- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ada Data C1 Janggal di Situs Resmi KPU
TS
mas.wowo
Ada Data C1 Janggal di Situs Resmi KPU
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...gal?n991101605
Mark up iq lagi
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...obo?n991101605
yang pertama mark-upnya gila gila an yang kedua masih lumanyan mark-upnya cuman 40 ( yang rasional si nomor 1 tambah angka 4 pada bagian depannya [adahal cuman dapat 1 suara ) suara rakyat suara tuhan, ini suara gendoruWO suara hantu
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...l-di-situs-kpu
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...kpu?n991102605
Mari awasi terus jangan sampe kucing garong merajalela
Yang ada bukti lain silahkan pm ane, ane taro di page one
Quote:
Di Rawajati Pancoran Juga Ada C1 yang Janggal
Nograhany Widhi K - detikNews
(Foto: situs kpu.go.id)
Semarak Pilpres 2014
Jakarta - Segera cek perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Anda dengan hasil pemindaian formulir C1 di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), http://pilpres2014.kpu.go.id/c1.php.Bila janggal, laporkan ke KPU terdekat, pengawas atau saksi pasangan calon.
Scan formulir C1 janggal juga tampak di TPS 009, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Scan formulir ini sudah beredar di media sosial twitter pada Minggu (13/7/2014). Saat dicek detikcom di situs KPU, memang benar adanya kejanggalan itu dalam kolom tabulasi suara.
Kolom suara pasangan nomor urut 1. H Prabowo Subianto - Ir HM Hatta Rajasa tertulis '324'. Sedangkan kolom suara pada pasangan nomor urut 2 yakni tertulis '172'. Kemudian jumlah total suara tertulis '196'.
Ada 2 kemungkinan, bila kolom jumlah total suara benar 196, maka kemungkinan suara nomor 1 ditambahi sedigit angka '3' di depan angka '24'. Karena 196 itu adalah hasil dari penjumlahan 172 (suara nomor 2) ditambah 24 (kemungkinan suara nomor 1).
Atau ada kesalahan penjumlahan total suara. Bila benar suara nomor 1 adalah 324 dan suara nomor 2 adalah 196, maka seharusnya jumlah total suara adalah 520.
Publikasi C1 di website KPU bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui perolehan suara di TPS-nya dan juga agar masyarakat bisa memonitor. Selain men-scan, KPU juga melakukan perhitungan secara manual alias tidak dipublikasikan secara online.
Saat ini proses rekapitulasi suara telah berpindah dari tingkat kelurahan ke tingkat kecamatan (PPK). Di Jakarta, perhitungan di PPK dimulai pada jam berbeda-beda. Ada yang memulai pukul 14.00 WIB, ada yang 16.00 WIB dan ada yang 20.00 WIB.
Nograhany Widhi K - detikNews
(Foto: situs kpu.go.id)
Semarak Pilpres 2014
Jakarta - Segera cek perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Anda dengan hasil pemindaian formulir C1 di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), http://pilpres2014.kpu.go.id/c1.php.Bila janggal, laporkan ke KPU terdekat, pengawas atau saksi pasangan calon.
Scan formulir C1 janggal juga tampak di TPS 009, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Scan formulir ini sudah beredar di media sosial twitter pada Minggu (13/7/2014). Saat dicek detikcom di situs KPU, memang benar adanya kejanggalan itu dalam kolom tabulasi suara.
Kolom suara pasangan nomor urut 1. H Prabowo Subianto - Ir HM Hatta Rajasa tertulis '324'. Sedangkan kolom suara pada pasangan nomor urut 2 yakni tertulis '172'. Kemudian jumlah total suara tertulis '196'.
Ada 2 kemungkinan, bila kolom jumlah total suara benar 196, maka kemungkinan suara nomor 1 ditambahi sedigit angka '3' di depan angka '24'. Karena 196 itu adalah hasil dari penjumlahan 172 (suara nomor 2) ditambah 24 (kemungkinan suara nomor 1).
Atau ada kesalahan penjumlahan total suara. Bila benar suara nomor 1 adalah 324 dan suara nomor 2 adalah 196, maka seharusnya jumlah total suara adalah 520.
Publikasi C1 di website KPU bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui perolehan suara di TPS-nya dan juga agar masyarakat bisa memonitor. Selain men-scan, KPU juga melakukan perhitungan secara manual alias tidak dipublikasikan secara online.
Saat ini proses rekapitulasi suara telah berpindah dari tingkat kelurahan ke tingkat kecamatan (PPK). Di Jakarta, perhitungan di PPK dimulai pada jam berbeda-beda. Ada yang memulai pukul 14.00 WIB, ada yang 16.00 WIB dan ada yang 20.00 WIB.
Mark up iq lagi
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...obo?n991101605
Quote:
Formulir C1 Janggal Kembali Ditemukan di Desa Pacekalan,Wonosobo
Rivki - detikNews
Jakarta - Kejanggalan formulir C1 kembali ditemukan di daerah Wonosobo Jawa Tengah. Di formulir C1 yang diunggah ke situs KPU tersebut, terdapat kesahalan jumlah suara masuk dengan jumlah suara pemilih keseluruhan.
Kesalahan itu terdapat di formulir C1, TPS 10, Desa Pacekalan, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Dalam formulir yang dilihat detikcom, Minggu (13/7/2014), jumlah surat suara masuk tidak sinkron dengan jumlah pemilih di lokasi tersebut.
Di formulir jumlah suara untuk pasangan Prabowo-Hatta adalah 605 suara. Sedangkan untuk Jokowi-JK berjumlah 160. Nah, tetapi pemilih di TPS itu hanya 225. Tentunya jumlah pemilih dengan jumlah suara yang masuk sangatlah tidak sinkron.
Sebelumnya detikcom, juga menemukan sejumlah kejanggalan juga terjadi untuk form C1 dari daerah lain. Di Tempat Pemungutan Suara 03 Desa Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya, ada kesalahan dalam jumlah suara sah.
Di halaman 4 form C1 dari TPS tersebut tercatat jumlah pemilih untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebanyak 41 orang. Sementara untuk Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 126 pemilih. Namun di kolom jumlah suara sah tercatat 127.
Formulir C1 yang di-scan dan diunggah ke situs KPU adalah hasil yang telah diplenokan. Namun Komisi Pemilihan Umum mengingatkan bahwa tampilan scan c1 ini belum merupakan data final tingkat nasional.
"Karena data tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil rapat pleno pada tingkat di atasnya atau pada rapat pleno tingkat pusat," tulis KPU dalam situsnya seperti dikutip detikcom, Jumat (11/7/2014).
Rivki - detikNews
Jakarta - Kejanggalan formulir C1 kembali ditemukan di daerah Wonosobo Jawa Tengah. Di formulir C1 yang diunggah ke situs KPU tersebut, terdapat kesahalan jumlah suara masuk dengan jumlah suara pemilih keseluruhan.
Kesalahan itu terdapat di formulir C1, TPS 10, Desa Pacekalan, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Dalam formulir yang dilihat detikcom, Minggu (13/7/2014), jumlah surat suara masuk tidak sinkron dengan jumlah pemilih di lokasi tersebut.
Di formulir jumlah suara untuk pasangan Prabowo-Hatta adalah 605 suara. Sedangkan untuk Jokowi-JK berjumlah 160. Nah, tetapi pemilih di TPS itu hanya 225. Tentunya jumlah pemilih dengan jumlah suara yang masuk sangatlah tidak sinkron.
Sebelumnya detikcom, juga menemukan sejumlah kejanggalan juga terjadi untuk form C1 dari daerah lain. Di Tempat Pemungutan Suara 03 Desa Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya, ada kesalahan dalam jumlah suara sah.
Di halaman 4 form C1 dari TPS tersebut tercatat jumlah pemilih untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebanyak 41 orang. Sementara untuk Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 126 pemilih. Namun di kolom jumlah suara sah tercatat 127.
Formulir C1 yang di-scan dan diunggah ke situs KPU adalah hasil yang telah diplenokan. Namun Komisi Pemilihan Umum mengingatkan bahwa tampilan scan c1 ini belum merupakan data final tingkat nasional.
"Karena data tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil rapat pleno pada tingkat di atasnya atau pada rapat pleno tingkat pusat," tulis KPU dalam situsnya seperti dikutip detikcom, Jumat (11/7/2014).
yang pertama mark-upnya gila gila an yang kedua masih lumanyan mark-upnya cuman 40 ( yang rasional si nomor 1 tambah angka 4 pada bagian depannya [adahal cuman dapat 1 suara ) suara rakyat suara tuhan, ini suara gendoruWO suara hantu
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...l-di-situs-kpu
Quote:
Tak Hanya Satu, Ini 5 Formulir C1 yang Janggal di Situs KPU
Erwin Dariyanto - detikNews
Halaman 1 dari 2
Hasil Pemilu 2014 Mengejutkan
Jakarta - Selain di Provinsi Banten, sejumlah kejanggalan juga terjadi untuk form C1 dari daerah lain. Di Tempat Pemungutan Suara 03 Desa Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya, ada kesalahan dalam jumlah suara sah.
Di halaman 4 form C1 dari TPS tersebut tercatat jumlah pemilih untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebanyak 41 orang. Sementara untuk Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 126 pemilih. Namun di kolom jumlah suara sah tercatat 127.
Di TPS 4 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat data perolehan suara dua capres kosong.
Sementara di TPS 33 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat data C1 berbeda dengan angka di penghitungan suara. Suara untuk pasangan Jokowi-JK berkurang 1.
Di TPS 17 Cempaka Putih, Rawasari, Jakarta Pusat, jumlah suara sah berbeda dengan gabungan perolehan suara kedua capres. Di TPS tersebut pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 497 suara. Sementara Jokowi-JK 193 pemilih. Jika dijumlahkan semestinya ada 690 suara sah. Namun suara sah hanya ditulis 490.
Kejanggalan juga terjadi di TPS 47 Desa Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten/Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Ada ketidaksesuaian data jumlah perolehan suara salah satu calon dengan jumlah pemilih di TPS tersebut.
Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tertulis mendapatkan suara 814, sementara duet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 366 suara. Sedang di kolom jumlah hanya ada 380 pemilih.Padahal, jika data perolehan suara itu benar maka jumlah pemilih semestinya 1.280.
Data C1 yang memuat data pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden sebagian sudah di-scan dan diunggah ke situs resmi Komisi Pemilihan Umum, kpu.go.id.
Masyarakat, khususnya saksi dari kubu calon presiden dan wakil presiden, bisa mengakses situs tersebut dan mengunduh form C1 untuk dicocokkan dengan data asli.
Sekadar diketahui, formulir C1 berisi data penting, yaitu jumlah pemilih yang terdaftar di TPS, surat suara yang dikirim ke TPS, jumlah surat suara yang baik dan rusak, surat suara yang digunakan, serta surat suara yang sah dan tidak sah. Nah, kecurangan biasanya terjadi dilakukan oknum dengan mengubah data dalam formulir C1 itu.
Formulir C1 yang di-scan dan diunggah ke situs KPU adalah hasil yang telah diplenokan. Namun Komisi Pemilihan Umum mengingatkan bahwa tampilan scan c1 ini belum merupakan data final tingkat nasional.
"Karena data tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil rapat pleno pada tingkat di atasnya atau pada rapat pleno tingkat pusat," tulis KPU dalam situsnya seperti dikutip detikcom, Jumat (11/7/2014).
Erwin Dariyanto - detikNews
Halaman 1 dari 2
Hasil Pemilu 2014 Mengejutkan
Jakarta - Selain di Provinsi Banten, sejumlah kejanggalan juga terjadi untuk form C1 dari daerah lain. Di Tempat Pemungutan Suara 03 Desa Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya, ada kesalahan dalam jumlah suara sah.
Di halaman 4 form C1 dari TPS tersebut tercatat jumlah pemilih untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebanyak 41 orang. Sementara untuk Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 126 pemilih. Namun di kolom jumlah suara sah tercatat 127.
Di TPS 4 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat data perolehan suara dua capres kosong.
Sementara di TPS 33 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat data C1 berbeda dengan angka di penghitungan suara. Suara untuk pasangan Jokowi-JK berkurang 1.
Di TPS 17 Cempaka Putih, Rawasari, Jakarta Pusat, jumlah suara sah berbeda dengan gabungan perolehan suara kedua capres. Di TPS tersebut pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 497 suara. Sementara Jokowi-JK 193 pemilih. Jika dijumlahkan semestinya ada 690 suara sah. Namun suara sah hanya ditulis 490.
Kejanggalan juga terjadi di TPS 47 Desa Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten/Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Ada ketidaksesuaian data jumlah perolehan suara salah satu calon dengan jumlah pemilih di TPS tersebut.
Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tertulis mendapatkan suara 814, sementara duet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 366 suara. Sedang di kolom jumlah hanya ada 380 pemilih.Padahal, jika data perolehan suara itu benar maka jumlah pemilih semestinya 1.280.
Data C1 yang memuat data pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden sebagian sudah di-scan dan diunggah ke situs resmi Komisi Pemilihan Umum, kpu.go.id.
Masyarakat, khususnya saksi dari kubu calon presiden dan wakil presiden, bisa mengakses situs tersebut dan mengunduh form C1 untuk dicocokkan dengan data asli.
Sekadar diketahui, formulir C1 berisi data penting, yaitu jumlah pemilih yang terdaftar di TPS, surat suara yang dikirim ke TPS, jumlah surat suara yang baik dan rusak, surat suara yang digunakan, serta surat suara yang sah dan tidak sah. Nah, kecurangan biasanya terjadi dilakukan oknum dengan mengubah data dalam formulir C1 itu.
Formulir C1 yang di-scan dan diunggah ke situs KPU adalah hasil yang telah diplenokan. Namun Komisi Pemilihan Umum mengingatkan bahwa tampilan scan c1 ini belum merupakan data final tingkat nasional.
"Karena data tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil rapat pleno pada tingkat di atasnya atau pada rapat pleno tingkat pusat," tulis KPU dalam situsnya seperti dikutip detikcom, Jumat (11/7/2014).
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...kpu?n991102605
Quote:
Jumat, 11/07/2014 17:45 WIB
Ada Data C1 Janggal di Situs Resmi KPU
Erwin Dariyanto - detikNews
Hasil Pemilu 2014 Mengejutkan
Jakarta - Data C1 yang memuat data pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden sebagian sudah di-scan dan diunggah ke situs resmi Komisi Pemilihan Umum, kpu.go.id.
Masyarakat, khususnya saksi dari kubu calon presiden dan wakil presiden, bisa mengakses situs tersebut dan mengunduh form C1 untuk dicocokkan dengan data asli.
Sekadar diketahui, formulir C1 berisi data penting, yaitu jumlah pemilih yang terdaftar di TPS, surat suara yang dikirim ke TPS, jumlah surat suara yang baik dan rusak, surat suara yang digunakan, serta surat suara yang sah dan tidak sah. Nah, kecurangan biasanya terjadi dilakukan oknum dengan mengubah data dalam formulir C1 itu.
Seorang aktivis di media sosial hari ini Jumat (11/7/2014) menemukan kejanggalan dalam satu form C1 yang diunggah. Kasus ini terjadi di tempat pemungutan suara 47 Desa Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten/Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Ada ketidaksesuaian data jumlah perolehansuara salah satu calon dengan jumlah pemilih di TPS tersebut. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tertulis mendapatkan suara 814, sementara duet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 366 suara. Sedang di kolom jumlah hanya ada 380 pemilih.
Padahal, jika data perolehan suara itu benar maka jumlah pemilih semestinya 1.280. Kejanggalan lainnya adalah, tidak ada saksi dari kubu Jokowi-JK yang membubuhkan tanda tangan di formulir C1 tersebut.
Formulir C1 yang di-scan dan diunggah ke situs KPU adalah hasil yang telah diplenokan. Namun Komisi Pemilihan Umum mengingatkan bahwa tampilan scan c1 ini belum merupakan data final tingkat nasional.
"Karena data tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil rapat pleno pada tingkat di atasnya atau pada rapat pleno tingkat pusat," tulis KPU dalam situsnya seperti dikutip detikcom, Jumat (11/7/2014).
Ada Data C1 Janggal di Situs Resmi KPU
Erwin Dariyanto - detikNews
Hasil Pemilu 2014 Mengejutkan
Jakarta - Data C1 yang memuat data pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden sebagian sudah di-scan dan diunggah ke situs resmi Komisi Pemilihan Umum, kpu.go.id.
Masyarakat, khususnya saksi dari kubu calon presiden dan wakil presiden, bisa mengakses situs tersebut dan mengunduh form C1 untuk dicocokkan dengan data asli.
Sekadar diketahui, formulir C1 berisi data penting, yaitu jumlah pemilih yang terdaftar di TPS, surat suara yang dikirim ke TPS, jumlah surat suara yang baik dan rusak, surat suara yang digunakan, serta surat suara yang sah dan tidak sah. Nah, kecurangan biasanya terjadi dilakukan oknum dengan mengubah data dalam formulir C1 itu.
Seorang aktivis di media sosial hari ini Jumat (11/7/2014) menemukan kejanggalan dalam satu form C1 yang diunggah. Kasus ini terjadi di tempat pemungutan suara 47 Desa Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten/Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Ada ketidaksesuaian data jumlah perolehansuara salah satu calon dengan jumlah pemilih di TPS tersebut. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tertulis mendapatkan suara 814, sementara duet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memperoleh 366 suara. Sedang di kolom jumlah hanya ada 380 pemilih.
Padahal, jika data perolehan suara itu benar maka jumlah pemilih semestinya 1.280. Kejanggalan lainnya adalah, tidak ada saksi dari kubu Jokowi-JK yang membubuhkan tanda tangan di formulir C1 tersebut.
Formulir C1 yang di-scan dan diunggah ke situs KPU adalah hasil yang telah diplenokan. Namun Komisi Pemilihan Umum mengingatkan bahwa tampilan scan c1 ini belum merupakan data final tingkat nasional.
"Karena data tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil rapat pleno pada tingkat di atasnya atau pada rapat pleno tingkat pusat," tulis KPU dalam situsnya seperti dikutip detikcom, Jumat (11/7/2014).
Mari awasi terus jangan sampe kucing garong merajalela
Yang ada bukti lain silahkan pm ane, ane taro di page one
Quote:
Original Posted By ecma►ni alamat gambar aslinya dari KPU gan
http://scanc1.kpu.go.id/viewp.php?f=...5254304704.jpg
pejwan please gan
http://scanc1.kpu.go.id/viewp.php?f=...5254304704.jpg
pejwan please gan
Quote:
Original Posted By Abang Ocep►Ini juga nih.
Quote:
Original Posted By comANDRE►tolong dikuot ke pekiwan, gw nemu foto C1 plano-nya dari salah satu yang nyoblos di tps itu
jadi kemungkinan angka itu diubah ketika mindahin dari C1 plano ke C1 A4
sekarang yang perlu dipertanyakan adalah kenapa itu 7 orang pps dan 1 saksi mau nandatangani C1 A4 yg angkanya beda?
jadi kemungkinan angka itu diubah ketika mindahin dari C1 plano ke C1 A4
sekarang yang perlu dipertanyakan adalah kenapa itu 7 orang pps dan 1 saksi mau nandatangani C1 A4 yg angkanya beda?
Quote:
Original Posted By tommymks►suara sah 490, korupsi 200 suara
suara sah 225, korupsi 600 suara
suara sah 470, korupsi 50 suara
suara sah 380, korupsi 800 suara
dari scan c1, indikasi korupsi 1.650 suara
suara sah 225, korupsi 600 suara
suara sah 470, korupsi 50 suara
suara sah 380, korupsi 800 suara
dari scan c1, indikasi korupsi 1.650 suara
Diubah oleh mas.wowo 13-07-2014 10:39
0
23.1K
Kutip
176
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan