"Saya Lebih Takut Metromini, Ketimbang Angkot...."
TS
arrinknight
"Saya Lebih Takut Metromini, Ketimbang Angkot...."
WELCOME TO MY THREAD
-Jangan Lupa-
:rate 5 dan
SHARE dan KOMENG
-Tolong Jangan-
-Kalau tidak suka komeng saja, jangan merah-
Spoiler for no repsong ya:
Pertama-tama TS mengucapkan terima kasih atas kedatangan agan dan aganwati semua. TS memperingatkan bahwa thread ini mengandung banyak GAMBAR. Dan jika gambar tsb tidak terbuka secara otomatis, maka TS harapkan agan sekalian mengganti browser dari Chrome ke browser lain. SHIFT + X =buka semua spoiler.
Langsung aja, TS membuat thread ini karena ingin share pengalaman nyata pribadi TS dan teman-teman TS sendiri, tentang trauma dengan Metromini dan Kopaja.
Kita tahu bahwa kedua angkutan umum ini sering sekali ugal-ugalan dan menyebabkan kerugian pada lingkungan sekitar, walaupun masih diminati oleh beberapa kalangan. Namun juga tidak sedikit yang sering balapan, salip-salipan hingga salah satu mengalah duluan. Polisi juga seakan tutup mata dengan kedua angkutan umum berbadan besar ini. Sekali waktu bahkan yang mengemudi adalah bocah!
Namun gan, baca dulu thread ini hingga usai dan agan akan tahu kenapa judul thread ini demikian, "Saya Lebih Takut Metromini, Ketimbang Angkot...."
Quote:
Ini cerita nyata TS sendiri tertanggal 17 Maret 2012 di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat di Kilometer 13 Daan Mogot, Honda DM.
Quote:
Pada sore hari sekitar jam 3 sore tanggal17 Maret 2012, TS yang pulang kuliah saat itu dijemput oleh tunangan TS menggunakan mobil, yaris merah yang banyak kenangan. Karena TS belum makan siang, tunangan TS mengajak makan di sebuah mall, Mall Puri Indah (yang lokasinya di Jakarta Barat juga). Selesai makan, TS teringat kakek nenek yang sedang di rumah (pikir TS mereka di rumah) siapa tahu lapar, TS lalu membelikan mereka roti di BreadLife Mall Puri Indah. Sudah jam 4 sore saat itu, jadi TS memutuskan pulang.
Spoiler for mall puri indah jakarta barat, sumber: rumah.com:
Kami berdua baru keluar mall dan baru berada di lampu merah Puri Kembangan (jaraknya dekat sekali dengan Puri Indah Mall).
Spoiler for lampu merah puri saat banjir, sumber: twitter:
Saatitu kami berdua sedang ngobrol soal banyak hal sambil tertawa lepas. Tiba-tiba saja adik TS menelpon ke handphone TS, langsung TS angkat. Adik TS tiba-tiba menangis.
Adik: "Cece, cepetan pulang ke rumah! Cece di mana?"
TS: "Jalan pulang dari Puri, loh kenapa nangis gitu?"
Adik: "Cece, kakek sama nenek tabrakan, mami lagi pergi ke rumah sakit dari salon langsung!!"
TS: "Tabrakan di mana!!!?
Adik: "Katanya di Daan Mogot!!! Cepet pulang!"
Bagai dihajar petir malam hari, jantung ini seakan langsung sakit. Baru saja TS membelikan roti untuk kedua orang tua tercinta, namun seakan tertusuk samurai dada ini, langsung pupus harapan bertemu di rumah dan bersenang-senang. TS langsung menelpon ibu TS yang tentu saja harus telepon sampai 3x baru diangkat.
Ibu: "Kamu cepet ke RS Cengkareng ya, jemput adikmu dari rumah, tadi mami gak sempet soalnya langsung ke RS dari salon!!"
TS: "Kakek nenek kenapa?"
Ibu: "Ditabrak!!! Doain semoga gak kenapa-napa ya! Buru ke sini!!"
Ibu TS ditelpon sambil teriak dan nangis ngejerit. Bagaimanalah perasaan seorang anak (ibu TS) ketika orang tuanya (kakek nenek) dalam situasi seperti ini. Tunangan TS langsung mengajak jemput adik TS yang ada di rumah. Kami bertiga langsung menuju RS Cengkareng, Jakarta Barat.
Spoiler for RS Cengkareng jakbar, sumber: rsumum:
Sesampainya di sana, TS langsung buru lari bersama adik ke UGD (Unit Gawat Darurat). Dengan berurai air mata, kami bertiga (TS, adik dan tunangan TS) lari menuju UGD. Begitu melihat kondisi kakek nenek seakan jantung ini mau copot dari tempatnya. TS, ibu, dan adik menangis sekencang mungkin. Ada juga paman dan tante di sana ikut sedih.
Kondisi kakek saat itu hanya bisa terbaring lemah sambil lukanya di urus. Nenek parah sekali. Kakinya hancur bagian lutut. Sampai petugas medisnya harus mengambil gips besar untuk meluruskan kaki nenek dibantu potongan besi untuk meluruskannya.
"Lihat nenek kamu!!! Haduh parah sekaliiiii!!!!" Ibu TS teriak histeris. "Kakek gimana, gimana! Kakek tidak terlihat ada luka apa-apa!" tanya TS histeris. Kata dokter, kakek harus di masukkan ke ruang Rongsen (X-Ray) dan CT Scan, walaupn tidak terlihat luka apapun juga. Kami menyetujuinya. Kakek sempat muntah darah 2x. Ibu TS langsung histeris.
Tunangan TS berusaha menenangkan kami dan perlahan bertanya kenapa bisa terjadi. Ibu TS lalu menceritakan...
"Tadi mami ditelpon seseorang, katanya teman dekat kakek. Ia lalu menyuruh mami segera ke Honda Daan Mogot. Mami kaget, ada apa ini. Kata dia, kakek nenek ditabrak METROMINI (kalau tidak salah nomor 88). Mami langsung ke sana. Dia juga sudah memanggil ambulans.
Ketika mami sampai di sana, dia bercerita bahwa kakek nenek hanya digeletakkan di depan Honda setelah ditabrak padahal banyak yang lihat. SUPIR METROMINI TERSEBUT KABUR.Kejadian begitu cepat. Petugas di sana juga bercerita kalau kakek nenek sedang naik motor dari arah Pasar Cengkareng untuk ambil STNK temannya di kantor. Lalu mereka berdua pulang dan mengendarai motor pelan di jalur kiri. Mereka lalu memberi sein tanda ke kanan ingin putar balik.
Pas putar balik itu, tiba-tiba dari jalur busway ada metromini ngebut banget. Langsung menghantam motor kakek nenekmu. Kakekmu tangannya tidak sengaja gas sampai dalam, nenekmu kakinya sudah masuk roda metromini itu. Nenek sudah teriak "SAKIT, REM!!!!" berkali-kali, akhirnya kakek berusaha rem. Namun...
Kakek kamu dilindas roda dan masuk kolong metromini dan di LINDAS begitu saja, sementara nenek kamu kakinya masuk roda dan metromini tersebut semakin ngebut bukannya stop. Setelah tahu ada orang yang ditabrak supir langsung stop dan kabur ke arah Flyover Grogol."
Spoiler for ilustrasi metromini jalur busway:
Kami sekeluarga percaya bertahun-tahun kakek selalu menjadi pemotor yang disiplin, menggunakan helm kemanapun dan taat rambu, bahkan selalu jalan di kiri. Tidak mungkin kesalahan ada di kakek, karena kami mengenal betul kakek kami baik hati dan terlalu dermawan kepada siapapun. Mereka hendak mengambil spanduk ingin berjualan bakso dari Pasar Cengkareng.
Setelah cerita itu, keluar lah hasil X-Ray kakek. Dokter memberikan pernyataan mengejutkan.
Dokter: "Kakek kamu tulang rusuknya hancur, bagian dadanya, hingga paru-parunya, liver dan jantungnya tertusuk tulang rusuk. Mungkin dilindas roda hingga masuk kolong metromini jadi lumayan parah. Maka itu beliau batuk darah."
Kami menangis sesenggukan. Kondisi kakek dari luar tidak ada luka, TS sempat bersyukur. Namun ternyata bagian dalam dada sudah amsiong (hancur lebur). Ini membuat TS geram dan berteriak, "KAMI MANUSIA BUKAN BINATANG DILINDAS SEPERTI TIKUS, MATI LALU DITINGGAL BEGITU SAJA, PADAHAL BANYAK MASYARAKAT YG LIHAT DAN SEPERTI TIKUS MATI DI JALAN KARENA TABRAK LARI, SOPIRNYA JUGA KABUR, METROMINI SIAL!"
Tunangan TS sudah berusaha menenangkan TS. Hari itu juga, kakek melihat paman TS, lalu dipanggil. Kakek menitipkan dompet (bisnisnya) ke paman. Lalu, KAKEK MENINGGAL SAAT ITU JUGA DI RS CENGKARENG.TS tidak kuasa menahan sesaknya dada ini dan hati ini. Ibu TS menyuruh TS pulang dan mengambil seluruh barang kakek, baju, sepatu, sandal, untuk besok ke rumah duka Jelambar, ingin di kremasi setelah itu.
Adik TS dan TS pulang ke rumah dan langsung berdoa, "Terima kasih telah membuat hari kami selalu cerah dengan kakek yang begitu memiliki hati dermawan dan baik dan selalu memberi apa yang kami inginkan sebagai cucunya. Sekarang saatnya Tuhan memberinya tahta di sampingNya di Surga." Saat itu juga, kami membereskan semua barang kakek dan meninggalkan 1 buah baju sebagai kenang-kenangan. Tunangan TS juga membantu hingga jam 1 subuh kami berangkat ke rumah duka.
Sayangnya, esokannya pihak metromini bertemu ibu dan memohon supaya metromini yang telah menabrak kakek itu dilepaskan dari kandang polisi, karena pemasukkan mereka jadi sedikit. Ibu TS marah.
"Kalian bukannya memberikan kami santunan atau minta maaf tapi malah meminta metromini dikembalikan! Terlalu! Kalian pikir kami binatang! Berpuluh metromini di jalan akan membunuh orang lain lagi keesokan harinya! Itu juga uang sudah banyak mengalir, kalian punya banyak bus!!"
Jasamarga sudah mengeluarkan deposito asuransi untuk yang meninggal dan terluka. Nenek TS sudah dipindah ke RS Royal Taruma, Grogol Jakarta Barat. Namun mereka pihak metromini? Malah minta bus kembali!!
Spoiler for rs royal taruma. sumber: google:
TS tidak ikut campur soal itu, hari itu juga tanggal 18 Maret 2012, kakek sudah di rumah duka dengan peti matinya sudah ditaruh di ruangan Nomor 16. TS lalu menaruh roti yang TS beli kemarin untuk kakek di atas meja sembahyang, "Semoga kakek tenang di sana, jangan lupa makan ya rotinya dari aku, aku sayang kakek!"
Roti itu tidak bisa TS berikan di rumah karena kakek sudah terlanjur pergi. Adik TS melihat arwah kakek yang sedang kebingungan dan mondar mandir rumah duka. TS hanya bisa bilang nanti didoakan. "Cece, kemarin aku sudah bilang kakek nenek jangan pergi tapi mereka tetap pergi..." ternyata adk sudah ada firasat.
Setelah kakek dikremasi, tentunya nenek yang membutuhkan biaya yang sangat besar untuk perbaikan tulang lututnya yang hancur. tadinya dokter memasangkan segitiga besi supaya kaki nenek lurus dan normal lagi. Setiap hari nenek harus menjalani siraman NaCL agar kakinya tidak busuk dan itu berhasil. 4 bulan kemudian dokter mengganti segitiga itu dengan logam besi yang dimasukkan di kaki nenek. Untung banyak donatur yang memberi. Terima kasih sekali.
Spoiler for besi logam tulang patah:
Tanggal 20 Maret 2012 pas hari ultah adik. Adik TS menangis karena 3 hari sebelum ultah, kakek sudah tidak ada.
Dan sampai sekarang, 2012-hari ini, nenek tidak pernah sekalipun bisa berjalan lagi walaupun kakinya sudah normal. Ia takut besi di dalamnya akan patah. Setiap hari hanya bisa menonton TV parabola di atas kasur yang di desain seperti layaknya rumah sakit.
Ibu TS berpesan, "jangan kamu lewat Daan Mogot lagi kalau naik mobil atau motor, jangan naik motor lagi, mami ajarin kamu nyetir mobil saja!! Itu jalur jahat, metromini juga jahat, jangan naik metromini lagi. Naik angkot atau busway aja ke kampus!"
Kami semua trauma dengan Daan Mogot dan metromini. Sampai sekarang sopir tidak ditemukan karena alasan dari perusahaan metromini: "supir tembak itu kami tidak ada datanya". Hebat.
Quote:
Dan cerita lain lagi oleh teman TS, Kopaja.
Quote:
Teman TS inisial S, baru saja pulang dari kampus daerah Kebun Jeruk, jakarta Barat dengan naik kopaja. ia saat itu sedang duduk di depan tidak menggunakan HP atau kalung atau bagaimana. Ya iyalah, dia cowo! Tiba-tiba ada beberapa pengamen bersama preman masuk dan duduk. Ia lalu dipalak dan disuruh buka tas kasih HP. Sopir kopaja diam saja.
S langsung loncat ketika sopir kopaja sedang ngetem. Ia langsung lari dan naik angkot menuju halte busway.
"Gue jadi takut naik kopaja walaupun gue cowo juga, apalagi cewe! Gila itu beneran, baru 2x naik sudah begini! Keterlaluan!"S curhat ke TS.
Quote:
Dan cerita lain di Daan Mogot, sebuah metromini. dari sumber agan kaskuser ini(makasih ya, TS ijin kopas threadnya).
Quote:
Tabrak Lari di Daan Mogot, Dua Remaja Tewas
Jakarta, Seruu.com - Peristiwa tabrak lari terjadi di jalur Busway Daan Mogot, Kilometer 2 atau tepat di depan PT Masa Kreasi, Jakarta Barat, Senin (10/9/2012). Dua pengendara motor disambar Metromini yang masuk jalur busway, yang langsung melindas kedua wanita yang masih diketahui masih remaja tersebut.
Belum diketahui identitas kedua wanita tersebut. Namun, tampak dua remaja itu tewas di tempat dengan isi kepala terburai. Menurut informasi yang dihimpun Seruu,com, kejadian tabrak lari itu terjadi pada pukul 12.00 WIB di Jalan Daan Mogot.
Dua remaja naas tersebut diketahui mengendarai Mio Putih dengan plat nomot E 6529 ZI. Motor yang dikendarai korban tewas tidak mengalami kerusakan sedikit pun.
Kedua remaja tersebut diperkirakan berusia sekitar 19 tahunan. Kecelakaan yang terjadi di tengah siang bolong itu membuat lalu lintas dari arah Daan Mogot ke Grogol mengalami kemacetan panjang. [Acil]
Spoiler for korban. jangan buka kalau takut!:
Katanya sih, otaknya samai terburai tapi entah juga. Ini sangat, sungguh mengerikan karena banyak kejadian di Daan Mogot di jalur buswaynya plus metromini gila bawanya kebut-kebutan, sadar gak sih kalau sopirnya itu sudah membunuh? Mentalnya langsung kabur pula. Coba kalau keluarga mereka diginiin juga seperti tikus tabrak lari!!
Demikian dari TS, saran TS tolong dengan sangat yang nyetir metromini jangan jadi pembunuh. Ngeri. Sampai sekarang TS selalu pakai mobil pribadi, tidak pernah naik motor apalagi angkutan umum. Angkot juga pernah naik, namun banyakan TS pakai mobil dan menghindari Daan Mogot.
Mari jadi pengendara bijak dan taat aturan, jangan sampai Indonesia tercoreng hanya karena kasus metromini dan kopaja lagi. Pemerintah Jakarta, tolong perhatikan ini. Kondisi angkutan umum begini gimana kita nyaman dan aman mau pindah ke sarana transportasi umum coba??
Kalau agan sekalian mau tambahin komen aja nanti di pejwan. TS terbuka.