SumutDaily.Com|Medan. Aksi arogansi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Gatot Pujo Nugroho yang menantang wartawan ketika hendak dikonfirmasi beberapa waktu lalu memunculkan beragam kritik dan penentangan dari berbagai kalangan.

Salah satunya muncul dari Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Demokrat terpilih untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut 2014-2019 mendatang, Muhri Fauzi Hafiz.

Kepada SumutDaily.Com, Kamis (26/6/2014), Fauzi, begitu dia akrab disapa mengatakan, sikap yang ditunjukan Gatot tersebut menandakan jika orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) itu tidak beretika.

"Apa-apaan dia (Gatot, red) sampai menantang wartawan berkelahi? Itukan menunjukkan kalau dia tidak beretika. Untuk apa title (gelar, red) banyak, kalau tidak bisa menggunakannya dengan baik? Kalau dia sedang tidak ingin menjawab pertanyaan wartawan, apa tidak bisa dengan cara lain yang lebih elegan dan santun?" tegas Fauzi.

Ditambahkan pria yang juga Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) ini, dengan fakta yang ada menandakan jika Gatot tidak bisa mengatasi persoalan yang dihadapinya, baik itu persoalan pribadi maupun persoalan lainnya sehingga ditunjukkannya kepada orang lain.
Dan artinya lagi, imbuh Fauzi lagi, Gatot belum layak untuk menjadi pemimpin atau kepala daerah. Dalam hal ini sebagai Gubsu.

Menurutnya, seorang pemimpin itu harus mampu meredam emosi dan egonya, terlebih dihadapan rakyatnya. "Rakyat itu tidak ingin tahu dan tidak mau tahu apa yang dipikirkan pemimpinnya. Ya, memang pemimpin itu manusia juga. Tapi sejatinya pemimpin itu tidak harus menunjukkan persoalannya kepada masyarakat atau khalayak. Kalau tidak mampu untuk itu, tidak usah jadi pemimpin," tandasnya.(sdc)

http://sumutdaily.com/sumut-metro/tantang-duel-wartawan,-gubsu-gatot-pujo-nugroho-tak-beretika.html

MEDAN - Puluhan wartawan Medan melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumatera Utara, terkait sikap arogan yang ditunjukkan oleh Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho yang menantang wartawan untuk melakukan kontak fisik atau duel.

Aksi solidaritas para wartawan unit pemerintahan Provinsi Sumatera Utara dan wartawan lain di Kota Medan, berlangsung damai di depan pintu masuk utama kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, sore ini.

Aksi unjuk rasa ini, menuntut Gubsu Gatot Pujo Nugroho meminta maaf secara resmi kepada wartawan yang telah diperlakukan tidak menyenangkan serta meminta Gatot merubah sikap arogannya kepada wartawan.

Uliansyah Nasution wartawan Harian Promedia yang bertindak sebagai koordinator aksi dalam orasinya mengatakan, bahwa tindakan Gatot sebagai Gubsu yang dimintai konfirmasi akan berita dan dijawab dengan sebuah tantangan berduel, bukanlah sebuah sikap yang koperatif yang seharusnya dilakukan oleh seorang Gubernur.

"Seharusnya Gatot sebagai sumber informasi harus memberi keterangan dan jawaban saat dikonfirmasi. Tapi kenyataannya apa, dia malah menantang kita para wartawan ini. Apa ini sebuah perlakuan seorang Gubernur?," ucapnya saat berorasi.

Sementara itu, Wartawan Posmetro Medan, Indra Mulya Siagian, yang menjadi korban tantangan duel Gatot Pujo Nugroho mengungkapkan, saat ingin meminta keterangan Gatot tentang penyaluran bagi hasil pajak daerah ke kabupaten/kota yang tersendat. Indra bersama beberapa wartawan mencegat Gatot di lobi Kantor Gubernur.

Indra mengikuti Gatot sampai keluar gedung. Karena Indra terus menuntut wawancara, Gatot pun menghardiknya. "Apa sih mau kalian wartawan ini? Kalau kamu mau ngajak saya berantam, saya siap," kata Indra menirukan perkataan Gatot.

Hal senada juga dikatakan oleh, Edison Tamba wartawan Harian Orbit dalam orasinya juga mengatakan bahwa saat dilakukannya acara di kegubernuran beberapa waktu yang lalu, Gatot pernah mengatakan jika ada dari SKPD ataupun Kepala Biro yang sulit dimintai konfirmasi terkait atas berita, maka wartawan tersebut bisa melaporkan hal tersebut kepadanya selaku pimpinan SKPD di Sumut.

"Tapi apa kenyataannya, justru dia sendiri selaku Gubernur yang berbuat seperti itu. Apakah dia layak menjadi seorang Gubernur, jika ia tidak bisa membuktikan ucapannya sendiri. Apa pantas seorang Gubernut menantang wartawan yang meminta konfismasi berita sama dirinya," teriak Edi.

Menanggapi aksi tersebut, Harvina Zuhra selaku Kasubbag Humas Pemprovsu yang didampingi oleh Kepala Badan Kesbangpolinmas, Edi Sofyan, Assisten I Pemprovsu, Hasiholan Silaen. Dalam hal itu, Vina selaku Humas mengatakan bahwa saat ini Gubsu sedang berada di Jakarta karena harus tampil Live di MNC. Kemudian, Vina juga mengatakan jika semalam saat ditanyai sejumlah wartawan sedang dalam posisi terburu-buru untuk menghadiri undangan.

"Sebenarnya pak Gubernur semalam sedang terburu-buru karena ada undangan. Biasanya juga pak Gubernur tidak seperti itu. Dan jika pun ada kesalahan yang dilakukan Gubernur, saya pribadi dengan mengatas namakan Gubernur, saya meminta maaf kepada teman-teman wartawan semua. Dan saya harap kedepannya, masalah seperti ini tidak terjadi lagi. Mungkin peristiwa ini semalam, ada sedikit kesalah pahaman antara Gubernur dan wartawan," ucapnya.

Menanggapi perkataan Vina tersebut, para wartawan yang berdemo menganggap, ucapan yang disampaikan oleh Vina tersebut merupakan permohonan maafnya sebagai Humas Pemprovsu secara pribadi.

Para wartawan pun, tetap meminta agar Gubernur sendiri yang meminta maaf secara terbuka kepada seluruh wartawan. Sehingga, sebagai lanjutannya, para wartawan tersebut akan kembali melakukan aksi yamg sama di Kantor Gubsu dan kantor DPRD Sumut.

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=328872:gubsu-arogan-puluhan-wartawan-demo&catid=14:medan&Itemid=27

Dasar SAPI gila, udah gak ada prestasi, malah berlagak seperti COWBOY.