Sepasang kekasih Toni dan Reni akan pergi berlibur ke
Bandung dengan Kereta Api. Karena mereka berliburnya
pada saat Liburan sekolah/semesteran maka dapat
ditebak khan kalau yang naik Kereta Api pasti berjubel.
Terpaksa dech mereka berdua berpangkuan di Kereta
Api. Semula yang duduk duluan Reni, tapi lama kelamaan
Toni pegel juga, minta dipangku.

Ditengah jalan perut Toni mules. Karena nga' tahan lagi,
maka dibuangnya gas maut yang satu itu. Drrr . . . . . . . .
Hembusannya terasa di sela-sela paha si gadis.

Untuk menutupi rasa malunya, Toni berbisik ketelinga
pacarnya : " Sori Ren, ngga' tahan. Stand satu - nol, ya ".

Reni cemberut. Sekarang dia minta gantian dipangku.
Dengan dendam membara Reni berusaha membalas
perlakuan Toni. Tiba-tiba dia merasa punya kekuatan
untuk melakukan tembakan balasan. Psssssssssss . . . . .
. . . . . Reni tersenyum menang, " Impas yach ? Sekarang
stand jadi satu - satu ".

" Tidak Ren, " potong Toni cepat.

" Standnya masih tetap satu - nol ".

" Lho ? Apa ngga' terasa balasan saya ? "

" Terasa sih terasa. tetapi kena tiang gawang, Reni
Mental lagi ! "

Baru Reni sadar, kalo selama dia duduk ini rasanya ada
yang mengganjal di bawah pantatnya sejak tadi !