QimizanAvatar border
TS
Qimizan
Mengenal Prominence (Kemenonjolan) Sebuah Gunung
Dear min, mods, 160, 180, soham, n jangkers, emoticon-Embarrassment
Di sini ane cuma pengen sharing, karena hidup itu indah saat berbagi emoticon-Kiss (S)
So, kalo ada salah2 mohon dikoreksi.. emoticon-Embarrassment


Quote:


Sebagian orang sering beranggapan kalau elevasi (ketinggian di atas permukaan laut) adalah kriteria terpenting untuk mengidentifikasi bahwa sebuah gunung "layak untuk didaki". Katanya sih, " a big mountain is a good mountain", "gunung besar adalah gunung yang baik". Padahal kan itu nggak sepenuhnya benar. emoticon-Big Grin

Ada perspektif lain untuk menilai sebuah gunung, yakni dari aspek "prominence" (kemenonjolan). Sejauh mana suatu gunung memenuhi syarat sebagai puncak terpisah dari pegunungan tetangganya. Prominence mengukur seberapa menonjol sebuah gunung dalam sebuah massa daratan, pulau, atau benua. Topographic prominence digunakan sebagai kriteria objektif untuk mengidentifikasi gunung terpisah atau puncak gunung berapi di Indonesia.

Prominence, Col, dan Encirclement Parent

Untuk tahu berapa besar prominence suatu puncak, misalkan puncak A, maka kita harus tahu puncak mana yang lebih tinggi sekaligus paling dekat dari puncak A. Tarohlah puncak lebih tinggi tersebut adalah puncak B. Nah, puncak B inilah yang dinamakan Encirclement Parent (parent).
Contohnya, gunung Lawu (3,265 mdpl) memiliki Semeru sebagai parent-nya (3,676 mdpl). Sementara Merapi (2,968 mdpl) memiliki Merbabu (3,145 mdpl) sebagai parent.

Puncak B ini selanjutnya akan menjadi patokan untuk mengetahui col. Col adalah titik kontur terendah yang melingkari suatu puncak sekaligus puncak parent-nya. Dengan kata lain, kontur tersebut mengelilingi gunung lain yang memiliki elevasi lebih tinggi (encirclement parent) pada daratan yang sama.

Nah, prominence diukur dari selisih antara elevasi suatu puncak gunung dengan elevasi col

Mungkin agan2 sekalian masih bingung tentang perbedaan antara elevation (ketinggian) dan prominence (kemenonjolan). Contoh berikut akan menggambarkan perbedaan antara keduanya.

Contoh kasus: Gunung Gede
Kita ambil contoh Gunung Gede. Gunung ini punya elevasi 2.958 meter di atas permukaan laut dan banyak orang mendakinya. Di dekatnya ada Gunung Pangrango (encirclement parent) dengan elevasi 3.019 meter. Titir kontur tertinggi pada punggungan yang menghubungkan dua puncak (juga dikenal sebagai col, sadel) adalah sekitar 2.525 meter dpl. Kontur tersebut turut mengelilingi Gunung Pangrango.

Spoiler for Gede-Pangrango:

Spoiler for Gede-Pangrango:


Bayangin agan lagi berdiri di puncak Gede, sambil memandang Pangrango. Lalu perlahan-lahan air laut naik memenuhi kaki gunung, lama kelamaan kedua gunung yang "terhubung" pun "terputus" oleh air laut. Lalu, air laut kembali turun perlahan. Nah, pada suatu titik di bawah sana di sebuah punggungan kecil, Gede dan Pangrango "terhubung" kembali. Titik itulah yang dinamakan col.

Prominence adalah selisih antara elevasi puncak dan elevasi col.
Quote:

Elevasi gede adalah (2.958) dikurangi col (2.520), sehingga prominence-nya adalah sekitar 438 meter.

Quote:


Lalu gimana ya kalau mau ngukur prominence gunung tertinggi (highpoint) di suatu pulau or daratan? Padahal kan untuk mengukur prominence, maka harus ada col antara gunung tersebut dengan gunung lain yang lebih tinggi dalam "daratan yang sama".

Dalam kondisi tersebut, di mana suatu puncak merupakan titik tertinggi di suatu daratan (landmass), col-nya adalah laut, sehingga nilai prominence adalah sama dengan elevasinya.Contohnya pada Puncak Jaya, Semeru, Kerinci, Aconcagua, Anak Krakatau.
nona212
nona212 memberi reputasi
1
9.1K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan