Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Kepilih atau Gagal, JOKOWI sadar itu takdir Allah, jadi bisa Legowo. Tp Pendukungnya?


Jokowi atau Prabowo, hanya menjalankan takdir Allah
July 4, 2014

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Baghdadi, KH Junaedi Al Baghdadi saat berdoa bersama ribuan jamaah Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang, Jawa Barat, Jumat (4/7/2014) mengatakan siapapun yang terpilih menjadi presiden adalah takdir dan kehendak dari Allah.

Junaedi meminta jemaahnya untuk tetap menjaga persatuan ketika salah satu diantara dari calon yang bersaing yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin bangsa ini. “Pak Jokowi bukan musuh pak Prabowo, dan pak Prabowo juga bukan musuh pak Jokowi. Kedua-duanya menjalankan takdir Allah di era demokrasi di Indonesia. Siapapun pemimpinnya adalah bangsa indonesia,” ujar Junaedi dalam sambutannya ketika menyambut Jokowi di Kerawang, Jumat malam (4/7/2014).

Dia meminta seluruh jamaah dan masyarakat Indonesia tidak saling bermusuhan sebagai anak bangsa yang hidup di dalam satu negeri. “Siapapun yang ditakdirkan, ketika Allah sudah berkehendak, maka percayalah keputusan takdir. Orang boleh menafsirkan apapun tapi takdir tidak bisa diramal siapapun,” ujarnya.

Sementara itu, Jokowi mengingatkan kepada seluruh masyarkat untuk bisa menerima siapapun presiden yang terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014, tanpa perlu berbuat kericuhan, karena semua anak bangsa bersaudara. “Siapapun menjadi presiden, kita harus bisa menerima, tidak usah ada yang ramai-ramai, tidak usah ada gesekan-gesekan, tidak usah ada yang menghasut untuk bentrok-bentrokan, kita semua saudara se-tanah air,” kata Jokowi.

Kehadiran Jokowi di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Jumat, sekaligus menutup rangkaian kampanyenya di Jawa Barat yang telah dijalankannya sejak Selasa (1/7). Sebelumnya Jokowi telah menyapa masyarakat di Cilegon, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Depok, dan Bekasi.

Dia lalu memohon doa atas keikutsertaannya dalam Pilpres 2014, dan memohon seluruh masyarakat tidak membalas fitnah yang ditujukan kepadanya dengan kejelekan. “Saya pesan kalau ada fitnah kepada saya mari balas dengan kebaikan-kebaikan, karena sebetulnya kita semua saudara, dan semoga yang membuat fitnah diberikan kesadaran oleh Allah dan mau memperbaiki diri,” ujar Jokowi.

Meskipun berusaha menjaga perdamaian, Junaedi mengaku mengapresiasi kehadiran Jokowi di pondok pesantrennya meskipun sedang sibuk menjalankan kampanye. Dia mengharapkan Jokowi dapat hadir ke Kerawang ketika terpilih menjadi presiden ke tujuh. “Semoga Jokowi nanti hadir kembali di sini sebagai presiden ke tujuh, insya Allah, amin. Semoga beliau diberikan sehat oleh Allah, dan seluruh rakyat hatinya mencintai beliau untuk Indonesia,” ujar Junaedi.
http://kabarpolitik.com/2014/07/04/j...-takdir-allah/

Ditanya soal 9 Juli, Jokowi berserah kepada Allah
Sabtu, 5 Juli 2014 19:01



Merdeka.com - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo ( Jokowi ) tidak mau jemawa melihat banyaknya pendukung yang hadir dalam Konser Salam 2 Jari di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Untuk hari pencoblosan Pilpres 9 Juli, Jokowi hanya berserah kepada Allah.

"Hakikatnya semua karena Allah, yang menentukan takdir itu Allah, kita hanya berserah diri," kata Jokowi usai menghadiri Konser Salam 2 Jari di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7). Konser menjelang buka puasa di hari terakhir kampanye itu dihadiri oleh puluhan ribu pendukung Jokowi-JK.

Ditanya soal langkah antisipasi kecurangan, Jokowi meminta hal itu ditanyakan kepada ketua tim pemenangannya. "Ditanyakan ke komandannya, semua udah saya instruksikan," ujar Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak.

Ketika didesak apakah yakin menang pada 9 Juli nanti, Jokowi meminta semua pihak menyaksikannya sendiri. "Ya nanti kita lihat," ujarnya.
http://www.merdeka.com/politik/ditan...ada-allah.html

Jokowi 'Nyapres', Ical: Allah yang Menentukan
Jumat, 21 Maret 2014, 22:40 WIB



REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menganggap pencapresan Joko Widodo (Jokowi) sebagai hal lumrah. "Semua di mata Allah sama saja. Semua orang boleh menentukan, kita harus berusaha tetap Allah yang menentukan," ujarnya, Jumat (21/3).

Menurut dia, peroleh kemenangan tidak tergantung pada survei. Apalagi melihat fenomena Jokowi saat maju dalam pilgub DKI Jakarta. Ketika itu, ia selalu berada pada posisi keempat. "Waktu survei Gubernur DKI, Jokowi berada di nomor 4. Tetapi sekarang dia yang menang. Sebaliknya sekarang bisa mungkin begitu," ujarnya.

"Golkar bisa karena pernah memerintah 32 tahun. Kami punya pengalaman. Dalam kesempatan ini jika terpilih, Partai Golkar akan menggratiskan sekolah hingga kelas tiga SMA, pendidikan pesantren juga sama," ujarnya. 
http://www.republika.co.id/berita/pe...ang-menentukan

Jokowi: Jadi Presiden, takdir Allah
Sabtu, 05 Juli 2014 | 10:56 WIB



JAKARTA. Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 semakin dekat. Calon presiden Joko "Jokowi" Widodo berharap pemilihan pilpres berlangsung lancar dan damai. Pria yang akrab disapa Jokowi ini meminta warga Indonesia menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Siapa pun yang menjadi presiden, karena semua takdir Allah, kita harus menerima," kata Jokowi saat menghadiri acara "Tasyakuran dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa" di Pondok Pesantren (ponpes) Al Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang, Jumat (4/7/) malam.

Malam itu, Jokowi tak datang untuk menyerukan salam dua jari di hadapan puluhan ribu jemaah yang datang. Ia meminta dua kubu pendukung capres-cawapres untuk tidak saling bentrok, siapapun yang menang nanti. "Tidak usah ada gesek-gesekan. Tidak usah ada yang menghasut untuk saling bentrok-bentrokan. Kita semua adalah sebangsa, setanah air. Kita semua adalah saudara," kata capres nomor urut dua ini.

Menurut Jokowi, yang terpenting adalah bagaimana pemimpin yang baru dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan rakyat.

Mantan Wali Kota Solo ini kemudian mengingatkan warga untuk tidak termakan fitnah tentang dirinya. Jokowi meminta pendukungnya membalas fitnah tersebut dengan kebaikan. "Karena kita semua adalah saudara, semoga yang difitnah diberi kesadaran oleh Allah dan mau memperbaiki diri," ujar Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.

Jokowi yang hadir mengenakan baju koko dan peci hitam itu pun didoakan oleh pimpinan Ponpes Al Baghdadi, Junaedi Al Baghdadi serta puluhan ribu jemaah yang hadir. "Ini keenam kalinya duduk bersama abah. Insya Allah, yang ketujuh dia akan datang lagi sebagai presiden," kata Junaedi.

Junaedi mengatakan, pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa juga pernah datang ke tempatnya. Menurut dia, Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta adalah anak bangsa yang terbaik. Namun, di antara yang terbaik itu ada yang istimewa. "Siapa yang diistimewakan? Mereka yang dikehendaki oleh Allah. Siapa itu?" tanya Junaedi. "Jokowi," teriak warga. "Kau yang berucap, aku yang mengamini," timpal Junaedi.
http://nasional.kontan.co.id/news/jo...n-takdir-allah

Tapi ... Bagaimana dengan Pendukung Jokowi?
Siapkah Jagonya Kalah?

Quote:


Pencerahan untuk Kaum Muslimin Indonesia Terkait Figur Capres
Quote:


-----------------------------------

Sebagai orang beriman, memang sikap yang terbaik itu adalah seperti yang ditunjukkan Jokowi. Belum tentulah figur yang baik dan jujur itu, pasti dipilih Allah, sebab pastilah Allah punya rencanan-Nya sendiri yang manusia tidak mampu memahaminya tanpa petunjuk-Nya jua. Maksudnya begini, seseorang yang dipilih Allah sebagai Pemimpin itu, itu bisa terjadi semata-mata karena Dia mengizinkannya. Tapi, apakah sesuatu yang di izinkannya terjadi itu, otomatis Dia ridhoi pula?

Disini yang perlu dipahami ummat muslim di Indonesia, ada perbedaan besar antara izin Allah dan ridho Allah itu. Sesuatu yang dizinkan-Nya terjadi, belum tentu Dia ridhoi. Dan sebaliknya, apakah sesuatu yang Dia ridhoi (karena itu sesuai kehendak-Nya), pasti otomatis dizinkan-Nya untuk terjadi? Belum tentu pula, bukan? Contohnya adalah ketika Amerika Serikat dan Sekutu NATO di Eropa, diizinkan-Nya untuk merebut dan menjajah Irak dan Afghanistan. Apakah hal itu Dia ridhoi? Tapi mengapa tetap Dia izinkan terjadi? Hal itu bisa jadi karena Allah punya rencana-Nya sendiri dengan kedua negeri itu, dan kalangan ummat Islam di seluruh Dunia.

Dulu juga Dia izinkan etnis Serbia yang non-muslim untuk memusnahkan saudara sebangsanya etnis Bosnia yang muslim di Eropa tahun 1990-an lalu. Tapi setelah peristiwa itu, setelah kondisi menjadi damai seperti sekarang, semangat keberagamaan (ghiroh) kaum muslim di negeri itu, bangkit luar biasa, dan kini Bosnia menjadi pusat perkembangan Islam di Eropa.



emoticon-Matabelo
Diubah oleh AkuCintaNanea 06-07-2014 01:55
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
4.8K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan