PerhatikanWandiAvatar border
TS
PerhatikanWandi
KEKALAHAN PALING TRAGIS DALAM SEPAK BOLA!
Selamat malam agan2 semua...ini thread pertama ane gan...mudah2an berkenan gan dan gak emoticon-Blue Repost juga. dan tolong emoticon-Rate 5 Star dan komeng yang positif ya gan hehehehe...

Sebenarnya menang-kalah dalam pertandingan emoticon-Bola itu biasa, namanya jg pertandingan, ya gak gan? emoticon-Malu . Tapi ada beberapa kekalahan yang demikian dramatis dan menyakitkan, sehingga sulit dilupakan oleh yang menderita kekalahan atau pun bagi fans fanatik klub/negara tersebut emoticon-Frown

oke gan gak usah basa basi lagi, langsung aje kita simak nyoookkk !!! emoticon-Toast emoticon-Toast

1.Brasil - Uruguay (Final Piala Dunia, 1950)
Spoiler for VIDEO:


Ini juga pertandingan yang biasa saja sebenarnya. Hasil akhirnya 1-2 untuk kemenangan Uruguay. Yang menjadikannya istimewa adalah suasana di balik pertandingan dan kesedihan yang dihasilkannya. Bagi orang Brasil, suasananya sebelum dan sesudah pertandingan seperti diangkat tinggi-tinggi, kemudian dihempaskan ke bumi kenyataan sekeras-kerasnya. Brasil hanya butuh satu angka untuk menjadi Juara Dunia. Sebelum pertandingan, seisi Stadion Maracana dan seluruh rakyat Brasil percaya, bahwa Timnas-nya akan dengan mudah meraih gelar. Kenyataannya tidak seperti itu. Alchides Ghiggia mencetak gol kemenangan bagi Uruguay sekaligus menasbihkan negaranya sebagai Juara Dunia. Seisi stadion terdiam. Bagi rakyat Brasil, itu jelas tragedi, sering disebut sebagai Maracanazo yang menghantui mereka, bahkan sampai saat ini. Dalam sebuah kesempatan, Ghiggia –sang pencetak goal– berkata: “Ada ada tiga orang yang dalam satu gerakan mampu membuat Stadion Maracana terdiam, yaitu Paus, Frank Sinatra dan saya (Ghiggia)..”.

2.Manchester United - Manchester City (Liga Inggris, 1974)
Spoiler for VIDEO:


Denis Law memang pernah bermain di Manchester City (1960-1961), tetapi saat bermain di MU-lah (1962-1973) pemain Skotlandia ini menasbihkan dirinya sebagai legenda. Entah apa yang terjadi, dia menolak tawaran perpanjangan kontrak, dan malah memutuskan kembali ke Manchester City untuk musim 1973/1974. Sampai sekarang keputusan itu dianggap aneh, karena Law berulangkali secara eksplisit menyatakan bahwa MU adalah klub yang dicintainya. Entah secara kebetulan atau tidak, setelah Law pindah, MU terpuruk di papan bawah. Hingga tibalah pertandingan terakhir musim itu, dan secara kebetulan yang menjadi lawan di Old Trafford adalah Manchester City yang diperkuat mantan legenda MU: Denis Law. Pertandingan tampak akan berakhir imbang 0-0, sampai kemudian di menit-menit akhir Denis Law mencetak gol ke gawang klub yang sangat dicintainya, dengan tendangan back heel.. Bukannya gembira, Lawa justru tertunduk lesu karena berfikir MU akan terdegradasi karena golnya. Benar bahwa MU akhirnya terdegradasi, tapi itu bukan karena kekalahan dari City. Andaikan pun pertandingan berakhir 0-0, MU tetap terdegradasi. Tapi opini publik, bahkan Denis Law sendiri sempat berfikit demikian, sudah terbentuk, bahwa MU terdegradasi di pertandingan terakhir oleh gol yang dicetak oleh pemain legendarisnya, dengan tendangan back heel..


3.Liverpool - Arsenal (Liga Inggris, 1989)
Spoiler for VIDEO:


Musim 1998/1989, Arsenal butuh kemenangan dengan selisih minimal dua gol untuk jadi juara. Kalau tidak bisa, maka Liverpool yang akan menjadi juara. Pertandingan digelar di Anfield, markas Liverpool, jadi tak banyak yang tidak menjagokan Liverpool (ketimbang Arsenal). Sampai memasuki injury time, kedudukan masih 1-0 untuk Arsenal. John Barnes menguasai bola di pojok kiri pertahanan Arsenal. Dalam kondisi normal, bola di kaki Barnes akan sulit direbut lawan. Dalam kondisi normal, pemain akan memainkan bola dengan mengoper ke belakang untuk menghabiskan waktu. Tapi Barnes malah mencoba melewati bek kiri Arsenal, dan bola lepas, kemudian dikuasai kiper Arsenal. Lee Dixon, bek kanan Arsenal, berteriak pada kipernya:”Tendang jauh ke depan!”, supaya ada kesempatan serangan balik. Kiper tak mendengarnya, dan malah mengoper ke Dixon. Dixon bukan pengumpan handal, dan oleh karena itu dia hanya menendang bola sekeras-kerasnya ke depan. Secara ajaib, bola itu bisa dikuasai Michael Thomas yang kemudian menjebol gawang Liverpool dengan cara yang ‘tidak meyakinkan’. Liverpool 0, Arsenal 2. Arsenal juara, Liverpool gigit jari.

4. Kolombia - Amerika Serikat (Piala Dunia, 1994)
Spoiler for VIDEO:


Pertandingan ini berakhir 1-2 untuk kemenangan tuan rumah AS. Jalannya pertandingan sebenarnya biasa saja. Memang ada gol bunuh diri Andres Escobar saat mencoba menghadang umpan silang mendatar John Harkes, tapi itu kan biasa terjadi, sama sekali tidak istimewa. Yang membuat pertandingan ini menjadi kekalahan paling tragis dalam sejarah sepakbola (menurut saya) adalah karena Escobar kemudian ditembak mati oleh salah seorang fans Timnas Kolombia yang tidak bisa menerima kekalahan tersebut. Apapun alasannya, nyawa manusia jauh lebih penting dari sepakbola itu sendiri. Benar-benar tagis..

5.Prancis - Bulgaria (Penyisihan Piala Dunia, 1993)
Spoiler for VIDEO:


Ini merupakan pertandingan terakhir penyisihan zona Eropa menuju Piala Dunia 1994. Prancis sangat difavoritkan untuk lolos (dengan mudah) dari group yang juga dihuni Israel dan Bulgaria. Lihat deretan pemainnya: Eric Cantona, Didier Deschamps, Marcel Desailly, Jean-Pierre Papin, David Ginola.. Siap tak ngeri berhadapan dengan sederet bintang itu? Tapi justru di situlah permasalahannya. Makin lama bukannya semakin kompak, tapi cenderung main sendiri-sendiri dan tak saling percaya. Dengan dua pertandingan tersisa (kontra Israel dan Bulgaria), dan hanya butuh satu poin tambahan, tak ada yang berani bertaruh untuk kegagalan Prancis. Pertandingan melawan Israel memang digelar di kandang lawan, tapi siapa sih Israel? Mereka kan masuk zona Eropa hanya gara-gara banyak tim Asia tidak mau main melawan mereka.. Begitu kira-kira pikiran banyak orang waktu itu. Lagipula, sebelum pertandingan itu, Israel sama sekali belum meraih kemenangan. Hasilnya? Israel 2, Prancis 1. Ah, tenang saja, kan masih ada satu pertandingan melawan Bulgaria. Benar, Bulgaria tim bagus, tapi karena digelar di kandang, tak ada yang tidak menjagokan Prancis, apalagi mereka hanya butuh satu poin untuk lolos. Menjelang 90 menit berakhir, skor 1-1 tampak tidak buruk, sampai kemudian Laurent Blanc secara mengejutkan dilewati Emil Kostadinov yang kemudian mencetak gol kemenangan Bulgaria! Prancis 1, Bulgaria 2, waktu habis, dan rakyat Prancis pun menangisi kegagalan Timnasnya untuk lolos ke Piala Dunia 1994.

6. Brasil - Prancis (Final Piala Dunia, 1998)
Spoiler for VIDEO:


Brasil sangat difavoritkan. Hampir semua bintangnya sedang dalam puncak permainan, termasuk dan terutama Ronaldo (yang asli, bukan yang Christiano). Seperti yang diduga, mereka masuk final. Seperti yang diduga pula, lawannya adalan tuan rumah Prancis. Tak banyak yang menjagokan Prancis, sampai kemudian terjadi hal-yang tak biasa terjadi. Ronaldo mengalami ‘penyakit aneh’ yang hingga kini tak ada satu orang pun (termasuk Roberto Carlos yang satu kamar dengannya) mau membeberkan apa yang sebenarnya terjadi. Yang pasti, di lapangan Brasil bermain sangat buruk, sangat tidak terorganisir. Ronaldo hanya membuat satu tembakan, dan setelah itu praktis ‘hilang’ di lapangan. Sebaliknya, sepanjang kariernya (sampai saat itu) Zinedine Zidan tak pernah mencetak gol dengan sundulan kepala, tapi tiba-tiba mencetak dua gol sundulan di pertandingan final itu! Ditutup oleh goal serangan balik Emanuelle Petit, Brasil kalah 0-3. Kumpulan pemain terbaik dunia itu pun gigit jari pada saat sangat difavoritkan.

7.Bayern Munich - Manchester United (Final Liga Champions, 1999)
Spoiler for VIDEO:


Saya juga menonton pertandingan ini di layar kaca dan kalah taruhan emoticon-Stick Out Tongue , dengan hati remuk redam karena waktu itu saya mendukung Bayern. Sejak awal pertandingan yang digelar di Barcelona itu sudah menunjukkan tanda-tanda kesialan Bayern. Tendangan salto Mario Basler hanya membentur tiang. Peter Schmeichel berulang kali membuat penyelamatan menggagalkan peluang Bayern yang dalam kondisi normal mestinya menjadi gol. Jadi ketika akhirnya Bayern unggul 1-0 lewat tendangan bebas Basler, kubu Bayern tak tampak terlihat tenang. Puncaknya saat injury time, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solkjaer mencetak gol kemenangan MU, sekaligus menjadi tragedi tak terlupakan bagi kubu Bayern Munich. Tangisan meraung-raung Sammy Kuffour (bek tengah Bayern saat itu) masih jelas terbayang hingga kini.

8. AC Milan - Liverpool (Final Liga Champions, 2005)
Spoiler for VIDEO:


Banyak yang menyaksikan pertandingan “Tragedi Istanbul” ini lewat layar kaca, termasuk saya sendiri. AC Milan unggul cepat melalui Paolo Maldini. Dua gol hasil serangan kilat Hernan Crespo membuat AC Milan nyaman menutup Babak I dengan keunggulan 3-0. Konon para petinggi UEFA bahkan sampai perlu mendatangi kubu Liverpool. “Tolonglah, ini final, jadi berjuanglah agar pertandingan tak terlihat berat sebelah,” begitu katanya. Ada rumor –selalu dibantah kubu AC Milan, tapi banyak yang percaya hal itu benar adanya– bahwa para pemain Milan sudah bersorak penuh kemenangan saat di ruang ganti menunggu Babak II. Padahal Babak II dan seterusnya, Dewi Fortuna menunjukkan kasih sayangnya pada Liverpool. Setelah sundulan Gerrard, tendangan geledek Smicer dan penalti Alonso (sempat membentur tiang) menyamakan kedudukan menjadi 3-3, serta tendangan Andrii Sevchencko yang 99.99% goal tapi secara ajaib digagalkan Jerzy Dudek, pertandingan pun harus diakhiri dengan adu penalti. Sekali lagi, Dudek menunjukkan keajaibannya melalui sapuan kaki untuk menggagalkan penalti Sevchenko. AC Milan pun pulang dengan tangan hampa, dan Liverpool secara ajaib memenangi gelar Liga Champions 2005 melalui salah satu pertandingan final LC yang paling dramatis hingga saat ini.

9.Bayer Leverkusen - Unterhaching (Bundesliga, 2000)
Spoiler for VIDEO:


Oleh pers Inggris, klub yang disponsori perusahaan obat “Bayer” itu dijuluki “Bayer Neverkusen”. Tak pernah juara, hanya pernah nyaris juara. Pertandingan melawan Unterhaching (cat: Pernah dengar? Tidak? Tidak apa-apa, karena anda tidak sendirian..) merupakan salah satu awal proses penyematan julukan Neverkusen itu. Ceritanya, Bayer hanya butuh hasil draw untuk memastikan gelar juara Bundesliga 1999/2000. Sebaliknya, kalau mau juara, pesaing utamanya (Bayern Munich) harus menang plus pada saat yang sama Bayer kalah. Bayer menghadapi Unterhaching, klub papan bawah, sedangkan Bayern harus melawan Werder Bremen yang juga merupakan klub tangguh. Hampir semua orang menjagokan Bayer (bukan Bayern). Kenyataannya, secara mengejutkan Bayer Leverkusen kalah 0-2 dari Unterhaching, dan yang lebih menyesakkan, salah satu gol merupakan hasil bunuh diri bintang mereka: Michael Ballack. Pada saat yang sama, Bayern Munich menang 3-1, sehingga gelar juara yang sudah di ujung jari Bayer Leverkusen pun harus direlakan di kubu Munich. Sejak itu, sampai sekarang, Bayer Leverkusen belum pulih dari statusnya sebagai Neverkusen…


10.Bayern Munich - Chelsea (Liga Champions, 2012)
Spoiler for VIDEO:


Sebelum pertandingan, Bayern sangat difavoritkan. Materi pemainnya jempolan, dan jalan menuju final pun dilalui dengan antara lain mengalahkan tim favorit Real Madrid. Selain itu, lawannya adalah Chelsea, yang ‘hanya’ ditangani pelatih tak terkenal (Roberto di Matteo), dan yang dianggap hanya karena beruntung mengalahkan Barcelona di semi final. Selain itu lagi, pertandingan digelar di Munich. Semua orang berfikir, tampaknya Tuhan sudah mengatur agar Bayern Munich dapat meraih gelar Liga Champions di rumah sendiri, sekaligus menghapus kenangan tragedi 1999 yang –meskipun sesudah itu mereka sudah bisa juara lagi– masih terus membayangi. Sayangnya, Tuhan tampaknya belum cukup menguji kesabaran kubu Bayern Munich. Sempat unggul 1-0 lewat Thomas Muller, Didier Drogba mencetak gol balasan menjelasng waktu normal berakhir dan memaksakan perpanjangan waktu dan kemudian adu penalti. OK, tidak masalah, Jerman kan jagonya adu penalti.. Inggris? Memangnya ada pecundang yang melebihi mereka dalam adu penalti? Begitu mungkin yang ada di kepala kubu Bayern. Hasilnya, mereka kalah adu penalti…


11.Atletico Madrid - Real Madrid (2014)
Spoiler for VIDEO:


Final tim se-kota ini menjadi yang pertama dalam sejarah Liga Champions. Real Madrid kali ini sangat difavoritkan memenangkan gelar ke-10. Ini bukan sekadar lantaran, dari 264 pertemuan antara kedua tim, Real Madrid menang 143 kali dibandingkan dengan Atletico Madrid yang baru 64 kali.
Lebih dari itu, Atletico Madrid --yang baru menjuarai Liga Spanyol 2014-- terancam kehilangan dua pemain utamanya, Diego Costa dan Arda Turan. Kedua pemain ini dibekap cedera yang lumayan serius, sehingga di partai penentuan juara atau tidak di Liga Spanyol melawan Barcelona pekan lalu, mereka pun harus ditarik keluar.
Gelar tersebut diraih dengan penuh perjuangan. Menghadapi Atletico Madrid di partai puncak, Madrid sempat tertinggal lebih dulu di babak pertama lewat gol Diego Godin sebelum Sergio Ramos memaksakan extra time di penghujung laga waktu normal.
Di perpanjangan waktu tersebut, Los Blancos sukses mencetak tiga gol tambahan melalui Gareth Bale, Marcelo dan ditutup penalti Cristiano Ronaldo.


Maaf ya Agan2 semua kalo thread ane masih amburadul emoticon-Malu (S) masih newbie gan tapi tetap mau belajar gan...

Ane gak mengharapkan emoticon-Blue Guy Bata (L) gan...kalo ada yang ijo2 emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Toast boleh lah gan biar rada enak di liat tampilan ane gan..... emoticon-I Love Indonesia (S)

UPDATE NIH GAN, MASUKAN DARI AGAN death.stalker

Manchester City - QPR (2012/2013)
Spoiler for VIDEO:


Manchester - Manchester City keluar sebagai juara Liga Inggris 2011/12 setelah di laga terakhirnya berhasil menang dramatis dari Queens Park Rangers dengan skor akhir 3-2 di Etihad, Minggu (13/5/2012) malam WIB.
Diubah oleh PerhatikanWandi 08-06-2014 12:55
0
6.6K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan