SUNGGUH beruntung provinsi DKI Jakarta memiliki Ahok, wakil gubernur yang kini jadi Gubernur Plt. Tak cuma jadi ‘votegetter’ – pendulang suara - ketika kampanye di pemilihan gubernur. Dia benar-benar bekerja untuk provinsinya, setelah terpilih.

Dia ngamuk, dia marah, dia menggertak, menggebrak meja dan dia menantang siapa saja. Tapi di atas semuanya, dia benar-benar bekerja. Bukan cuma wakil, ban serep, pelengkap penderita.

Ahok tampil tiap hari di teve sebagai sumber berita. Bukan bintang iklan. Tak perlu jualan obat, penyembuh maag, masuk angin, atau jualan sosis sambil joget-jogetan. Dia wakil gubernur yang full bekerja memikirkan dan melayani rakyatnya. Dan kini jadi gubernur Plt.

Tak sia sia rakyat dan negara menggaji Ahok. Karena dia betul betul berkarya. Memajukan dan mensejahterakan provinsinya. Dia bukan pengangguran terselubung, yang tetap gajian sebagai pejabat dan mendapat banyak fasilitas, tapi masih ‘ngompreng’ sebagai bintang iklan dan main sinetron.

Ahok tak perlu mencari-cari Tuhan dan membantu orang mencari Tuhan. karena Tuhan ada di dekat kita, kalau kita mau mendekatinya. Religiusitas – kebertuhanan – tidak ditunjukkan dengan ritual semu. Tapi dengan kerja dan menunjukkan manfaatnya bagi sesama.

Beruntung DKI jakarta memiliki Ahok. Semoga warga Jakarta tetap cerdas, memilih pejabat karena kinerjanya. Bukan karena dia selebritas, artis, aktor, atau yang cuma sibuk jualan sosis di teve. Sungguh kasihan rakyat yang akhirnya dibodohi. Dan negara menggaji seorang wagub yang senyatanya pengangguran terselubung.

sumber

ahok emang mantap dah, beruntung jakarta punya gubernur kaya ahok