josepstalinAvatar border
TS
josepstalin
[Cerita] Jumat, 24 April 2014 Indonesia Berperang Dengan Singapura
Perang Indonesia VS Singapura atau Dunia Internasional Menyebutnya Perang Balas Dendam Negara Aliansi FPDA


Pada hari Jumat, 24 April 2014 pesawat patroli maritim angkatan laut Singapura jenis Fokker F50ME2 melintasi selat singapura yang berbatasan langsung dengan Indonesia dalam rangka memperketat pengamanan wilayah perbatasan lintas laut setelah memanasnya hubungan antara Indonesia dengan Singapura, tidak hanya itu dua buah pesawat intai tanpa awak IAI Searcher dan satuan kapal perang yang terdiri dari empat buah fregat kelas Formidable dua buah korvet kelas Victory dan juga dua buah kapal selam U 218 ikut dikerahkan. Pihak Indonesia tidak tinggal diam, Laksamana Marsieto yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Laut (MABESAL) menempatkan satuan kapal perang pemukul reaksi cepat milik TNI AL di dekat perbatasan dengan Singapura untuk membungkam provokasi Singapura tersebut. Satuan kapal perang pemukul reaksi cepat TNI AL yang terdiri dari tiga kapal perusak kelas van Speijk , dua kapal korvet kelas Sigma, empat kapal cepat rudal kelas Clurit, tiga kapal pemburu kapal selam kelas Singa dan sebuah kapal selam U 209 yang juga dibantu oleh dua buah pesawat patroli maritim CN 235-220 dan sebuah pesawat intai maritim CN 235-220 yang dilengkapi dengan radar intai Ocean Master 400 melakukan manuver disekitar perbatasan dengan kesiapan penuh agar dapat melakukan pukulan jika Singapura mulai berulah.

Sabtu, 25 April 2014 diketahui dua kapal korvet milik AL Singapura menerobos perbatasan wilayah Indonesia, pihak TNI AL yang mengetahui kejadian itu langsung memerintahkan sebuah kapal perusak KRI Ahmad Yani dan sebuah kapal korvet KRI Diponegoro yang memang sedang bersiaga disana untuk melakukan pengejaran. Kedua kapal singapura tersebut menerobos perbatasan sejauh 1 km, dua kapal TNI yang melakukan pengejaran melakukan kontak komunikasi menggunakan bahasa inggris kepada salah satu kapal. “KREGG.. Ini kapal perusak KRI Ahmad Yani milik negara Republik Indonesia, menghubungi. Ganti! KREGG..” tidak ada jawaban dari mereka, pihak TNI menghubunginya lagi. “KREGG.. ini kapal perusak milik negara Republik Indonesia memperingatkan kalian untuk tidak melakukan hal gila, kalian hanya berdua dan telah memasuki wilayah kedaulatan kami. Jika kalian tidak segera kembali ada dua tindakan dari kami, yang pertama kami akan lumpuhkan kapal kalian, menggiringnya ke pelabuhan terdekat dan menawan kalian, dan yang kedua kami akan hancurkan kalian ditempat! KREGG..” bukannya menjawab mereka malah mempercepat laju kapal hingga hampir menabrak perahu nelayan dan gelombang ombak yang dihasilkan oleh kapal mereka membuat perahu nelayan di sekitar hampir tenggelam terkena terjangan ombak. Kapten KRI Ahmad Yani geram dan memerintahkan anak buahnya untuk melakukan tembakan salvo sebanyak dua kali menggunakan meriam OTO Melara 76mm yang terletak di anjungan kapal untuk memberi peringatan terakhir pada mereka, dua tembakan yang terdengar keras sampai ke kapal mereka membuat nyali mereka menciut. Setelah tembakan peringatan kedua kapal tersebut berbelok dan kembali ke wilayah kedaulatan Singapura. Tidak ada tujuan lain dari kejadian tersebut kecuali sebuah provokasi yang dilakukan Singapura kepada Indonesia.

Sebelumya, mengapa ketegangan antara Indonesia dan Singapura tersebut terjadi?

6 Februari 2014 Singapura memprotes Indonesia atas penamaan kapal perang terbarunya dengan nama KRI Uman Harun, meskipun pihak Indonesia menganggap kedua perajurit anggota KKO tersebut adalah seorang pahlawan tetapi pihak Singapura mengaggap keduanya sebagai teroris karena telah melakukan pengeboman di MacDonald House sebagai bentuk pencegahan Indonesia atas rencana didirikannya frederasi Malaysia yang mana dianggap sebagai “boneka Inggris” yang merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberotakan di Indonesia.

Pada Kamis, 28 November 2013 Indonesia telah berkonflik dengan Australia yang menyebabkan perang skala besar dengan melibatkan negara negara anggota FPDA dan negara negara seperti Rusia, Iran, Korea Utara, kuba, Venezuela, Cina, Amerika serikat dan Jerman walaupun Jerman tidak mengirimkan pasukan, hanya memasok senjata kepada Indonesia saja. perang tersebut mengakibatkan kekalahan telak bagi negara anggota FPDA karena kurangnya jumlah pasukan dan persenjataan, krisis ekonomi yang menimpa mereka hingga perseteruan yang terjadi antar negara anggota FPDA selama perang berlangsung. Maka untuk memperbaiki kembali citranya di dunia internasional, menegakkan kembali harga diri dan martabat mereka, dan membuat dunia kembali menyegani negara alians FPDA. Maka mereka menantang kembali Indonesia beserta sekutunya untuk kembali melakukan perang terbuka dengan keyakinan mereka akan menang. Sebagai pemancing agar Indonesia kembali berperang mereka dengan menjadikan Singapura sebagai umpan, mengapa harus Singapura? Karena Singapura yang berada dekat dengan Indonesia dan memiliki persenjataan canggih. Kemudian mereka menyuruh agar Singapura banyak berulah dan agresif terhadap Indonesia hingga akhirnya Indonesia kehilangan kesabaran dan Jakarta memutuskan untuk menyerang Singapura. Setelah Indonesia menyerang Singapura maka kesempatan negara anggota FPDA untuk menyerang Indonesia dan sekutu Indonesia. Mengapa Indonesia yang harus menyerang pertama? Karena negara aliansi FPDA mempunyai perjanjian untuk tidak menyerang sebelum diserang.

kedua alasan tersebut menjadi penyebab makin ganasnya Singapura akhir akhir ini, Indonesia sebagai negara yang besar dan tentunya penuh dengan ancaman harus bersiap dengan kemungkinan terjadinya hal yang tak diinginkan. Presiden memerintahkan para pejabat keamanan negara untuk selalu bersiap bahkan jika harus berperang dalam hitungan jam atau menit kedepan. Dalam bidang alutsista untuk ketegangan kali ini pihak RI tidak terlalu menghawatirkan terjadinya kekurangan jumlah atau kalah canggihnya dengan senjata lawan, sebab pada saat perang melawan negara aliansi FPDA dulu, Indonesia telah memborong dan menimbun ratusan alutsista baru dan strategis seperti seperti rudal pertahanan udara S-300, 10 kapal selam kelas Kilo, 57 helikopter serang Kamov KA 52, 83 pesawat tempur Sukhoi SU-35 Flanker E, 43 pesawat tempur T 50, 60 armored personal carrier (APC) Anoa 6x6 buatan Pindad, 92 IFV BMP 3, tambahan 362 tank tempur utama (MBT) Leopard Revolution, 98 tank tempur ringan Marder, 50 kapal cepat rudal (KCR) kelas Clurit buatan PT. PAL, 83 kapal cepat rudal (KCR) trimaran buatan PT. Lundin, 30 kapal perusak ‘KDX III/Sejong the great class’ buatan Korea Selatan, Namun setelah perang tidak disebutkan jumlah dan jenis mana yang hancur dari semua alutsista tersebut. Namun ketidakkhawatiran RI akan alutsistanya tersebut bukan membuat RI tidak menambah alutsista lagi, Kementerian Pertahanan meminta izin kepada komisi 1 DPR dan Menteri Keuangan agar dapat persetujuan dan dana untuk menambah alutsista lagi. Dan pemerintah sedang milirik beberapa senjata seperti penambahan 957 unit rudal Yakhont dari Rusia, 317 baterai rudal anti kapal berbasis darat KH 35, 10 pesawat angkut CN 295, 26 unit sistem pertahanan udara Pantsyr S1 buatan Rusia, dua skuadron (32 unit) pesawat pengebom Sukhoi SU-34 dari Rusia, dan senjata lain yang tidak dipublikasikan. Walaupun senjata yang akan dibeli tersebut ada yang bekas agar cepat diterima oleh Indonesia, tetapi negara tersebut menjamin kondisinya baik dan siap pakai.

Rabu, 30 April 2014 Indonesia mendeteksi keberadaan sejumlah kapal perang angkatan laut Inggris berlalu lalang di perairan Singapura dan perairan Malaysia yang berbatasan dengan Indonesia di laut Ambalat. Setelah dikirim pasukan intai, kapal yang berada di perairan Singapura terdiri dari tiga kapal perusak kelas Daring yang merupakan kapal perusak terbaru angkatan laut Inggris dan tiga kapal Frigate kelas Duke, sementara di perairan Ambalat terdapat delapan kapal perusak kelas Daring. Selang satu hari TNI mengidentifikasi adanya kapal perang angkatan laut Amerika di perairan Australia, setelah ditelusuri kapal tersebut terdiri dari sembilan kapal perusak Arleigh Burke class, lima kapal fregat Oliver Hazard Perry class. Beberapa hari kemudian pasukan intelejen Indonesia melihat tiga kapal selam Virginia class milik Amerika bersandar di pelabuhan militer Australia, sontak hal ini membuat pihak Indonesia kaget. Amerika hanya mengirim kapal perang saja di laut hitam untuk menghadapi Rusia dalam masalah Suriah, tetapi dalam hal ini Amerika sampai mengirim kapal selam serangnya. Pada hari Rabu, 30 April 2014 Indonesia mengkontak Rusia dan Cina untuk melakukan latihan gabungan penanggulangan ancaman kedaulatan. Sabtu, 3 Mei 2014 latihan gabungan dilaksanakan, latihan gabungan TNI AL dengan PLAN (People’s Liberation Army Navy/Angkatan Laut Cina) dilaksanakan di perairan Natuna, TNI AL dan PLAN saling berbagi pengetahuan tentak taktik menghancurkan kapal musuh yang mempunyai bobot lebih dari 5000 ton termasuk kapal perusak, selain itu TNI AL juga menyaksikan demonstrasi penembakan rudal balistik anti kapal basis darat DF 21 milik Cina di pantai Tanjung Pinggir, pantai yang berhadapan langsung dengan Singapura. Sedangkan latihan gabungan antara TNI AL dengan VMF Rossii (Voyenno – Morskoy Flot Rossiyskoy Federatsii/Angkatan Laut Federasi Rusia) dilaksanakan di laut Arafura, disana TNI AL dan VMF Rossii berlatih tentang cara peperagan kapal selam dan cara menghancurkan rudal balistik dan pesawat tempur yang mangancam kapal. TNI juga meluncurkan rudal Yakhont dengan kapal tongkang tua sebagai sasaran tembak dan rudal yakhont itupun berhasil menenggelamkan kapal seberat 12000 ton tersebut dalam hitungan menit. Keesokan harinya Amerika mengirim surat protes kepada Indonesia terkait latihan gabungan dengan Rusia di laut Arafuru, pihak Indonesia menjawab bahwa latihan tersebut untuk menanggulangi ancaman kadaulatan dan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan Rusia seperti pihak Amerika yang mengirimkan sejumlah kapal perangnya ke Australia. Jawaban tersebut menjadi tamparan bagi pihak Amerika.

Selasa, 6 Mei 2014 pasukan intai melaporkan informasi bahwa mereka melihat sebuah kapal induk milik Amerika bersandar di Australia, setelah diselidiki kapal tersebut merupakan kapal induk USS Nimitz namun pihak Indonesia belum mengetahui apa saja yang dibawa kapal tersebut termasuk satuan tempur udaranya.

Rabu, 7 Mei 2014 radar kapal Korvet TNI yaitu KRI Sultan Iskandar Muda yang berpatroli di laut Arafura mendeteksi sebuah pesawat tempur F 18 milik angkatan udara Australia bermanuver di dekat perbatasan, kapten kapal memerintahkan anak buahnya untuk bersiap dari kemungkinan terjadi serangan dari pesawat tersebut, sejumlah rudal pertahanan udara ‘Mistral’ yang berada di KRI Sultan Iskandar Muda di persiapkan, KRI Sultan Iskandar Muda sudah 12 menit mengawasi gerakan pesawat tersebut. beberapa menit kemudian pesawat tampak terbang lebih dekat ke arah perbatasan, kapten kapal melaporkan kejadian tersebut ke pusat dan mendapat perintah untuk menembak jatuh peawat tersebut jika masuk ke wilayah RI. Kemudian kapten kapal menghubungi pilot tersebut menggunakan bahasa inggris, “KREGG.. Ini Kapten kapal KRI Sultan Iskandar Muda menghimbau anda untuk menjauhi perbatasan segera! KREGG..”. tetapi pesawat tersebut kemudian masuk ke wilayah Indonesia, radar kapal masih bisa menangkap pesawat tersebut. Sebuah rudal pertahanan udara SAM (Surface to Air Missile) Mistral di tembakkan dari geladak kapal, rudal mengunci dan mengejar target, alarm pesawat berbunyi sang pilot melihat tanda warning yang berupa tanda bahwa rudal SAM mengejar pesawat. Kemudian pilot menaikan pesawatnya ke atas untuk menghindari kejaran rudal, rudal terus mendekat pesawat kemudian menukik ke bawah tetapi rudal mengenai di badan pesawat kemudian pesawat meledak dan hancur di udara. pihak Australia yang mendapat laporan hilangnya pesawat menduga Indonesia di balik tragedi ini, beberapa jam kemudian pihak Indonesia mengakui bahwa Angkatan Lautnya menghancurkan sebuah pesawat F 18 milik Australia yang masuk secara ilegal ke wilayah Indonesia. Presiden Rusia menyatakan bahwa tindakan pelanggaran kedaulatan Indonesia yang dilakukan oleh Australia merupakan tindakan kurang ajar, dan memperingatkan Autralia beserta sekutunya untuk tidak macam macam dengan Indonesia.

Sabtu, 10 Mei 2014 Singapura memprotes Indonesia soal kapal perang Rusia dan Cina, mereka bertanya mengapa armada laut Rusia dan Cina tidak kembali ke negaranya setelah melakukan latihan gabungan. Dan menyuruh Indonesia untuk memulangkan seluruh armada tersebut. namun pihak Indonesia mengabaikan protes Singapura tersebut. keadaan makin kacau, rakyat Indonesia tidak terima dengan pelanggaran kedaulatan yang dilakukan Australia, protes dari Singapura dan penempatan armada sekutu Singapura dan Australia. Demontrasi terjadi di depan kedubes Australia dan Singapura, dan di bundaran HI, mereka menyuruh pemerintah untuk melakukan tindakan serius karena ini merupakan bagian dari ancaman negara. Mereka mengatakan kalau Singapura dan Australia melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan kepada negara yang telah merdeka dan berdaulat. Setelah terjadi demo presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono memberitahukan kepada rakyatnya lewat media bahwa memang Indonesia sedang dibawah ancaman kedaulatan, semua yang mereka lakukan itu adalah sebuah bentuk provokasi. Pemerintah menghimbau masyarakat agar hati hati dengan segala bentuk propaganda yang mungkin dilakukan oleh kedua negara tersebut dan sekutunya.

Minggu, 11 Mei 2014 Indonesia lewat menteri luar negerinya menghimbau agar Singapura, Malaysia dan Australia tidak membuat Indonesia panas dan memerintahkan agar semua armada asing itu pergi. “kami mengimbau kepada Singapura, Malaysia dan Australia untuk tidak membuat Indonesia panas. Suruh semua armada asing itu pergi maka hubungan kita akan kembali normal. Bukan berarti Indonesia takut, kalau berperang kami pun siap dan berani, tapi alangkah baiknya jika kita mengedepankan sebuah kedamaian. Jika dalam beberapa hari lagi kami masih melihat ada armada asing di wilayah kalian, tunggu saja kejutan dari kami!” kata Marti Natalegawa yang menjabat sebagai Menlu Indonesia. Dua hari berlalu tidak ada perubahan sikap dari mereka, keesokan harinya Rabu, 14 Mei 2014 Indonesia memulangkan duta besar Singapura, Australia dan Malaysia dan menarik Duta Besar Indonesia dari ketiga negara tersebut. Tidak terima dengan sikap Indonesia pada hari Kamis, 15 Mei 2014 Inggris, Amerika dan Selandia Baru menarik duta besarnya untuk Indonesia dan memulangkan Duta Besar Indonesia. Mengetahui hal itu Indonesia membekukan aset perusahaan Inggris, Singapura, Australia, Malaysia, dan Amerika. Kemudian Indonesia mengajak Iran, Korea Utara dan Kuba untuk melakukan berbagai kerjasama di bidang ekonomi dan pertahanan.

Akan Diupdate....
Diubah oleh josepstalin 12-07-2014 04:52
0
26.2K
186
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan