JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dengan menggandeng mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden. Untuk maju sebagai capres dan cawapres dalam Pemilihan Umum 2014, Prabowo dan Hatta wajib melaporkan harta kekayaan mereka kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sejauh ini, Prabowo dan Hatta belum melaporkan harta terakhir mereka kepada KPK sebagai capres dan cawapres. Namun, keduanya tercatat pernah melaporkan harta kekayaan mereka sebelum mendeklarasikan diri sebagai capres dan cawapres.

Prabowo tercatat satu kali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Dia menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dalam kapasitasnya sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI pada 25 Juli 2003. Menurut dokumen elektronik LHKPN yang diakses melalui laman acch.kpk.go.id, total nilai aset yang dilaporkan Prabowo ketika itu lebih kurang sebesar Rp 10,1 miliar dan 416.135 dollar AS. Total aset itu terdiri dari harta tidak bergerak, harta bergerak, surat berharga, serta giro dan setara kas lain.

Aset Prabowo sebagian besar berupa giro dan setara kas lain kira-kira Rp 3,9 miliar dan Rp 4,2 juta dollar AS. Prabowo juga tercatat memiliki aset berupa tiga lembar surat berharga dengan nilai total sekitar Rp 2,3 miliar. Di samping itu, Prabowo memiliki harta tidak bergerak berupa dua bidang lahan dan bangunan di Kabupaten Cianjur dan Jakarta Selatan. Total nilai dua bidang lahan dan bangunan itu sekitar Rp 2,7 miliar. Lahan dan bangunan di Jakarta Selatan diperoleh Prabowo dari hibah atau pemberian.

Selain lahan dan bangunan, Prabowo memiliki tujuh unit mobil yang nilai totalnya sekitar Rp 1,45 miliar. Bukan hanya itu, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu tercatat memiliki aset bergerak lain berupa logam mulia, batu mulia, serta barang-barang antik yang harganya sekitar Rp 44 juta. Prabowo juga melaporkan perabotan elektroniknya berupa tiga televisi dan satu DVD plus VCD yang nilai totalnya sekitar Rp 68 juta.

Selain harta, Prabowo melaporkan utang yang dimilikinya kepada KPK. Pada 2003, utang Prabowo sekitar Rp 500 juta dan 3,8 juta dollar AS.

Harta Hatta

Adapun Hatta terakhir melaporkan hartanya kepada KPK pada Juli 2012 dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Nilai total harta yang dilaporkan Hatta pada 2012 sekitar Rp 16,9 miliar dan 56.936 dollar AS. Nilai harta ini bertambah sekitar Rp 2 miliar dan 56.936 dollar AS dibandingkan laporan pada 2009. Total aset itu terdiri dari harta tidak bergerak, harta bergerak, surat berharga, serta giro dan setara kas lainnya.

Menurut dokumen LHKPN, Hatta memiliki harta tidak bergerak berupa lahan dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Lampung Selatan, Bandung, Tangerang Selatan, dan Palembang dengan nilai total sekitar Rp 13,8 miliar.

Berbeda dari Prabowo, Hatta tidak melaporkan alat transportasi yang dimilikinya. Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu hanya melaporkan harta bergeraknya yang berupa logam mulia, batu mulia, barang seni dan barang antik dengan nilai total sekitar Rp 1,15 miliar. Di samping itu, Hatta memiliki giro dan setara kas lainnya sekitar Rp 1,98 miliar dan 56.936 dollar AS. Dia juga tercatat tidak memiliki utang dalam laporan 2012 maupun laporan 2009.sumber