Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cow.shakeAvatar border
TS
cow.shake
|Ulah Sales Wowo| Kampanye Hitam Bukti Capres Sulit "Jualan" Prestasi dan Rekam Jejak
Kampanye Hitam Bukti Capres Sulit "Jualan" Prestasi dan Rekam Jejak
Jumat, 06 Juni 2014 | 16:12



Jakarta - Maraknya kampanye hitam jelang Pemilu Presiden (Pilpres) dinilai efek dari kesulitan calon dalam "menjual" figur dan program. Kefiguran adalah terkait rekam jejaknya, sementara prestasi adalah terkait program dan prestasinya.

"Kampanye hitam dilakukan oleh figur yang sulit jualan figur dengan prestasi dan minim rekam jejak," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ari Dwipayana, di Jakarta, Jumat (6/6).

Ari menjelaskan, kesulitan dalam melakukan diferensiasi, baik dari sisi program maupun figur inilah yang kemudian mendorong capres dan timnya untuk pakai cara-cara kampanye hitam.

"Tujuan utama dari kampanye hitam, memang untuk downgrade kompetitornya dengan menyerang tanpa data atau bukti," ungkapnya.

Apalagi, jualan figur sudah dilakukan bertahun-tahun namun tanpa peningkatan elektabilitas yang signifikan.

"Peningkatan elektabilitas justru terjadi ketika penggunaan kampanye hitam dilakukan secara ofensif. Strategi ofensif ini dipercayakan sebagai strategi yang efektif," ujarnya.

Kondisi yang seperti ini, menurut dia, menunjukkan satu proses pembodohan politik karena rakyat tidak disediakan alternatif pilihan program dan ditunjukkan rekam jejak kandidat.

Seperti diketahui, belakangan ini marak kampanye hitam, khususnya yang ditujukan kepada capres Joko Widodo (Jokowi). Seperti kampanye hitam yang menggunakan media Obor Rakyat, dimana isinya menjelekkan Jokowi dengan berbagai fitnah.Lalu soal surat palsu Jokowi terkait dengan pemeriksaan di Kejagung dalam kasus Bus Transjakarta.

Dalam kasus surat palsu Jokowi ini, Tim Hukum Pasangan Jokowi-JK sudah melaporkan Edgar Jonathan, kader Tidar (organisasi sayap Partai Gerindra) karena diduga sebagai orang yang ada di balik surat palsu tersebut.

Kemudian, belakangan pernyataan Hashim Djodjohadikusumo (adik Prabowo Subianto) yang menyatakan uang kampanye Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta sebesar Rp 52 miliar atau 90% dari total dana kampanye adalah uang darinya. Pernyataan Hashim itu dianggap sebagai fitnah oleh kubu PDIP.

Terbukti, pernyataan Hashim ini memang terbantahkan sendiri oleh pernyataan kader Gerindra yang juga pasangan Jokowi di Pilkada DKI yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut Ahok, dana tersebut bukan digunakan untuk dana kampanye Jokowi-Ahok. Melainkan untuk iklan televisi yang menampilkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Uang itu habis di kampanye bagian mana? Yang saya tahu karena iklan di televisi. Ada Prabowo, terus Pak Jokowi sekelibat lewat. Makanya Jokowi tidak merasa itu bantu dia. Itu masalah lempar isu itu," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/6).

Menurut Ahok, dana tersebut digunakan untuk iklan Prabowo bukan untuk iklan Jokowi-Ahok.

"Enggak ada pilih Jokowi-Ahok nomor sekian. Enggak ada. Itu iklan Prabowo," kata Ahok.

Code:
http://www.beritasatu.com/politik/188468-kampanye-hitam-bukti-capres-sulit-jualan-prestasi-dan-rekam-jejak.html



emoticon-NgakakSelain di atas, pendukung Wowo mulai kampanye hitam di tempat ibadah tuh.
Masjid Jadi Lokasi Kampanye Politik, Warga Pulau Panggang Kecewa

Quote:



Quote:

Diubah oleh cow.shake 07-06-2014 03:38
0
2.9K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan