabuk minuman keras boleh asal jangan mabuk kekuasaan," jelas Fikram di pelataran kantor stasiun Metro TV, Jakarta, Jumat siang 1 Agustus.
Menurut Fikram, selama ini media milik Surya Paloh terkesan menutup-nutupi dugaan korupsi Megawati Soekarnoputri dalam kasus Release and Reacharge Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI) maupun rekening triliunan milik presiden terpilih Joko Widodo di luar negeri. Kedua kasus ini telah dilaporkan Progres 98 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kasus korupsi Megawati dan Jokowi ditutupi, itu kan mabuk kekuasaan makanya kita melawan," kata Fikram.
Sedangkan pisau cukur yang juga dihadihi kepada Surya Paloh, jelas Fikram, dimaksudkan untuk membersihkan diri. "Pakai pisau cukur biar lebih berwibawa dan bersih muka dan hatinya," sindirnya.
Progress 98 eminta Metro TV dalam waktu 2x24 jam segera meminta maaf terkait tudingan pihaknya sebagai massa bayaran saat aksi usut dugaan korupsi Megawati di kantor KPK. "Metro TV harus buat permintaan maaf terbuka selama seminggu. Kalau tidak, kami tetap akan melawan dan sebarkan perilaku mabuk kekuasaan Surya Paloh ke seluruh pelosok negeri," demikian Fikram. (rmol)
Hmmmm
kalau panastak disuruh gak haus kekuasaan
lha misalkan yang menang panasbung dikirimin apaan ?
Parang ama gillette foam
?