hutabarat90Avatar border
TS
hutabarat90
(MUI cari uang masuk kah?) Pengembang Roti Ganda Siantar Diduga Pakai Tuak
Siantar, hetanews.com-

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Siantar menyerukan agar umat Muslim untuk tidak membeli Roti Ganda, yang dalam proses pembuatannya diduga kuat menggunakan bahan-bahan yang diharamkan agama.

Seruan itu dilontarkan Ketua Dewan Fatwa MUI Kota Siantar, H Hasan Basri Siregar, Senin (14/7), karena pengusaha Roti Ganda menggunakan nira atau tuak untuk pengembang Roti Ganda. "Sampai saat ini kehalalan prooduk ganda sangat disangsikan, mulai dari proses produksi, bahan dan peralatan untuk membuat ganda kita sangsikan kehalalannya. Pengembangnya memakai air nira atau tuak," katanya.

Karena itu warga Muslim harus cerdas dalam memilih produk makanan, apalagi yang disangsikan kehalalannya. "Tidak usah beli produk ganda," tegasnya.

Dilanjutkannya, sampai saat ini belum ada niat pengusaha Roti Ganda untuk mengurus sertifikat halal. "Selagi undang-undang tentang kewajiban mencantumkan setifikasi halal belum terbit, tidak ada kewajiban pengusaha untuk membuat label halal," katanya.

Sikap pengusaha yang enggan mengurus serifikat halal itu, kata Hasan Basri, sangat tidak cerdas, apalagi mayoritas pembeli atau yang mengkonsumsi roti ganda adalah umat Muslim.

Dia juga meyayangkan Pemko Siantar yang enggan mengambil tindakan ataupun mendorong agar setiap pengusaha makanan mencantumkan sertifikasi hala pada produknya.

"Ini kebodohan dari Pemko. Kenapa saya bilang kebodohan? Karena kalau semua produk di Siantar sudah memiliki sertifikasi halal, maka bisa dinikmati semua golongan masyarakat. Tetapi karena tak memiliki sertifikat halal, sekarang ini kalau Roti Ganda dibawa ke Medan, orang sudah tidak mau memakannya. Apa tidak ada produk lain yang bisa dibawa? Begitu kata orang," tambah Hasan Basri.

Senada dikatakan Ketua MUI Siantar, HM Ali Lubis. Menurutnya, terkait belum adanya label halal pada produk Ganda itu, MUI Siantar sudah menyurati MUI Sumut. Tetapi sampai saat ini belum ada, dengan belum adanya label halal pada produk Ganda itu, HM Ali Lubis meminta masyrakat yang ragu terhadap kehalalan Roti Ganda itu supaya tidak membelinya.

"Kalau memang tidak tau ada nazis boleh dikerjakan, tapi kalau ragu-ragu maka harus ditinggalkan atau jangan dibeli," ujarnya.

Ketika hendak dikonfirmasi, pengusaha maupun Humas Roti Ganda tidak berada di tempat. "Sedang di Jakarta (pengusaha). Humas juga tak ada," kata Lily, salah satu pekerja di tempat itu.

Ketika ditanya terkait produk Ganda yang menggunakan bahan- bahan yang tak halal, Lily membantahnya. "Mana mungkin, pekerjanya kebanyakan Islam," katanya. Ketika ditanyai kenapa perusahaan itu tak mau ditinjau oleh MUI Sumut, Lily enggan berkomentar.

Sedangkan menurut Humas dari Roti Ganda, Ondo Siahaan yang dihubungi, Senin malam (14/7), mengungkapkan bahwa dugaan itu tidak berasalan dan tidak benar kalau menggunakan nira atau tuak untuk pengembang rotinya.

"Sekarang (Senin malam ini, 14/7) di roti ganda ada MUI dari Provinis Sumut yang datang untuk memeriksa kebenarannya. Kami juga meminta kepada MUI agar membawa roti ganda ke labarotarium untuk diperiksa. Mengapa harus roti Ganda, apakah roti-roti yang lain telah diperiksa oleh MUI Siantar juga," tegasnya.

Dia mengakui bahwa hingga dengan sekarang ini, label Halal masih dalam pengurusan. "Label halal lagi dalam pengurusan, karena itu ada tim dari MUI Provinsi yang datang malam ini ke roti Ganda," ungkapnya.

http://hetanews.com/article/1214/pen...uga-pakai-tuak

ketika halal dan haram ada ditangan MUI....
0
25.6K
163
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan