Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BotNotAllowedAvatar border
TS
BotNotAllowed
INDONESIA PECAH 2015??
Siang ini saya bongkar-bongkar lagi buku-buku di perpustakaan pribadi, dan menemukan buku berjudul “Tahun 2015 Indonesia Pecah”, yang ditulis oleh Djuyoto Suntani – presiden “World Peace Committee” atau “Gong Perdamaian Dunia”. Saya membaca buku ini tahun 2008, jauh sebelum nama Prabowo atau Jokowi populer di Indonesia. Cukup menarik untuk mereview sedikit tentang isi buku ini dalam kaitannya menghadapi Pilpres 2014 sebulan lagi.

Bagian paling menarik dari buku tersebut adalah ketika Djuyoto Suntani melihat peta “Indonesia Baru” di suatu tempat di Israel. Di peta itu bisa dilihat bagaimana Indonesia pada tahun 2015 telah terpecah-pecah menjadi negara-negara kecil, di antaranya adalah : Negara Jamali (Jawa, Madura, Bali), Negara Sumatera, Negara Papua, dll. Dan momentum perpecahan Indonesia itu adalah pasca Pilpres 2014!!

Wowwww ... Indonesia pecah??? Ga mungkin lahhh, cyiiinn ...!!

Indonesia pecah mungkin adalah hal yang tidak pernah terpikirkan di dalam benak kita. Tapi jika menengok kepada sejarah sudah banyak contoh negara modern yang terpecah. Sebut saja Yugoslavia dan Cekoslowakia. Siapa juga yang pernah menyangka bahwa raksasa abad ke-20, pesaing berat AS, yaitu Uni Soviet bakalan pecah menjadi negara-negara kecil seperti saat ini? Jadi, pecahnya NKRI itu bukanlah hal yang mustahil apabila kita tidak waspada!

Secara garis besar ada 4 skenario yang disetting oleh pihak konspirasi internasional, menurut buku beliau, untuk mewujudkan NKRI yang terpecah belah :

1) Jadikan Indonesia sebagai negara berdemokrasi liberal.

2) Jadikan pemerintahan Indonesia bersistem kabinet parlementer.

3) Dudukkan presiden lemah yang akan tunduk pada kepentingan asing
(kalau mau istilah yang lebih sadiz : “dudukkan presiden boneka”).

4) Ciptakan huru-hara besar pasca terpilihnya presiden untuk menuju pada keruntuhan NKRI.

Oke, silakan anggap bahwa buku tersebut hanyalah pepesan kosong belaka. Tapi coba perhatikan bahwa poin 1 dan 2 sudah terbukti!

Semenjak Reformasi 1998, Demokrasi Indonesia yang berdasarkan sila-4 menurut Pancasila sudah digantikan dengan demokrasi liberal, di mana itu ditandai dengan banyaknya partai dan juga pemilihan wakil rakyat, kepala daerah, dan kepala negara dengan pilihan langsung! Demokrasi semacam ini sangat berbahaya bagi Indonesia, karena akan menyuburkan budaya ‘money politic’ karena demokrasi semacam ini sangat mahal harganya, dan rakyat dipaksa untuk memilih orang-orang yang tidak terlalu mereka kenal. Selain itu, demokrasi semacam ini sudah terbukti membuat rakyat bergesekan secara langsung sehingga potensi ‘chaos’ cukup besar.

Pada masa pemerintahan SBY yang dimulai tahun 2004 pula, sistem kabinet pemerintahan Indonesia bergeser dari yang seharusnya presidensial menjadi parlementer. Kabinet presidensial adalah sesuai dengan konstitusi di mana presiden memiliki hak penuh untuk menentukan formasi kabinetnya. Saat ini, meskipun masih diklaim bersistem kabinet presidensial, nyatanya Pemerintahan SBY justru lebih bersistem parlementer, di mana menteri-menteri yang duduk di kabinet berasal dari ‘titipan partai’.

Poin 1 dan 2 sudah terjadi, lalu bagaimana dengan poin 3 dan 4? Silakan anda renungkan saja

Yang jelas kalau melihat bagaimana pergesekan antara kedua pendukung capres di lapangan memang sedikit mengkhawatirkan. Sudah banyak debat kusir, black campaign, dan olok-olok mengisi hari-hari kita saat ini. Sudah banyak persaudaraan dan pertemanan yang putus hanya gara-gara dukung mendukung kedua capres ini. Belum lagi kalau melihat bagaimana media massa dan juga para analis politik dan akademisi yang seharusnya menjadi mediator atau penengah, justru memposisikan diri sebagai corong propaganda dan ikut serta membodohi rakyat.

Artikel ini bukan untuk menakut-nakuti atau memprovokasi. Poinnya adalah : Jika kita tidak segera mendewasakan diri dan terus bertengkar dalam menghadapi pilpres ini, jangan salahkan siapa pun jika suatu hari nanti Indonesia yang kita cintai ini hanya tinggal kenangan manis saja.

mari kita renungkan!

*) UNTUK SETIAP JENGKAL TANAH YANG KITA PIJAK, DAN UNTUK SETIAP TETES AIR YANG KITA TEGUK, KITA BERHUTANG DARAH DAN AIR MATA PARA PAHLAWAN!!! emoticon-I Love Indonesia


Sumber : https://www.facebook.com/photo.php?f...type=1&theater
Diubah oleh BotNotAllowed 03-07-2014 13:05
0
4.5K
36
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan