Masyarakat Nahdliyin, diimbau untuk mewaspadai adanya gerakan komunis yang akan terjadi menjelang Pilpres 2014 nanti.
Pasalnya, gerakan itu sudah terlihat saat ini oleh pihak-pihak tertentu.
"NU harus waspada dengan kebangkitan PKI yang pasti terjadi bila Joko Widodo menjadi presiden,"ujar penasehat Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo, pada acara konsolidasi relawan Prabowo-Hatta Jawa Timur di Surabaya, Senin (30/6/2014).
Suryo mensinyalir, komunis akan kembali bangkit, karena sudah ada pernyataan terbuka dari tim sukses Jokowi-JK, Musdah Mulia yang juga Direktur Eksekutif Megawati Insitute.
"Ini orang tidak merasakan kekejaman PKI di Indonesia hingga hendak mencabut Tap MRPS No. XXV/1966 yang larangan paham komunisme di Indonesia," imbuhnya.
Dia mengatakan, dalam sejarah, NU termasuk pihak yang paling menderita karena selalu diburu oleh PKI yang ingin merayakan kebangkitannya.
"Ingat, tahun 2015 nanti tepat 50 tahun PKI gagal melakukan pemberontakan yang dikenal dengan istilah G 30 S/PKI," ingatnya.
Cara-cara komunias, jelas dia, dilakukan pada 50 tahun yang lalu dengan meracuni pemikiran rakyat di desa-desa dengan berbagai tipu daya. Setelah ditumpas, ruang gerak komunis semakin terjepit.
"PKI itu seperti sel tidur, dia akan bangkit ambil kesempatan dalam setiap kesempitan. Pilpres ini momentumnya," bebernya.
Menurut Suryo, alasan tersebut yang menyebabkan Prabowo Subianto dihadang habis-habisan. Berbagai fitnah keji ditujukan pada Prabowo, agar tidak terpilih sebagai presiden.
"TNI AD merupakan musuh abadi bagi PKI. Sementara Prabowo merupakan perwira TNI AD yang berjiwa merah putih. Perwira berjiwa merah putih ini yang paling di takuti PKI," tutupnya.
sumber: http://www.suaranews.com/2014/07/pki...u-diminta.html