pelangiabadiAvatar border
TS
pelangiabadi
Masalahmu tidak lebih berat dibanding masalah orang lain
Yang namanya hidup tidak pernah lepas dari masalah. Sering, bahkan hampir setiap hari, kita akan bertemu dengan yang namanya masalah. Bisa dibilang kita tidak bisa menghindari, kita tidak bisa mengelak dan hidup tanpa masalah.

Tapi banyak dari kita sering kali berpikir,
"Kenapa masalahku begini berat?"
"Kenapa masalahku begitu banyak?"
"Kenapa masalah-masalah ini tidak henti-hentinya datang?"
"Kenapa aku terlahir di keluarga seperti ini?"
"Kenapa aku tidak lahir di keluarga seperti keluarga temanku yang kaya?"
"Kenapa? Kenapa selalu aku yang punya masalah? Apakah aku tidak berhak menjalani hidup yang tanpa masalah?"



WAJAR. Sangat wajar kita mengeluh dan bertanya seperti itu ketika hidup kita didatangi begitu banyak kesulitan. TAPI, apa benar hanya hidup kita yang seperti itu? MUNGKIN tidak.

- Saat kita bersekolah, mungkin kita iri pada teman kita yang kaya, yang memakai tas sekolah, pulpen dan buku tulis bermerk untuk dipamerkan di depan kita, yang tidak pernah dipanggil karena menunggak pembayaran iuran sekolah, yang bisa les privat setiap mata pelajaran di sekolah.

Tapi kita tidak pernah berpikir... Mungkin teman kita yang kaya itu, sangat iri pada kita, dia sebenarnya ingin tampil sederhana tapi takut tidak ada yang bisa dibanggakan darinya, dia iri pada kita yang bisa les bersama teman-teman karena dia sebenarnya begitu bosan harus les privat setiap harinya.

- Saat kita remaja, mungkin kita iri pada teman kita yang kaya, yang memakai handphone "apel" terbaru, bisa kuliah sedangkan kita harus langsung bekerja, bisa berlibur ke luar negeri setiap harpitnas sedangkan kita punya paspor pun tidak, yang bisa tampil kece dengan tas ori mahalnya.

Tapi kita tidak pernah berpikir... Mungkin doi iri pada kita yang bisa punya banyak sahabat sedangkan dia hanya memiliki teman yang dekat dengannya bila ada maunya, iri pada kita karena bisa mandiri dan tidak hanya meminta transferan orang tua tiap bulannya, dan sebenarnya dia tidak suka berlibur ke luar negeri, tapi hanya mau lebih sering berkumpul bersama keluarga seperti keluarga kita, karena ayah ibunya yang kebanyakan rapat-rapatnya.

- Mungkin kita iri pada wajah teman kita yang mulus kinclong terang benderang sedangkan muka kita bagai martabak manis isi kacang - jerawatan, meski sudah menjalani perawatan berulang kali.

Kita tidak pernah berpikir.... Banyak orang lain yang iri pada muka kita, yang "hanya" jerawatan bukan seperti luka bakar atau bawaan lahir diwajahnya, dia iri pada kita karena kita "hanya" jerawatan dan bisa tidak jerawatan di kemudian hari, sedangkan luka bakar di mukanya tidak akan hilang meski dioperasi dengan dana luar biasa, dia iri pada kita karena ia tidak bisa memilih untuk memiliki wajah yang tanpa luka bakar atau tanda lahir, tapi kita bisa memilih untuk tidak jerawatan hanya dengan menjaga cara makan kita.

- Tentang pekerjaan kita, kita iri pada mereka yang berpenghasilan tinggi, yang tiap kali habis gajian bisa berbelanja barang-barang branded, yang tiap makan selalu di restoran ternama, punya kartu kredit dengan limit berjuta-juta, yang keliatan nyaman dengan pekerjaannya.

Tapi kita tidak pernah berpikir... Mungkin mereka juga iri pada kita, pada pekerjaan kita, yang ada libur dan batas jam kerjanya, dengan bos yang tidak selalu memberi tekanan kerja, dan ternyata iri pada rasa nyaman kita bekerja karena dia sudah lama terpaksa bertahan di pekerjaannya hanya demi tinggi bayarannya.

- Saat kita bingung mau mengambil langkah apa... Kita iri pada teman kita yang sudah disiapkan jalannya oleh ayahnya, tinggal melanjutkan apa yang sebelumnya sudah berjalan baik pastinya, yang tidak perlu memutar otak dan memulai segala sesuatu dari awal mula.

Tapi kita tidak pernah berpikir... Mungkin Teman kita iri pada kita, sangat iri. Ia ingin memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan langkah hidupnya tapi sudah ditetapkan oleh ayahnya, tidak seperti kita. Dia tahu langkah terbaik baginya, tapi kesempatanlah yang tidak dimilikinya.

- Saat kita iri pada teman kita yang punya mobil CR-V, sedangkan kita hanya puas dengan mobil sejuta umat Avanza.

Kita tidak pernah berpikir... Banyak orang di sekitar kita yang ke mana-mana masih ber-roda dua, yang sangat memimpikan seperti kepunyaan kita, karena di saat ujan tidak perlu menunggu hujan reda, di saat macet tidak harus ikut merasakan debu ibu kota.

- Saat kita iri pada teman kita yang sudah mapan di saat usianya seperti usia kita sedangkan kita hanya hidup sederhana bersama keluarga tidak lebih dan tidak kurang apa adanya.

Kita tidak pernah berpikir... Dia iri pada kita. Ya, Dia sukses, tapi yang ia perlukan bukan uang, yang dia cari adalah cinta yang belum ia temukan karena sibuk bekerja, ia tertekan oleh waktu dan usia. Ia lelah dipanggil koleganya perawan tua.

- Saat kita bertemu kawan lama kita yang sudah sukses... Kita iri pada kesuksesannya, kita iri pada hidupnya yang mewah berkelimpahan....

Tapi kita tidak pernah berpikir... Dia juga iri pada kita. Di usianya yang sudah tua, uang menjadi tidak berharga karena anaknya yang tidak bisa lepas dari narkoba, dia iri pada yang kita yang meski tidak sukses-sukses amat, tapi tidak gagal menjaga anak kita.

- Saat kita kasihan pada mama kita yang terlihat iri pada temannya... Kita menyalahkan diri kita sendiri karena tidak bisa membahagiakan mama dengan luar biasa.

Kita tidak pernah berpikir... mungkin teman mama kita juga iri pada mama kita. yang tiap minggu selalu mendapat telpon dari anaknya yang jauh merantau di luar sana, dia iri pada mama kita yang lebih sering tersenyum dibanding dirinya meski hanya hidup sederhana, dia iri pada mama kita yang memiliki suami yang meski tidak luar biasa kayanya, tapi tiap pulang kerja tidak dalam keadaan mabuk dan ada bekas gincu merah di pipinya.

JADI? Kita masih berpikir masalah kita selalu lebih banyak dibanding dengan yang lain?

Tuhan itu baik dan adil kawan, tidak peduli bagaimanapun kondisi dan situasi yang kita hadapi di hidup ini, jangan pernah berpikir hidup kita lebih berat dan hidup orang lain lebih mudah dan ringan, Pencipta kita tidak pilih kasih dan salah timbang, Dia memastikan kita punya kesempatan yang sama untuk satu hal sederhana yang sangat dekat dengan kebahagiaan, BERSYUKUR.


Diubah oleh pelangiabadi 02-06-2014 04:43
0
10.4K
158
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan