6 Sumber Energi Alam, Sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan
TS
tim_s4rs
6 Sumber Energi Alam, Sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan
Spoiler for Grafik pemanasan global:
Menurut Arctic Climate Impact Assessment/ACIA (2004), konsentrasi CO2 meningkat tajam selama 250 tahun terakhir ini dan meningkatkan suhu rata-rata bumi. Sumber utama peningkatan emisi CO2 di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan konversi hutan. Sebanyak 80% sumber energy untuk aktifitas manusia berasal dari bahan bakar fosil.
Peningkatan konsentrasi CO2 sebagai salah satu Gas Rumah Kaca dominan menimbulkan Efek Rumah Kaca yang breakibat terjadinya pemanasan global (Global Warming). Tentu sebagai penghuni bumi kita merasakan langsung perbedaan kenyamanan udara di lingkungan kita sekarang ini
Dampak buruk yang manusia rasakan saat ini berasal dari aktifitas kita sendiri, manusia yang telah mengganggu keseimbangan alam. Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara secara besar-besaran berdampak pada melonjaknya emisi karbon yang tak terkendali. Pengrusakan hutan sebagai penyerap Karbondioksida semakin memperparah kondisi bumi kita. Ditambah pembangunan infrastruktur, pemukiman, kawasan perdagangan dan industri yang tak ramah lingkungan memperparah kondisi lingkungan bumi kita.
Untuk mengurangi Emisi CO2 yang berakibat terjadinya pemanasan global adalah dengan membuat Pembangkit Listrik yang menggunakan Energi dari alam yang ramah lingkungan, Nah Berikut ini Solusi bagi kita ( perlu dipikirkan bangsa kita / bangsa di dunia lainnya ) :
Spoiler for 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air:
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Spoiler for 2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin:
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam.
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan.
Spoiler for 3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya:
[img]https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-ZhE3Hojoqyw%2FUVrMNfC-_1I%2FAAAAAAAAAKk%2Fc3oxpn2WPhE%2Fs320%2Fplts.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*[/img]
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor sehingga menghasilkan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan pembangkit yang memenuhi syarat pembangkit ramah lingkungan. PLTS memanfaatkan tenaga surya yang terbarukan secara efisien dan tidak menggunakan bahan bakar fosil yang tidak dapat terbarukan. Sehingga menimbulkan keuntungan secara materi dan kesehatan lingkungan alam walaupun untuk tahap awal pembangunannya memerlukan biaya yang banyak. Tetapi hal tersebut dapat terbayar lunas dengan hasil yang akan didapatkan dan efek terhadap alam.
Spoiler for 4. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah:
[img]https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-BCU5QNr0Cuc%2FUVrOZC6_TUI%2FAAAAAAAAAKw%2F_sS_4KyNp3Q%2Fs1600%2Fimages%2B%281%29.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*[/img]
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (Gedebage) adalah sebuah fasilitas pembangkitan listrik yang menggunakan sampah sebagai bahan bakarnya
Diperkirakan dari 500 – 700 ton sampah atau 2.000 -3.000 m3 sampah per hari akan menghasilkan listrik dengan kekuatan 7 Megawatt. Dari pembakaran itu, selain menghasilkan energi listrik, juga memperkecil volume sampah kiriman. Jika telah dibakar dengan temperatur tinggi , sisa pembakaran akan menjadi abu dan arang dan volumenya 5% dari jumlah sampah sebelumnya. Abu sisa pembakaran pun bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan batu bata.
Spoiler for 5. Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal:
Energi panas bumi merupakan salah satu energi alternatif selain energi fosil. Energi panas bumi juga merupakan energi yang terbarukan dan ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan mengandung polutan yang lebih sedikit dibandingkan dengan energi fosil. Energi panas bumi merupakan energi alternatif yang sangat menjanjikan karena panas yang berpindah dari dalam bumi diperkirakan sekitar empat puluh dua juta megawatt (42 TW) yang mengalir secara terus menerus hingga miliaran tahun. Indonesia merupakan negara dengan potensi geotermal terbesar di dunia yaitu sebesar 28.944 MWe (megawatt elektrikal).
Ada tiga tipe dasar pembangkit listrik geothermal:
Pembangkit listrik uap kering (dry steam), yang disalurkan melalui pipa langsung dari reservoir panas bumi untuk menggerakkan turbin generator. Pembangkit listrik geothermal pertama kali dibangun pada tahun 1904 di Tuscany, Italia, dimana uap alami memancar dari dalam Bumi.
Pembangkit listrik flash steam, mengambil tekanan air panas yang tinggi dari dalam bumi dan mengubahnya menjadi uap untuk menggerakkan turbin generator. Ketika uap mendingin, ia mengembun menjadi air dan disuntikkan kembali ke dalam tanah untuk digunakan berulang-ulang. Sebagian besar pembangkit listrik geothermal adalah pembangkit flash steam.
Pembangkit listrik binary cycle, mentransfer panas dari air panas geothermal ke cairan lainnya. Panas menyebabkan cairan tersebut berubah menjadi uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin generator.
Spoiler for 6. Pembangkit Listrik Tenaga Osmosis:
Pada prinsipnya, proses pembangkitan listrik melibatkan perubahan energi kinetik menjadi energi listrik (memutar rotor pada generator). Energi kinetik inilah yang umum menjadi permasalahan. Hal ini dikarenakan pada metode pembangkitan secara konvesional (seperti pembangkit berbahan bakar fosil) bahan bakar tersebut akan dibakar untuk memanaskan air, yang pada proses selanjutnya akan menghasilkan tekanan untuk memutar rotor. Hal inilah yang kemudian dilihat dan berusaha dimanfaatkan pada proses osmosis.
Proses kerja pembangkit listrik tenaga osmosis ini sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan pertemuan antara air tawar dan air laut melalui peristiwa osmosis. Osmosis merupakan salah satu sifat yang dimiliki dari fluida untuk berpindah melalui lapisan semipermeable di antara dua fluida dengan kepekatan/kosentrasi berbeda. Lapisan ini berfungsi memisahkan dua lapisan dan karena hanya mampu ditembus oleh air, maka partikel padatan terlarut akan tertahan. Akibatnya, gerakan fluida mengalir dari kepekatan rendah menuju kepekatan tinggi hingga mencapai kepekatan yang sama. Dimana air laut mempunyai kandungan garam yang tinggi sehingga air laut mempunyai konsentrasi tinggi. Air tawar dengan konsentrasi rendah akan mengalir menuju air laut dengan konsentrasi yang tinggi, pada titik pertemuan keduanya beri batasan berupa membran tipis yang dapat tertembus oleh air tawar tetapi tidak dapat di tertembus garam (yang terkandung dalam air laut) sehingga dapat terjadi peristiwa osmosis.Peristiwa osmosis ini setara dengan tekanan yang dihasilkan air yang berada dalam tabung/tangki setinggi 120 meter atau setara dengan tekanan yang dihasilkan air terjun. Kemudian tekanan osmosis ini lah yang digunakan sebagai penggerak turbin yang kemudian dapat menghasilkan sebuah aliran listrik yang murni,aman dan sangat ramah lingkungan.
Dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya, Pembangkit Listrik Tenaga Osmosis memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
Tidak memerlukan lahan yang luas, karena memanfaatkan air sungai dan air laut, sedangkan PLTA membutuhkan lahan yang sangat luas sehingga biaya pembangunan dan pemeliharaan instalasi PLTA pun cukup besar
Tidak menghasilkan efek samping atau polusi udara maupun air, hanya air payau
Memanfaatkan fenomena alam
Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil
Aliran sungai dan laut cenderung stabil atau tetap, sehingga tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu dekat
Potensi energi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan sumber energi angin, karena berat jenis air lebih besar dibandingkan udara
Sangat sustainable, karena tanpa emisi CO2, Nox dan Sox
Dapat menghasilkan listrik yang stabil tanpa terpengaruh kondisi cuaca
Bahan bakunya gratis dan melimpah karena memanfaatkan tenaga air sungai dan air laut.