Buat Budiman Sudjatmiko, Petrus Haryanto dll -------Sungguh di luar dugaan respon soal "misteri Widji Thukul "oleh beberapa kawan yang menurut saya pikirannya sudah terlampau terpolitisasi pada politik elektoral ini. Postingan saya soal Widji Thukul tidak ada hubungan dengan dukung mendukung Capres. Rakyat yang akan menentukan siapa pemenang capres. Saya berbicara soal Thukul ini sangat berbeda motifnya dengan beberapa fihak yang menyerahkan sepenuhnya nasib Thukul pada salah satu capres. Apa yang saya kemukakan adalah merespon tuntutan, makian, banyak kawan-kawan yang generasinya berbeda. Saya terpaksa bicara karena mereka semakin tidak sabar dan cenderung kasar sampai batas tidak wajar agar saya jangan diam saja. Herannya, nama-nama seperti Danial Indrakusuma (yang menghapus pertemanan di FB karena saya menanayakan dimana bimo Petrus dan Thukul dia simpan bersama kolektifnya. Ternyata memang kerdil jiwanya, penakut) bersama nama-nama lain seperti Web Warouw atau Hilmar Farid tidak dipaksa untuk bicara . Bahkan danial Indrakusumah berlagak tidak mengerti apa-apa dalam status nya di facebook ini. mampunya hanya memprovokasi, selalu lari dari tanggung jawab. Terhadap saya, Para generasi berbeda ini menganggap selama ini Thukul disia-siakan hilang begitu saja. Kalau generasi yang berbeda marah, sangat dimaklumi karena berbeda pengetahuan dan pemahaman soal konteks atau peristiwa yang mengakibatkan saya dan kawan-kawan lain dikejar, ditangkap, masih ada yang belum pulang, wafat dan yang masih dianggap misteri (wilayah abu-abu) anatara hilang atau disimpan tentu dengan motif politik tertentu. Budiman Sudjatmiko, Petrus haryanto, yang saya tahu baru dilepas dari Cipinang Desember 1999, memanipulasi dalam sebuah media online, seolah-olah mereka pernah membuat tim pencari Thukul.Mereka lupa bahwa Thukul dicurigai hilang oleh warga negra Belanda Jaan Erkensens itu februari 2000. Sekali lagi dicurigai hilang. sampai saat ini saya tidak bisa memahami kedekatan dan koordinasi apa yang terjadi antara warga negara Belanda dan Widji Thukul selama ini, sehingga dari surat pembacanyalah semua kawan-kawan thukul dengan begitu saja mempercayai asumsi Thukul hilang di bulan mei 1998. tanpa argumentasi yang kuat. Jika dia memiliki hubungan ko;ektif atau pekerjaan dengan Thukul, mengapa harus menunggu dua tahun lebih sejak warga negara belanda ini bertemu Thukul di akhir 1997. Mengapa pula berkesimpulan hilang bersamaan dengan aktifis lain. Saat Cak Munir hidup, yang secara serius urus peroalan ini bersama timnya, nama Thukul tidak termasuk dalam daftar yang belum kembali dari list kader PRD yang berhubungan dengan aktifitas politik terutama menyangkut peristiwa Tanah Tinggi. Apa yang dikemjukakan Munir saya benarkan, karena memang Thukul tidak ada hubungannya dengan peristiwa tanah tinggi. Namun, dorongan Jaan Erkensens, keluarga Thukul melaporkan ke KONTRAS pada Maret 2000 dengan menyampaikan beberapa data pendukung sebelum dia hilang (, bisa dilihat http://www.kontras.org/index.php?hal...an_pers&id=148). Sebelum la[oran keluarga Thukul ini, saya mengulangi lagi bahwa Dua bulan setelah saya dikeluarkan dari tahanan Polda metro jaya (Juli 1998) saya bertemu Thukul di daerah Cikini. saya juga melakukan pengecekan ke adik kandunganya Thukul yang juga ajtifis dengan banyak jaringan yaitu Wahyu Susilo. Adiknya ini menyatakan Thukul Aman dan sehat. walaupun kata danial Indrakusuma pernyataan itu keluar dari mulut Wahyu Susilo agar kondisi Thukul yang terancam bisa diselamatkan. Saya tidak mengerti maksud Wahyu susilo dan danial Indrakusuma, membingungkan. Walau bisa disimpulkan mereka berdua tahu betul dimana dan bagaimana kondisi Thukul. Itulah mengapa selama 2 tahun semua kader PRD, Kontras dan semua yang mengurus dan berkonsentrasi pada soal ini menyatakan Thukul tidak hilang, dia baaik-baik saja dan aman. Saya dan beberapa kawan juga yakin Thukul disembunyikan sebagaimana pernah setahun lamanya dia disembunyikan Agustus 1996 sampai pertengahan 1997. Stanley, Goenawan Muhammad dan komunitas Utan Kayu tahu banyak soal satu tahun Thukul disembunyikannya di mana. Apa yang saya kemukakan ini sudah beberapa kali saya sampaikan pada kawan-kawan yang bertanya selam ini. Kesimpulan saya Thukul tidak hilang diambil pasukan elite kopassus pada bulan Mei seperti yang diasumsikan warga negara Belanda, IKOHI, Kontras dll. Tempo edisi khusus me 2013 saya kira sangat Clear membantah asumsi Thukul hilang bersamaan saya dan beberapa kawan lainnya. Pertemuan Thukul dan Hilmar Farid pada bulan juli 1998 sangat berharga bagi kita untuk merubah asumsi asumsi Thukul dihilang paksakan pada Mei 1998. Apalagi jika ditambah catatan pinggir Goenawan muhammmad yang menguatkan Thukul masih ada setelah Soeharto jatuh pada bulan Mei. Persoalannya dimana Thukul saat ini? wahyu Susilo, danial Indrakusuma, goenawan muhammad, Stanley dll bisa berkumpul untuk saling jujur soal dimana Thukul saat ini. Harus selesai, dan bisa selesai sesungguhnya. namun IKOHI, Kontras yang sudah berkesimpulan sadis tidak diikutsertakan dalam pertemuan jika terwujud. Kepada kawan-kawan PRD generasi saya, yang lebih tua dan yang jauh di bawah generasi saya, inilah sekedar cuplikan soal Thukul. Urusan kemenangan Capres tak ada .hubungannya dengan upaya mencari Thukul dan kebenaran. Jangan ada lagi kepura-puraan yang memuakkan seperti danial Indra Kusuma praktekkan selama ini. Walau pada saatnya kita harus periksa siapa dia sebenarnya, dan yang termasuk sejenisnya di dalam tubuh partai yang sangat fenomenal terutama di saat ujung kekuasaan Soeharto. Setelah Pemilu Presiden, saya akan menjawab pertanyaan banyak orang tentang apa yang terjadi di TANAH TINGGI (Kami kutip dari Status AA di FB)

Berikut tweet Pemred TEMPO Arief Zulkifli
14. Sejumlah sumber pastikan #wiji masih hidup setelah mei 98. Adapun penculikan aktivis lain terjadi sekitar maret.

15. Sipon istri #wiji misalnya mengaku menerima telp dr thukul pertengahan mei 1998

16. Aku ora neng endi-endi, ora melu ngono-ngono kuwi, kata #wiji kpd istrinya prihal rusuh mei

17. Selain sipon yg juga ditelp adalah Cempe Lawu Warta, guru teater #wiji di Solo. “Sy yakin itu dia krn bicaranya pelo,” kata Cempe

18. Budiman sujatmiko mengaku diberi kabar oleh ssorang yg melihat #wiji pd hari kerusuhan

19. Sejarawan hilmar farid bahkan mengaku bertemu #wiji pada juli 98.

20. Anggota dewan pers stanley yoseph adi bersua #wiji antara juni-juli 98. “Kami bertemu di warung bubur dkt utan kayu,” kata stanley

http://biofilis.wordpress.com/2013/0...y-arifz_tempo/