- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[SWING VOTERS] Beginilah Cara Kita MEMILIH..!!!
TS
tarno.gantenk
[SWING VOTERS] Beginilah Cara Kita MEMILIH..!!!
![[SWING VOTERS] Beginilah Cara Kita MEMILIH..!!!](https://dl.kaskus.id/icity.indosat.com/t5/image/serverpage/image-id/24899i812D0B2D999CDECF/image-size/original?v=mpbl-1&px=-1)
Saya mengandaikan pilpres ini seperti memilih pasukan timnas, jika cara lama / strategi lama tidak berjalan dengan baik maka perlu dibuatkan strategi baru agar pertandingan bisa menghasilkan hasil yang optimal dan sesuai dengan rencana pelatih.
apabila strategi baru masih juga belum berhasil maka perlu di evaluasi secara individual, apakah strategi tidak berjalan karena faktor personal yang menjalankannya ? mengingat dengan strategi ini sudah paling mutakhir kok hasil masih jauh dari harapan.
Pelatih harus putar otak untuk menganalisa permasalahan ini secara komprehensif (menyeluruh), dan harus cepat dan jeli menemukan permasalahannya agar tidak mengakibatkan moral para pemain menjadi lemah.
Jika jawaban diatas mayoritas BELUM PUAS/PUAS (ini contoh saja, jawaban terserah anda sendiri), maka kita perlu suatu perubahan / strategi baru
Jika selama 2 Periode masa jabatan presiden SBY , belum memberikan kepuasan (CONTOH SAJA) menyeluruh terhadap program-programnya, apakah tindakan kita ? :
1.Kita akan mempertahankan program / strategi yang gagal tersebut ? walaupun ALASANNYA : " Kami sedang membangun fundamental strategi kedepannya " --> Maksudnya disuruh meneruskan program pemerintahan saat ini ke pemerintahan selanjutnya (Warisan Program).
2. Kita akan mempertankan program yang bagus dan menghapus program yang tidak efektif
3. Kita akan MEMBUMI HANGUSKAN semua program / strategi pemerintahan sebelumnya karena dengan asumsi program tersebut semuanya tidak bagus
![[SWING VOTERS] Beginilah Cara Kita MEMILIH..!!!](https://dl.kaskus.id/2.bp.blogspot.com/-OfViAYZ1_-8/U4Th_BSYncI/AAAAAAAAITg/P7hS0JlQshQ/s1600/Tim+Kampanye+Capres+-+Cawapres+2014.jpg)
Menurut saya VISI dan MISI pemerintahan / Capres kita selama ini sudah bagus dan canggih canggih, coba lihat saja jaman dulu ada namanya GBHN (Garis Besar Haluan Negara) dan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) , sayangnya dijaman reformasi ini yang namanya program rakyat TIDAK JELAS ARAHNYA , walaupun pada akhirnya mungkin saja kedua cara VISI dan MISI itu tidak bisa berjalan
sekarang anda lihat siapa yang perlu diganti ?? agar permainan menjadi efektif ? apakah pelatihnya ? pemainnya ? wasitnya ? atau penontonnya ? kalau yang terakhir jelas tidak mungkin karena penonton adalah rakyat
yang memungkinkan diganti adalah Pelatih, Pemain, Wasit, kenapa ? karena di negara kita mereka selalu di rotasi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. lalu bagaimana dengan UU ? bisa saja !! juga harus melalui proses parlemen dan ini memakan waktu. Dan yang tidak mungkin diganti adalah RAKYAT !!!
Memilih Pelatih yang handal adalah pelatih yang bisa memberi contoh yang baik dan leader yang bisa memberikan inspirasi pemain dan juga penontonnya, jadi faktor pelatih menjadi penting untuk menuju kemenangna bersama, begitu pula dengan presiden.
Demokrasi di Indonesia adalah memiliki pembiayaan paling mahal didunia, dengan sistem yang kita punya masih jauh dari efisien, tp saya tdk menyentuh ini , yang perlu saya sentuh adalah bagaimana kita menyikapi arti demokrasi, apakah kita sebagai warga negara sudah siap dengan sistem yang namanya demokrasi. Perlu diingat bahwa suatu negara yang mempunyai sistem demokrasi berarti sebuah negara harus mempersiapkan :
1. Kemakmuran Rakyat yang merata
2. Kesiapan kecerdasan masyarakat untuk memahami arti demolrasi
3. Kesiapan mental dan ilmu pengetahuan
Nah kalau syarat diatas sudah dipenuhi, maka saya yakin saat pilpres saat ini akan lebih bermartabat dan lebih santun, jika berseberangan kita tidak perlu saling melemparkan ejekan dan black campaign yang menyerang personal seseorang tanpa Bukti dan Dasar sama sekali.
Sekali lagi DEMOKRASI ITU MAHAL !!! jangan-jangan sebenarnya Indonesia belum siap menerapkan demokrasi murni, karena mengingat Demokrasi itu MAHAL maka pertanyaannya Dari mana mereka mendapatkan biaya untuk mencapai puncak pimpinan (PILPRES dan LEGISLATIF) ?? Saya hanya takut biaya besar itu diambil dari uang hasil KORUPSI atau mungkin uang bagi bagi hasil proyek setelah mereka memimpin nanti..??
![[SWING VOTERS] Beginilah Cara Kita MEMILIH..!!!](https://dl.kaskus.id/pusdat-unswagati.net/hukum/images/berita/Sekolah-Anti-Korupsi-Bireuen.png)
Mau Bukti ?? coba lihat kasus INCUMBENT (maaf saya tdk masukan jaman pak karno, pak harto, pak habibie, ,gus dur, bu mega krn kasus ini masih segar, tp tidak menutup kemungkinan kasus-kasus besar lainnya di masa orde baru) , Korupsi Al-Quran, Kasus Quota Daging Sapi, Kasus Hambalang, dan kasus yang paling besar dan belum selesai adalah KASUS CENTURY (Masih banyak kasus lainnya).
Contoh Korupsi diatas karena sebagian penyebabnya adalah bahwa Ongkos Demokarsi kita sangat mahal, dan mereka INCUMBENT (KOALISI) perlu balik modal atau mengumpulkan uang untuk kepentingan kelompok mereka. KORUPSI kali ini sudah masive dan koruptor cenderung TAMAK !!! (Coba lihat CAPRES kita kali ini adakah diantara mereka yang punya kecenderungan seperti itu?? Jawab yang jujur !!)
Kita Harus jawab pertanyaan diatas !! pilihlah pemimpinmu yang memiliki resiko KEBOCORAN paling sedikit atau nihil sama sekali, dan coba lihat jejak rekam yang bersangkutan secara menyeluruh, berikutnya coba anda lihat dengan mata telanjang dan hati nurani siapakah koalisi yang bisa MEMBAHAYAKAN keutuhan negara baik dari bidang SOSPOL dan Budaya ??
![[SWING VOTERS] Beginilah Cara Kita MEMILIH..!!!](https://dl.kaskus.id/setkab.go.id/media/article/images/2014/04/16/p/e/pemilu_2014_c.jpg)
Pemilih seperti kita harus punya logika yang tajam dan benar-benar harus sesuai dengan hati nurani kita , tanpa harus menerima/mendapatkan ancaman dari orang lain atau mendapatkan black campaign yg tidak ada sangkut pautnya dengan 5 kriteria tadi (menyerang personal-nya).
Harapan saya, kita sebagai warga negara hanya mengikuti konstitusi yang berlaku. Hidup di alam demokrasi kita sebagai rakyat harus lebih pintar dan cerdas dalam menyikapi pesta demokrasi beserta dampak-dampaknya. Jangan terpancing isu negatif atau black campaign, sebaiknya kita harus cek dan kroscek mengenai berita tersebut jangan sampai kita menjadi korban atau bahkan secara tidak sadar kita menjadi AGEN Fitnah !!! Hindari kekerasan atau bentrokan fisik antara pendukung karena DEMOKRASI yang baik tidak menciptakan perpecahan justru inilah penyeimbang dimana ada yang berkuasa dan adapula yang oposisi agar tercipta pemerintahan yang selalu ter-kontrol dan tidak otoriter.
Nah inilah ujung-ujungnya kenapa kita memilih calon presiden bukan berdasarkan kepada KESUKAAN, PENCITRAAN, KETOKOHAN, KEIMANAN yang pada akhirnya menghilangkan seluruh esensi pertanyaan diatas tadi, sehingga kita menjadi buta dan terlalu men-dewakan CAPRES tertentu atau terlalu fanatik berlebihan.
Dampak fanatisme yang keluar konteks demokrasi menjadi tidak relevan lagi dengan akal sehat dan logika. Apapun yang di tampilkan atau yang dikesankan oleh CAPRES-nya , maka hal yang tidak baik bisa menjadi kelihatan baik.
Selamat berpesta demokrasi ,semoga harapan yang mulia kita yg sudah ditipkan ke CAPRES tersebut , tidak tersandera oleh CAPRES pilihan kita sendiri
apabila strategi baru masih juga belum berhasil maka perlu di evaluasi secara individual, apakah strategi tidak berjalan karena faktor personal yang menjalankannya ? mengingat dengan strategi ini sudah paling mutakhir kok hasil masih jauh dari harapan.
Pelatih harus putar otak untuk menganalisa permasalahan ini secara komprehensif (menyeluruh), dan harus cepat dan jeli menemukan permasalahannya agar tidak mengakibatkan moral para pemain menjadi lemah.
Quote:
Quote:
Jika jawaban diatas mayoritas BELUM PUAS/PUAS (ini contoh saja, jawaban terserah anda sendiri), maka kita perlu suatu perubahan / strategi baru
Quote:
Quote:
Jika selama 2 Periode masa jabatan presiden SBY , belum memberikan kepuasan (CONTOH SAJA) menyeluruh terhadap program-programnya, apakah tindakan kita ? :
1.Kita akan mempertahankan program / strategi yang gagal tersebut ? walaupun ALASANNYA : " Kami sedang membangun fundamental strategi kedepannya " --> Maksudnya disuruh meneruskan program pemerintahan saat ini ke pemerintahan selanjutnya (Warisan Program).
2. Kita akan mempertankan program yang bagus dan menghapus program yang tidak efektif
3. Kita akan MEMBUMI HANGUSKAN semua program / strategi pemerintahan sebelumnya karena dengan asumsi program tersebut semuanya tidak bagus
Quote:
Quote:
Menurut saya VISI dan MISI pemerintahan / Capres kita selama ini sudah bagus dan canggih canggih, coba lihat saja jaman dulu ada namanya GBHN (Garis Besar Haluan Negara) dan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) , sayangnya dijaman reformasi ini yang namanya program rakyat TIDAK JELAS ARAHNYA , walaupun pada akhirnya mungkin saja kedua cara VISI dan MISI itu tidak bisa berjalan
Quote:
sekarang anda lihat siapa yang perlu diganti ?? agar permainan menjadi efektif ? apakah pelatihnya ? pemainnya ? wasitnya ? atau penontonnya ? kalau yang terakhir jelas tidak mungkin karena penonton adalah rakyat
yang memungkinkan diganti adalah Pelatih, Pemain, Wasit, kenapa ? karena di negara kita mereka selalu di rotasi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. lalu bagaimana dengan UU ? bisa saja !! juga harus melalui proses parlemen dan ini memakan waktu. Dan yang tidak mungkin diganti adalah RAKYAT !!!
Memilih Pelatih yang handal adalah pelatih yang bisa memberi contoh yang baik dan leader yang bisa memberikan inspirasi pemain dan juga penontonnya, jadi faktor pelatih menjadi penting untuk menuju kemenangna bersama, begitu pula dengan presiden.
Demokrasi di Indonesia adalah memiliki pembiayaan paling mahal didunia, dengan sistem yang kita punya masih jauh dari efisien, tp saya tdk menyentuh ini , yang perlu saya sentuh adalah bagaimana kita menyikapi arti demokrasi, apakah kita sebagai warga negara sudah siap dengan sistem yang namanya demokrasi. Perlu diingat bahwa suatu negara yang mempunyai sistem demokrasi berarti sebuah negara harus mempersiapkan :
1. Kemakmuran Rakyat yang merata
2. Kesiapan kecerdasan masyarakat untuk memahami arti demolrasi
3. Kesiapan mental dan ilmu pengetahuan
Nah kalau syarat diatas sudah dipenuhi, maka saya yakin saat pilpres saat ini akan lebih bermartabat dan lebih santun, jika berseberangan kita tidak perlu saling melemparkan ejekan dan black campaign yang menyerang personal seseorang tanpa Bukti dan Dasar sama sekali.
Sekali lagi DEMOKRASI ITU MAHAL !!! jangan-jangan sebenarnya Indonesia belum siap menerapkan demokrasi murni, karena mengingat Demokrasi itu MAHAL maka pertanyaannya Dari mana mereka mendapatkan biaya untuk mencapai puncak pimpinan (PILPRES dan LEGISLATIF) ?? Saya hanya takut biaya besar itu diambil dari uang hasil KORUPSI atau mungkin uang bagi bagi hasil proyek setelah mereka memimpin nanti..??
Mau Bukti ?? coba lihat kasus INCUMBENT (maaf saya tdk masukan jaman pak karno, pak harto, pak habibie, ,gus dur, bu mega krn kasus ini masih segar, tp tidak menutup kemungkinan kasus-kasus besar lainnya di masa orde baru) , Korupsi Al-Quran, Kasus Quota Daging Sapi, Kasus Hambalang, dan kasus yang paling besar dan belum selesai adalah KASUS CENTURY (Masih banyak kasus lainnya).
Contoh Korupsi diatas karena sebagian penyebabnya adalah bahwa Ongkos Demokarsi kita sangat mahal, dan mereka INCUMBENT (KOALISI) perlu balik modal atau mengumpulkan uang untuk kepentingan kelompok mereka. KORUPSI kali ini sudah masive dan koruptor cenderung TAMAK !!! (Coba lihat CAPRES kita kali ini adakah diantara mereka yang punya kecenderungan seperti itu?? Jawab yang jujur !!)
Kita Harus jawab pertanyaan diatas !! pilihlah pemimpinmu yang memiliki resiko KEBOCORAN paling sedikit atau nihil sama sekali, dan coba lihat jejak rekam yang bersangkutan secara menyeluruh, berikutnya coba anda lihat dengan mata telanjang dan hati nurani siapakah koalisi yang bisa MEMBAHAYAKAN keutuhan negara baik dari bidang SOSPOL dan Budaya ??
Mencari Pelatih/Presiden harus dilihat dari :
1. VISI dan MISI
2. Track Record
3. Hasil Kerja
4. Integritas
5. How To... bagaimana dia melakukan...
1. VISI dan MISI
2. Track Record
3. Hasil Kerja
4. Integritas
5. How To... bagaimana dia melakukan...
Pemilih seperti kita harus punya logika yang tajam dan benar-benar harus sesuai dengan hati nurani kita , tanpa harus menerima/mendapatkan ancaman dari orang lain atau mendapatkan black campaign yg tidak ada sangkut pautnya dengan 5 kriteria tadi (menyerang personal-nya).
Harapan saya, kita sebagai warga negara hanya mengikuti konstitusi yang berlaku. Hidup di alam demokrasi kita sebagai rakyat harus lebih pintar dan cerdas dalam menyikapi pesta demokrasi beserta dampak-dampaknya. Jangan terpancing isu negatif atau black campaign, sebaiknya kita harus cek dan kroscek mengenai berita tersebut jangan sampai kita menjadi korban atau bahkan secara tidak sadar kita menjadi AGEN Fitnah !!! Hindari kekerasan atau bentrokan fisik antara pendukung karena DEMOKRASI yang baik tidak menciptakan perpecahan justru inilah penyeimbang dimana ada yang berkuasa dan adapula yang oposisi agar tercipta pemerintahan yang selalu ter-kontrol dan tidak otoriter.
Nah inilah ujung-ujungnya kenapa kita memilih calon presiden bukan berdasarkan kepada KESUKAAN, PENCITRAAN, KETOKOHAN, KEIMANAN yang pada akhirnya menghilangkan seluruh esensi pertanyaan diatas tadi, sehingga kita menjadi buta dan terlalu men-dewakan CAPRES tertentu atau terlalu fanatik berlebihan.
Quote:
Dampak fanatisme yang keluar konteks demokrasi menjadi tidak relevan lagi dengan akal sehat dan logika. Apapun yang di tampilkan atau yang dikesankan oleh CAPRES-nya , maka hal yang tidak baik bisa menjadi kelihatan baik.
Selamat berpesta demokrasi ,semoga harapan yang mulia kita yg sudah ditipkan ke CAPRES tersebut , tidak tersandera oleh CAPRES pilihan kita sendiri
Diubah oleh tarno.gantenk 30-06-2014 05:57
0
3.8K
25
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan