TEMPO.CO, Jakarta -Calon wakil presiden nomor urut 2, Hatta Rajasa berjanji akan menambah jumlah guru. "Dalam 5 tahun kami akan tambah 800 ribu guru," kata Hatta dalam debat sesi 2, di Hotel Bidakara, Ahad, 29 Juni 2014.

Menurut Hatta, penambahan jumlah guru merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pasangan Prabowo Subianto ini yakin, penambahan guru akan meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan pendidikan.

Selain menambah guru, Hatta juga berjanji bakal menaikkan kesejahteraan guru. Salah satu caranya dengan menyiapkan anggaran yang lebih. "Kami akan naikkan anggaran terutama untuk pendidikan tinggi."

Peningkatan anggaran pendidikan di Perguruan Tinggi kata Hatta, juga bakal mendorong tumbuhnya daya saing bangsa. Perguruan tinggi akan didorong untuk meningkatkan riset dan penelitian inovatif.

Tak tanggung, Hatta menjanjikan akan mengucurkan anggaran hingga Rp 10 Triliun selama 5 tahun mendatang. "Dana ini untuk mempercepat difusi temuan ke dalam sektor yang penting, seperti pangan energi dan kesehatan." Hatta yakin peningkatan SDM harus dilakukan dalam dua hal yaitu pendidikan dasar dan pendidikan tinggi.

Dalam debat sesi kedua ini, Hatta mendapat giliran pertama. Dengan lancar Hatta menjawab moderator tentang sumber anggaran yang akan digunakan untuk mebiayai pendidikan inklusif seperti yang dijanjikan pasangan Prabowo Subianto ini dalam visi dan misinya. " Peningkatan iptek dan pendidikan dasar yang seiring akan menjadi modal bangsa."


SUMBER





RMOL. Cawapres Jusuf Kalla menekankan peningkatan SDM dan iptek melalui peningkatan pendidikan. Menurut cawapres nomor urut dua ini, pendidikan adalah kunci utama peningkatan SDM, dan karenanya peran guru menjadi sentral dalam hal itu.

"Dibutuhkan guru yang baik. Kualitas guru dan sertifikasi diutamakan," ujar JK dalam debat cawapres bertema 'SDM dan Iptek' yang digelar KPU di Hotel Bidakara Jakarta, malam ini (Minggu, 29/6).

JK menambahkan dibutuhkan pemetaan yang baik untuk mengetahui kualitasnya. Menurutnya, ada tiga hal penting yakni inovasi, teknologi, kebijakan pemerintah.

"Pemerintah harus memihak pada inovasi bangsa. Ketika ada pemihakan dari pemerintah maka akan ada inovasi dalam negeri," tegasnya.

JK menutup dengan mengatakan bahwa kementerian pendidikan adalah satu-satunya kementerian yang tidak pernah turun anggarannya.

"Anggaran kita cukup yakni 20 persen. Satu-satunya kementerian yang tidak pernah turun adalah adalah pendidikan. Yang penting bagaimana menggabungkan inovasi-inovasi ini menjadi sebuah sistem. Pada waktunya nanti pendidikan dan riset digabung," tutupnya.

sumber


bandingkan ama jawaban JK soal Guru yg lebih memilih meningkatkan Kualitas guru




mana yg lebih realistis ?