dadojoroxAvatar border
TS
dadojorox
[Mantan Sekda Solo] Mengaku Banyak program hanya dijadikan kendaraan politik Jokowi
Merdeka.com - Masih ingatkah anda dengan mobil Esemka? Mobil yang diklaim sebagai mobil nasional murni buatan anak negeri, buatan anak-anak SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang dirakit di bengkel Sukiyat, Solo. Harus diakui mobil yang diganti plat nomornya dengan pelat merah AD 1 A, dan AD 2 A tersebut, telah melejitkan nama Jokowi sampai setinggi langit.

Apalagi setelah dibawa ke Jakarta, untuk menjalani uji emisi. Publikpun dibuat terpesona, masyarakat terharu dan sulit percaya, ternyata ada putra bangsa yang punya prestasi luar biasa. Sesuatu yang tidak pernah terpikir sebelumnya, yaitu membuat mobil sendiri. Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjabat wali kota Solo dengan bangga memperkenalkan dan mendukung kelahiran mobil itu. Namanya pun dipuja-puja bak seorang dewa, dan menjadi buah bibir di mana-mana.

Nama Esemka, yang dulu dibangga-banggakan, sekarang seolah tenggelam. Berbanding terbalik dengan nama Jokowi, yang semakin moncer, saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, hingga sekarang menjadi salah satu calon presiden RI. Tak sedikit kalangan menilai, Esemka hanya digunakan Jokowi sebagai kendaraan politik untuk meraih kursi gubernur Ibu Kota.

Supradi Kertamenawi misalnya, mantan Sekda Kota Solo era Jokowi ini bahkan terang-terangan menyebut, mantan bosnya tersebut sengaja menggunakan Esemka sebagai kendaraan politik untuk menuju ibu kota. Setelah tercapai tujuannya, menjadi gubernur, Jokowi tak peduli lagi dengan nasib Esemka. Mobil berpelat merah AD 1 A, dan AD 2 A pun saat ini hanya menjadi pajangan di Solo Tecno Park (STP), tempat produksi Esemka.

"Jelas Esemka itu hanya sebagai tunggangan. Menurut kami, Esemka itu kan sebuah lembaga pendidikan, lembaga pengetahuan. Kalau dia mau bikin mobil kan seharusnya bikin tempat produksi. Kalau STP sekarang dibikin sebagai tempat produksi, namanya itu nyalahi pakem (aturan)," ujar Supradi, saat ditemui merdeka.com, di Solo, Minggu (22/6).

Supradi mengaku kecewa, karena banyak program-program yang selama ini hanya dimanfaatkan Jokowi sebagai kendaraan politik. Kekecewaan juga disampaikan warga Solo lainnya. Fitrah (32), warga Kauman mengatakan dirinya dan warga Solo berharap banyak pada mobil Esemka. Ke depan, menurut Fitrah Esemka akan menjadi mobil nasional yang membanggakan, tak hanya untuk warga Solo, tapi juga rakyat Indonesia.

"Mobil Esemka itu sebenarnya langkah awal yang bagus, untuk menciptakan mobil nasional. Namun kalau sekarang tidak jelas, mangkrak, kita semua tentu kecewa. Kita harus mulai dari nol lagi. Harapan saya mobil Esemka akan dibangkitkan lagi dan diproduksi lagi dengan melibatkan siswa-siswa SMK," pungkasnya.

Merdeka.com


0
1.5K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan