AkechiBandarAvatar border
TS
AkechiBandar
(Musim Hujan) Bocor Bocor
Debat Jilid 3, Prabowo Ucapkan Kata 'Bocor' 10 Kali

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Debat Capres Senin 23 Juni 2014 malam, calon presiden Prabowo Subianto tercatat mengucapkan kata 'bocor' sebanyak 10 kali. Debat ketiga itu diadakan di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kata 'bocor' yang dimaksudkan Prabowo, misalnya mengenai sumber daya alam (SDA) Indonesia yang hasilnya sebagian besar mengalir ke luar negeri. Sehingga, bangsa Indonesia hanya merasakan sedikit hasil kekayaan alam miliknya. Sayang, Prabowo tidak menyebutkan data berapa nilai kebocoran tersebut.

Bukan hanya dalam debat kali ini aja Prabowo melontarkan soal kebocoran. Dalam debat sebelumnya, Prabowo menyebut adanya kebocoran di bidang ekonomi yang mencapai Rp 7.200 triliun dan Rp 1.000 triliun setahun.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mempertanyakan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto tentang kebocoran Rp 1.000 triliun setahun itu.

Saat debat capres pada Minggu malam 15 Juni 2014 lalu, Prabowo menjelaskan, jika terpilih sebagai presiden, ia akan menutup kebocoran APBN yang setiap tahun mencapai Rp 1.000 triliun. "Angka saya Rp 1.134 triliun bocornya. Jadi, kalau Bapak tanya kenapa defisit perdagangan dan kenapa defisit APBN, itu intinya," papar Prabowo.

Pernyataan Prabowo itu membuat Presiden SBY bertanya-tanya. Sebab, jumlah APBN sebesar Rp 1.800 triliun dan dikatakan bocor Rp 1.000 triliun. "Presiden bertanya angkanya dari mana? Mungkin perlu ditanya ke Pak Hatta (mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang saat ini menjadi cawapres Prabowo)," kata Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

Hal senada juga dikemukakan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. Dia meminta Hatta untuk mengklarifikasi angka itu. Apalagi Hatta lebih dari 4 tahun menjabat menteri perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan Presiden SBY sebelum mundur untuk menjadi wakil Prabowo dalam pilpres kali ini.

"Beliau (Hatta) yang membawahkan dan mengkoordinasi kementerian di bidang ekonomi. Jadi, seharusnya lebih tahu persis seperti apa. Yang jelas, pemerintah berupaya keras agar tidak terjadi kebocoran," kata Julian.

Sementara untuk angka kebocoran Rp 7.200 triliun, Prabowo mengaku mendapat angka itu dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. Namun pernyataan Prabowo tersebut dibantah oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Menurut Bambang, KPK tak pernah merilis angka kebocoran keuangan negara sebesar itu. Bambang menjelaskan, beberapa waktu lalu Ketua KPK Abraham Samad menyampaikan potensi pendapatan negara yang hilang sebesar Rp 7.200 triliun, bukan kebocoran kekayaan negara sebagaimana disebutkan Prabowo.

"Saya terus terang agak kaget tentang itu. Saya coba cek kepada ketua (KPK) ternyata itu dari satu pertemuan di PDI-P. Ternyata yang dimaksud pak Ketua (KPK) adalah potential revenue," kata Bambang.

Kekeliruan Prabowo dalam mengutip pernyataan KPK tersebut menunjukkan bahwa pemahaman Prabowo dan tim suksesnya mengenai masalah-masalah ekonomi sangat lemah.

Prabowo dinilai tidak bisa membedakan hal-hal yang mendasar dala konsep ekonomi. Konsep potensi pendapatan negara yang hilang dan kebocoran kekayaan negara adalah dua hal yang jauh berbeda. Potesi pendapatan negara yang hilang bukan kekayaan negara, namun hal-hal yang bisa dijadikan kekayaan negara. Sedang kebocoran kekayaan negara adalah pendapatan negara riil.

Menurut Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr A Tony Prasetiantono, data yang disampaikan Prabowo itu menggelikan. "Angka ini menggelikan karena terlalu besar," katanya.

Menurut Tony, Produk Domestik Bruto (PDB) nasional setahun sebesar Rp 9.400 triliun. Sementara, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) negara hanya Rp 1.840 triliun. Ia menilai mutahil ada kebocoran Rp 7.200 triliun.

Sementara menurut Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, pernyataan Prabowo itu kebohongan. "Jadi kalaupun bocor kan pasti kelihatan kemana. Maka banjirlah negara ini karena yang bocor 70 persen dari kuenya. Jadi bukan bocor itu namanya bobol. Dan kelihatan itu sosoknya ke mana," kata Faisal.
Liputan6

Debat Ketiga, Prabowo Ucapkan Kata "Bocor" 10 Kali

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Prabowo Subianto tercatat mengucapkan kata "bocor" sebanyak 10 kali dalam acara debat capres putaran ketiga yang diadakan di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014) malam.

Kata "bocor" yang dimaksudkan Prabowo, misalnya mengenai sumber daya alam (SDA) Indonesia yang hasilnya sebagian besar mengalir ke luar negeri sehingga bangsa Indonesia hanya merasakan sedikit hasil kekayaan alam miliknya.

Mantan Danjen Kopassus itu mencontohkan kebocoran SDA dalam negeri, seperti bauksit yang diproduksi dalam negeri, lalu langsung diekspor ke luar negeri.

"Bauksit itu, bahan alumunium kita jual gelondongan, kemudian kita impor alumunium. Itu namanya kebocoran," kata Prabowo seperti dikutip Tribunnews.com.

Bukan hanya dalam debat kali ini saja Prabowo melontarkan soal kebocoran. Dalam debat sebelumnya, Prabowo menyebut adanya kebocoran di bidang ekonomi yang mencapai ribuan triliun rupiah.

Setelah menjadi perbincangan publik, kubu Prabowo mengakui adanya kesalahan dalam pernyataan. (baca: Timses Prabowo Akui Kesalahan tentang Kebocoran Rp 1.000 Triliun).

Acara debat capres malam ini mengangkat tema "Politik Internasional dan Ketahanan Nasional" yang dipandu oleh Guru Besar Fakultas Hukum Internasional Universitas Indnesia (UI) Hikmahanto Juwana. Masih ada dua kali debat kandidat sebelum pemungutan suara.
Kompas

Kritik Prabowo Soal Bocor, Jokowi: Memangnya Pompa

TEMPO.CO, Kubu Raya - Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, menyindir lawannya, Prabowo Subianto, saat berkampanye di Desa Rasau Jaya, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Jokowi menyindir Prabowo karena substansi debat yang selalu membahas kebocoran.

"Masak, debat tiap hari isinya bocor terus. Memangnya pompa air?" kata Jokowi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 23 Juni 2014. (Baca: Sebut Kata Bocor Lagi, Prabowo Dikritik di Twitter)

Jokowi kemudian bertanya kepada ratusan warga apakah menonton debat capres yang berlangsung tadi malam. "Bagus tidak?" tanya Jokowi. Pertanyaan itu disambut serempak, "Bagus."

Jokowi mengatakan bahwa isu kampanye hitam di Jawa terus-menerus menyerangnya. Menurut Jokowi, hingga kini sudah ada 23 isu kampanye hitam yang menyerang dirinya.

"Tapi sabar, kan, ada batasnya. Kalau terus-menerus, orang sabar juga ada batasnya. Suatu saat mereka akan kita lawan. Jangan dipikir mentang-mentang badan saya kurus, jadinya penakut," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini kemudian berdialog dengan warga mengenai masalah pada bidang pertanian. Menurut Jokowi, ada dua masalah utama pada sektor pertanian. Pertama, pupuk sulit didapat; dan kedua, harganya mahal.

"Itulah problem ke depan yang harus diselesaikan. Pupuk mahal, pestisida juga mahal. Inilah kewajiban kita untuk menyelesaikan masalah petani," kata Jokowi.
Tempo


Sebut Kata Bocor Lagi, Prabowo Dikritik di Twitter

TEMPO.CO, Jakarta -Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto mendapat kritikan para pengguna media sosial Twitter dalam debat bertema Politik Internasional dan Ketahanan itu. Calon presiden yang diusung koalisi Merah Putih itu lagi-lagi mengucapkan kata “bocor”.

Seperti yang dituliskan akun @fanya_kezia: yaelah pak bowo,bocor lagi bocor lagi-_- beli no drop sanah! #TegasPilih2. Akun Sylvia Astri juga mencuitkan hal senada, @SilvyaAstri Eh Pak Prabowo ngomongin bocor...bocor lagiii brohhh hahhaa #TegasPilih2. Penulis novel terkenal Dewi Lestari juga tak mau kalah dengan cuitan bocornya itu, @deelestari "Bocor" comes fully loaded tonight alias kagak abis2. #TegasPilih2". hashtag TegasPilih2 menunjukkan dukungan kepada calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo.

Dalam debat kali ini, Prabowo mengatakan kebocoran negara apabila Indonesia masih mengimpor aluminium. Padahal, Indonesia kaya dengan sumber daya alam.
Debat pekan lalu, Prabowo juga mengungkapkan kebocoran negara mencapai Rp 7.200 triliun.

Pernyataan ini lah yang membuat blunder lantaran ucapan Prabowo yang mengaku mengutip Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad itu dikoreksi. Soalnya, Abraham mengatakan Rp 7.200 itu merupakan potensi penerimaan, bukan kebocoran.
Tempo
Sedia payung sebelum kebocoran
Sedia pembalut sebelum bocor

SOLUSI

Quote:



Diubah oleh AkechiBandar 23-06-2014 17:10
0
3.7K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan