stelingardAvatar border
TS
stelingard
Gaza, Bukan Genosida Tapi Pembersihan Rezim.. Mari Berpikir Jernih..
Sebelumnya ane berharap agan semua Simak baik2 Thread ini sebelum komentar.. Karena yang ane sampaikan ini hanya pola pikir ane dan beberapa Teman2.. Bukan bermaksud membela salah satu Pihak, ane cuma mau memberi gambaran yg luas kepada agan semua kalau jangan terlalu mudah kita mengklaim kejam pihak tertentu tanpa mempelajarinya lebih lanjut



Konflik antara Hamas dan Israel mendapat tanggapan yang beragam dari berbagai penjuur dunia, termasuk Indonesia. Seperti umumnya kebanyakan orang Indonesia, komentar tentang konflik Hamas-Israel, wajib belas Hamas, jika beda, maka itu adalah suatu dosa dan kesalahan. Pada konflik terbaru, walau ada data serta fakta bahwa Hamas yang mula-mulai bermain roket, toh banyak orang tak meliaht kenyataan itu.

Tak sedkit dari antara kita, mungkin juga anda dan saya, yang melihat gaza, khususnya Hamas vs Israel, setelah ada korban di pihak rakyat sipil. Namun, diam serta pura-pura tak tahu mengapa hal itu terjadi. Banyak yang hanya melihat reaksi terhadap aksi sebelumnya, tapi aksi itu tak digubris. Sehingga, ketika korban berjatuhan akibat serangan balasan dari Israel, maka itu yang menjadi perhatian, semua berteriak dan meraung-meraung, namun tak pernah bertanya ‘mengapa ia menjadi korban, atau mengapa harus berdiri dan ada di sekitar area peluncuran roket!?’ Lihat Image di atas, kontras.

Ketika korban berjatuhan, terutama perempuan danh anak-anak, diregen paduan suara memberi aba-aba, nyanyian merdu pun meluncur manis, kata-kata baku pun terdengar serta bergema hingga jauh. Kata-kata baku yang tak berbeda,

‘Itu pembunuhan, itu brutal, itu pembersihan etnis, itu adalah kebiadaban, itu tidak sesuai dengan kemanusiaan, dan lain sebagainya’

Pada konflik terbaru ini, muncul juga suara baru, yang disebut genosida/genocide, pembersiahan atau pemusnahan etnis, kemarin juga muncul ketika ada demo solidaritas terhadap Gaza, yang datang dar orang-orang serta pers Indonesia. Ucapan yang sama, datang dari politis PAN, Teguh Juwarno, Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Menurut Teguh Juwarno,

“Serangan Israel di Gaza merupakan tragedi kemanusiaan di abad modern, yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian. PBB dan seluruh dunia harus bertindak untuk menghentikan tindakan genosida zionis Israel terhadap bangsa Palestina.

Fraksi PAN meminta agar parlemen Indonesia meminta kepada parlemen seluruh dunia untuk ikut mengutuk tindakan Israel ini. Ini akan menjadi sebuah gerakan people to people dalam ikut menjaga perdamaian dunia

Fraksi PAN juga meminta kepada seluruh kader PAN di parlemen pusat, provinsi, dan kabupaten-kota untuk ikut menyisihkan sebagian rejekinya untuk membantu warga Palestina yang sedang menderita,” (rmol/ourOI).

Hebat, ada pemusnahan, pembersihan, pelenyapan etnis di Gaza.

Genosida, genocide, bukan saja bermakna pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras. Namun, bisa juga bermakna suatu proses yang terus menerus, masif, terstruktur, terencana, yang dilakukan oleh kelompok (penguasa, yang berkuasa) terahadap bangsa, suku, sub-suku, atau pun etnis tertentu; perlakuan tersebut (bisa) berupa pemangkasan daya daya jangkau, penghambatan mobilitas, serta upaya-upaya lain sehingga tidak terjadi regenerasi atau bertambahnya keturunan; juga perlakuan berupa pembunuhan (terhadap orang dewasa, anak, dan bayi yang baru lahir), pengambilan paksa anak-anak dari orang tuanya, dan di bawah ke tempat lain; termasuk pengaburan serta penghilangan identitas pribadi serta silsilah ke atas.

Dengan demikian, sesuai dengan arti genosida, genocide, terjadi di Gaza; dan Israel melakukan hal-hal tersebut terhadap Bangsa dan rakyat Palestina!? Renungkanlah

Lalu, sebetulnya, dalam konteks konflik nyang sekarang terjadi di Gaza, apa yang terjadi di sana!?

Kepada The Jerusalem Post, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memastikan bahwa tidak dihentikan sampai ada jaminan ketenangan warga Israel dari teror roket-roket Hamas. Menurut Netanyahu,

“Invasi Israel dengan nama Operation Protective Edge akan berlanjut sampai ketenangan di Israel dipulihkan. Kami menimbang semua kemungkinan, dan siap untuk semua kemungkinan; ada kerajaan teror Hamas di Gaza; di dalamnya tidak hanya ribuan roket, tapi juga ada 1.000 terowongan .

Kita perlu memahami satu fakta, kita hidup di Timur Tengah yang sedang diambil alih dari Islam radikal, …. “

Hal yang sama muncul dari Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Liberman, yang menyerukan kepada pemerintahnya agar militer Israel bergerak lebih jauh di Jalur Gaza untuk membersihkan rezim Hamas, “Invasi ke/di Gaza bukan untuk dikuasai dan dibangun permukiman Yahudi di sana. Tetapi, untuk menghapus ancaman tembakan roket Palestina di kota-kota Israel.”

Jadi, dari sisi Israel, maka tindakan mereka bisa diterima dan masuk akal. Demi menjaga dan memberi rasa aman ke/pada rakyatnya, mereka harus berani tampil beda, yaitu menyerang Hamas. [Pastinya, kalimat ini, akan menjadi sasaran serangan, karena di anggap pro Israel]

Jadi, jika bukan atau belum bisa disebut genosida, genocide, lalu apa!? Menurutku, yang terjadi adalah Hamas membunuh Rakyat Palestina dengan menggunakan peluru Israel. Hamaslah yang menjadikan rakyat Palestina di Gaza sebagai umpan, dan membiarkan mereka tewas; dan itu akan menjadi iklan untuk membangkitkan simpati Dunia. Dengan demikian, Hamas lah, jika masih mau gunakan kata genosida, genocide, yang lakukan itu terhadap bangsanya sendiri, bukan orang lain.

Jadi, jika memang HAMAS tidak mau ada korban berjatuhan, maka jangan lah gunakan anak-anak dan perempuan sebaga tameng manusia; hal ini berulangkali disampaikan oleh IDF kepada HAMAS.

So, apakah ada yang berani berseru kepada Hamas tentang hal tersebut;!? Tentu, banyak yang tah mau, karena Hamas selalu benar, dan Israel selalu salah.

Korban sudah berjatuhan, apakah Hamas masih mau meneruskan aksi-aksi mereka!? Jika ya, maka mereka akan mengalami kehancuran karena berhadapan dengan bala tentara Israel yang terlatih serta mempunyai senjata lengkap.

Korban akan berjatuhan, dan terjadin krisis kemanusiaan yang parah, jika terjadi serangan besar-besaran. Jadi, jika anda, mungkin juga, sama dengan saya, yang ingin Palestina merdeka, serta hidup berdampingan dengan Israel secara terhormat dan sejajar, maka senbaiknya, paling mendasar, berdoa agar bencana itu tak terjadi; kemudian membangun opini publik agar tak perang besar di sana.

Atau ….. saya tak punya idea lagi.

Mari kita berpikir jernih


Quote:
Diubah oleh stelingard 14-07-2014 14:57
indrastrid
indrastrid memberi reputasi
1
33.3K
498
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan