Hujan Guyur Kampanye Hatta di Ponpes Serang, Undangan Kocar Kacir





Calon wakil presiden Hatta Rajasa menggelar kampanye secara maraton di Kota Serang, Banten. Dari Pasar Rau, pasangan capres Prabowo Subianto itu melanjutkan kampanyenya di Pondok Pesantren Al Mubarok, Cimuncang, Serang.

Hatta tiba di ponpes yang memiliki lebih dari 1.000 santri tersebut dengan disambut iringan Marching Band Al-Mubaroq. Juga tak mau kalah guyuran hujan yang turun. Hadirin kocar-kacir seketika.

Para tamu undangan dan rombongan terpaksa mencari tempat berteduh. Tetapi, acara sambutan dan silaturahmi tetap dilanjutkan.

"Mudah-mudahan hujan ini membawa berkah bagi kita. Komitmen kami dengan pendidikan Indonesia, membangun pendidikan yang lebih berkeadilan dan tidak ada diskriminasi pendidikan siapapun dan dimana pun," ucap Hatta di lokasi, Serang, Banten, Kamis (5/6/2014).

Dalam kesempatan ini, Hatta berjanji akan mengembangkan pendidikan di dunia pesantren yang telah melahirkan beberapa generasi pemimpin. Dia juga mengatakan, akan mengentaskan kemiskinan di Indonesia jika dirinya terpilih menjadi cawapres nanti.

"Tidak boleh ada bangsa asing yang bisa mendikte bangsa kita," ujarnya.

Mantan Mentri Koordinator Perekonomian ini juga mendapatkan ikat kepala dari Pu'Un, tokoh adat dari suku Baduy luar. Ikat kepala baduy bercorak biru hitam itu diikatkan sendiri oleh sang Pu'Un.

Sejumlah tokoh Banten turut hadir dalam kampanye Hatta ini. Di antaranya, yakni KH Saliman (Kyai besar Lopang), pimpinan ponpes Al-Mubaroq KH Mahmudi, Pu'Un dan perguruan silat Paku Banten, Macan Guling, TTKDH Banten, IPSI Banten, dan majelis taklim se-Banten.

"Mari kita doakan agar Prabowo-Hatta mampu menjadi pemimpin kita semua, " pungkas pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubaroq, KH Mahmud. (Mut)

Link:http://m.liputan6.com/indonesia-baru/read/2059018/hujan-guyur-kampanye-hatta-di-ponpes-serang-undangan-kocar-kacir#sthash.uSTWgXjC.dpuf

"Tidak boleh ada bangsa asing yang bisa mendikte bangsa kita," ujarnya.


Jadi, ya, Amerika Serikat akan menjadi partner yang mendapat perlakuan khusus di dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Partai Gerindra.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...i-sosial-media

Kasihan alim-ulama tertipu

Mari Melawan PraHara Penipu !!!