Masih terngiang detik-detik mencekam di kala itu
Betapa rapuh, betapa kecil, betapa tidak ada apa-apanya kita dihadapan KuasaNYA

agan-agan yang punya pengalaman tak terlupakan bisa share dimari

sepenggal kisah dariku...

.....saptu pagi, waktu itu sedang menunjukan pukul 05.30. Sudah waktunya aku untuk bersiap berangkat sekolah. Entah mengapa waktu itu aku merasa malas untuk mandi, hanya memegang sepiring nasi sambil terpaku diam didepanlayar televisi. Pukul 05.55, tiba-tiba dari arah selatan terdengar suara seperti sebuah lokomitif yang mejalu kencang, jug....jug...jug.....jug.....Jendela bergetar, atap bergetar bahkan lantai tempat berpijak ikut bergetar. Sepontan aku dan keluargaku lari keluar rumah sambil jatuh bangun. Dari luar terdengar teriakan "Kukoh bakoh, Kukoh bakoh, Kukoh bakoh...."
Masih ingat waktu itu aku memegang batang pohon pisang yang masih berdiri, betul-betul panik waktu itu....

Beberapa detik kemudian gempa mulai mereda, aku lari menuju ke jalan dan tatapanku tertuju pada gunung Merapi yang waktu itu aku sangka sebagai penyebabnya. tampak asap tebal mengepul keatas menutupi puncaknya.....

Kepanikan masih belum selesai sampai disitu, beberapa menit kemudian gempa susulan masih sering terjadi, menambah suasana menjadi kian mencekam...
Sekitar pukul 7 pagi, sebuah motor king melaju kencang dari arah selatan, penunggang motor tersebut berteriak...." TSUNAMI......., banyune tekan piyungan.............................................!"
Seketika itu juga seluruh warga yang mendengar langsung berhamburan lari menuju arah pegunungan....
Kepanikan masalpun kembali terjadi. Tanpa di beri aba-aba aku langsung lari sekuat tenaga, yang ada di pikiranku saat itu hanyalah bagaimana caranya aku bisa sampai di puncak pegunungan secepatnya...............