nubinubianAvatar border
TS
nubinubian
KABAR BUBAR: PKS ANCAM KELUAR DARI KOALISI PRAHARA
Kemarin-kemarin ane baca ini:

Kamis, 05 Juni 2014 , 01:40:00
PKS Ancam Keluar dari Koalisi jika Prabowo Minta-minta

JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq mengingatkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, agar tidak meminta-minta bantuan finasial dan uang kepada siapa pun untuk kepentingan pemilu presiden.

Jika meminta-minta tersebut dilakukan Prabowo-Hatta, Mahfudz menegaskan, PKS jadi partai pertama yang keluar dari koalisi.

"Dari awal, kenapa PKS berkoalisi dengan Prabowo-Hatta? Karena mereka itu tegas menyatakan tidak akan meminta-minta amunisi kepada rakyat yang masih banyak hidup dalam kesulitan ekonomi," kata Mahfudz, Rabu (4/6).

Jika Prabowo sampai meminta-minta kepada masyarakat seperti apa yang Jokowi lakukan, lanjutnya maka PKS akan protes dan keluar dari koalisi, karena perilaku meminta-minta yang dilakukan oleh calon pemimpin sangat tidak baik bagi pendidikan mental.

Menurut Mahfud, yang dibutuhkan Prabowo-Hatta dalam konteks pilpres adalah kepercayaannya masyarakat untuk memilihnya menjadi presiden.

"Kepercayaan masyarakat itu yang lebih penting untuk memimpin bangsa ini. Prabowo tidak butuh uang dari masyarakat. Kalau kepercayaan dapat, Prabowo akan amanah dan melindungi rakyat Indonesia," ujar Wakil Sekjen PKS itu.(fas/jpnn)

http://www.jpnn.com/read/2014/06/05/...=238459&page=1

Eh, hari ini ada berita ini:

Tim Prabowo-Hatta Ikutan Ide Rekening Gotong Royong Jokowi-JK
Sabtu, 14 Juni 2014 11:00 WIB
Tim Prabowo-Hatta Ikutan Ide Rekening Gotong Royong Jokowi-JK
TRIBUN/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.JAKARTA - Sekitar 16 hari berlalu setelah rekening gotong royong Jokowi-JK diluncurkan, kubu Prabowo-Hatta juga meluncurkan rekening sejenis ke publik. Padahal, beberapa timses Prabowo Hatta sebelumnya mencibir rekening gotong royong partisipasi publik sebagai upaya pencitraan.
Pakar Kepemimpinan dari Universitas Indonesia (UI), Eko Sakapurnama, menyatakan bahwa hal itu membuktikan bahwa dalam konteks rekening kampanye, Jokowi-JK adalah figur kepemimpinan yang efektif. Bahkan sampai yang seharusnya menjadi kompetitor akhirnya menjadi pengikut (follower).
"Dari kasus ini, saya melihat Jokowi-JK yang menang dalam konteks memiliki kepemimpinan yang efektif," kata Eko di Jakarta, Sabtu (14/6/2014).
Dia menjelaskan bahwa kepemimpinan efektif itu terjadi ketika si pemimpin bisa berpikir kreatif, inovatif, memunculkan ide baru, dan dia diikuti orang lain (follower). Karena esensi seorang pemimpin adalah ketika ada leader, maka ada follower, dan ada situasi yang melingkupinya.
"Jadi kalau ada leader tanpa follower ya tak efektif juga. Supaya efektif, dia harus bisa memunculkan kebaruan," ujarnya.
Dalam konteks itu, di arena pilpres maupun pilkada, Eko menilai memang Jokowi yang membuat tren (trendsetter) untuk rekening kampanye. Ternyata ide itu, setelah dilaksanakan, menarik banyak simpatisan dan berefek positif sehingga akhirnya diikuti.
"Mungkin Prabowo bukan kagum sama Jokowi. Cuma saya berpikir, malu apa enggak kalau mengikuti apa yang dilakukan calon pemimpin lainnya?" kata Eko.
"Sebab dengan begitu artinya dia tak kreatif dan tak genuine. Seharusnya kan dia bikin tren baru supaya menjadi pemimpin invovatif, supaya betul-betul bisa jadi pemimpin," paparnya.
Sebelumnya, Tim Prabowo-Hatta pernah mencibir Rekening Gotong Royong untuk partisipasi publik yang dibuka Jokowi-JK.
Menurut Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Yani, masyarakat sudah cerdas, terkait dengan maksud yang dilakukan oleh kandidat Capres-Cawapres yang tengah berkiprah di Pemilu presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
"Katanya mau mensejahterakan rakyat, tapi kok malah menyengsarakan," katanya di Rumah Polonia, Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).
Bahkan, Anggota Tim Pemenangan Prabowo - Hatta , Letjen (Purn) Suryo Prabowo meminta masyarakat memilih capres yang memiliki nasionalisme dan kehormatan. Selain itu, dia juga meminta masyarakat memilih capres yang kaya raya.
"Capres juga harus sudah kaya sehingga konstituennya tidak perlu meminta uang di jalanan. Ini perilaku penyimpangan sosial, merendahkan martabat manusia. Orang kok disuruh jadi pengemis," katanya.
Tetapi, kini kubu Prabowo-Hatta justru mengikuti hal yang sama yakni membuka rekening sumbangan. Direktur Komunikasi dan Media Timkamnas Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Karjodihardjo mengatakan, dasar pertimbangan dari pembukaan rekening adalah untuk membantu pemenangan timkamnas perlu dibentuk komite yang memfokuskan kegiatan pada pengumpulan dana masyarakat secara gotong royong.
Para pengurus dan susunan personalianya sudah disahkan berdasarkan SK Koalisi Prabowo - Hatta, No. Kep-001/Timkamnas-Relawan/VI/2014 tentang Pembentukan Komite Dana Aspirasi Indonesia Bangkit pada tanggal 10 Juni 2014. Surat diteken oleh Mahfud MD dan Fadli Zon.
Menurut Eko Sakapurnama, agak ironis memang kalau para Anggota Timses Prabowo-Hatta mengejek di awal, namun belakang justru mengikuti pembukaan rekening.
"Tapi itulah kepemimpinan. Mungkin mereka (Tim Prabowo-Hatta) akhirnya tertarik karena melihat ide Jokowi soal rekening itu betul-betul berhasil. Ini menjiplak? Ya wong memang dia menjiplak," kata Eko.

sumber: http://www.tribunnews.com/pemilu-201...yong-jokowi-jk

Silakan dibuktikan, ya akhi dan ukhti. KAMI TUNGGU
0
5.6K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan