Agan2 ane akan berpendapat bukan sbg seorang ahli IT tapi memakai logika.

Seperti kita ketahui kalau di Papua DPT nya ajaib sekali karena melebihi dari jumlah penduduk disana jadi kesannya bayi aja memiliki hak suara buat coblos

http://m.kaskus.co.id/thread/53d0fdd60e8b46fc5f00019c/pemilu-terbukti-rekapitulasi-pilpres-kpu-keliru/1

Nah menurut ane yang diretas oleh oknum hacker jauh2 hari masa persiapan pilpres adalah jumlah DPT nya, jadi misalkan di Papua jumlah DPT 1 juta kemudian dirubah oleh hacker menjadi jumlah DPT 2 juta nah klo DPT sdh 2 juta berarti kan kertas suara 1 juta kelebihan dan hal inilah yang dimanfaatkan pecundang untuk mencoblos 1 juta suara tersebut dgn muka Jokowi. Padahal kenyataannya jumlah DPT tidak sebanyak itu, itulah makanya banyak pemilih2 gelap yang hny menggunakan KTP tanpa dilampirkan Form A5 seperti seharusnya mencoblos diberbagai TPS yang memiliki DPT berlebih, dan DPT (ada undangannya) jika ada undangan tdk perlu KTP lg tinggal coblos saja jd bisa dilakukan kecurangan secara sistematis dan langkah Prabowo Hatta tepat untuk memperjuangkan demokrasi secara jujur dan adil

Yang mau bata silahkan tp please jgn pake kata2 kotor, klo mau kasih cendol silahkan karena beda pendapat wajar krn inilah yang dinamakan demokrasi

*jadi menurut saya bukan jumlah hasil di TPS yang dihack karena manual ( tidak mungkin) jadi jumlah DPT nya (sangat mungkin) dan itu sdh dilakukan sebelum pilpres

Terimakasih