Saya kira banyak yang akan terkejut ketika mendengar ternyata di negara Kaya minyak seperti Arab Saudi banyak penduduknya yang hidup dibawah garis kemiskinan.








Ada lebih dari 10 juta penduduk Arab Saudi yang memiliki pendapatan lebih rendah dari kebutuhan hidup pokok mereka. Dan
Beberapa kilometer dari Pusat belanja yang berkilauan di Ibukota Riyadh, Souad al-Sahimr tinggal disebuah rumah beton. Dia tidak memiliki pekerjaan , tidak punya uang, dengan 5 orang anak berusia dibawah 14 tahun. Dengan suami yang menganggur.

“ Saya berada pada titik terendah “ katanya dengan tersedu-sedu, “anak saya menangis karena saya tidak bisa member mereka makan”.
Jutaan warga Saudi menderita menderita kemiskinan di salah satu negara dengan ekonomi terkuat didunia. Dimana pekerjaan dan program kesejahteraan gagal mengimbangi kecepatan pertambahan populasi yang telah melonjak dari 6 juta penduduk pada 1970 menjadi 28 juta penduduk saat ini.

Dibawah pemerintahan Raja Abdullah, pemerintah Saudi telah menghabiskan milyaran dollar untuk menumbuhkan sektarianisme yang membuat kerajaannya makin besar dan makin kuat. Tetapi tidak peduli kepada jumlah rakyat miskin yang tumbuh dinegerinya, diperkirakan seperempat penduduk Arab Saudi (penduduk asli) hidup dalam kemiskinan. Pada tahun 2011 3 orang blogger Saudi dipenjara selama 2 minggu setelah mereka membuat video online tentang Kemiskinan di Arab Saudi.


























Islam itu Rahmatan Lil Alamin, lalu bagaimana bisa negara yang menjalankan syariat islam , dengan pemimpin yang berpakaian Islami dan telah diberkahi oleh ALLOH dengan minyak yang melimpah akan tetapi seperempat (7 juta orang) penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan, dengan kondisi yang hampir sama menderitanya dengan kondisi orang miskin di Indonesia.

Arab Saudi memang telah menjalankan syariat islam, akan tetapi mereka hanya menjalankan syariat dalam urusan pidana (pencurian, pembunuhan, dan perzinahan). Mereka tidak menjalankan syariat dalam bidang ekonomi. mereka tidak menjalankan zakat dan shodaqoh dengan baik seperti yang diajarkan di Al-quran.

Buktinya adalah pendapatan perkapita penduduk arab Saudi yang tinggi USD 25.085 , tetapi ada 10 juta penduduk Arab Saudi dengan penghasilan dibawah kebutuhan pokok mereka. Hal ini menandakan besarnya kesenjangan social dan ekonomi yang terjadi di Arab Saudi. Yang disebabkan oleh korupsi dan impunitas (kebal hokum) dari keluarga kerajaan.

Masalah kesenjangan ekonomi dan kemiskinan dapat diatasi dengan adanya pelaksanaan Shodaqoh dan zakat yang baik. Akan tetapi menjalankan zakat dan shodaqoh yang baik tidaklah mudah , karena membutuhkan akhlak dan kepedulian serta kasih sayang sebagai umat manusia.

Mereka mungkin menjalankan ritual secara rutin, akan tetapi hal itu tidak membuat akhlaq dan kepedulian mereka terhadap sesama manusia meningkat. Ritual dan pakaian itu penting, tetapi moral jauh lebih penting. Ritual dan pakaian tidak bisa digunakan untuk mengukur moral seseorang.
Bisa kita lihat dengan jelas bukti banyaknya tokoh-tokoh agama yang menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan ummat islam, ada ustadz yang membuka pengobatan fiktif, ada yang membuka MLM dan Investasi bodong, ada pimpinan partai dakwah yang terseret kasus suap. Bahkan ada Menteri Agama yang menjadi tersangka kasus korupsi Ibadah Haji.

Hendaknya ummat muslim waspada terhadap orang-orang yang memanfaatkan islam untuk tujuan politik, karena belum tentu mereka memiliki moral dan kepedulian kepada sesama. Mereka sesungguhnya adalah musuh ummat islam yang sebenarnya. mereka mengenakan pakaian - pakaian yang islami, mereka sering mengutip ayat-ayat suci untuk mengelabui ummat muslim.

sumber : www.alwaleedfoundations.org
http://observers.france24.com/conten...na-Al-Jaradiya

postingan dari agan caverim
KEMISKINAN DI ARAB SAUDI

postingan dari agan farezza
KEMISKINAN DI ARAB SAUDI 2