xoeliciousAvatar border
TS
xoelicious
[ JANGAN DIBACA ] TREND DAN SEJARAH AWUL AWUL DI KALANGAN MAHASISWA


Awul-awul atau sandang murah bukan merupakan hal baru dikalangan remaja. Keberadaan toko-toko sandang murah yang tersebar di Yogyakarta juga sudah banyak. Sudah beberapa tahun terakhir ini juga event pasar malam sekaten diramaikan dengan keberadaan “awul-awul”. Para pecinta sandang awul-awul khususnya remaja berburu sandang yang masih layak pakai untuk dipakai sendiri maupun dijual kembali. Kami tertarik untuk menelusur keberadaannya. Ketika kamu berkunjung ke sekaten, kami ke stand-stand awul-awul.

Menurut ardi (30), dia merupakan seorang pekerja awul-awul yang bisa dikatakan sebagai bos kecil di di stand tersebut. Pria paruh baya ini berasal dari Solo dan sudah hampir 7 tahun menggeluti bisnis awul-awul ini. Dari keterangannya, bisnis ini sangat menguntungkan, apalagi jika ada event seperti ini. Di event sekaten ini, satu petak stand harga sewanya adalah 15 juta rupiah per event (sekitar 2bulan lebih) ini. Sedangkan per harinya keuntungan kotornya sekitar 3 juta rupiah. Dalam satu event itu dia memperkerjakan 5 pekerja. Biasanya pekerja tersebut dia pekerjakan dalam event saja tidak sehari-hari.

“Barang-barang sandang import tersebut berasal dari luar negeri campuran, namun paling banyak dari jepang dan korea” ujarnya. “Jadi saya sebagai bos kecil memesan barang-barang ini kepada bos besar saya yang ada di Bali. Karena sandang ini dikirimmya di pelabuhan di Bali. Nanti dari Bali dikirim ke magelang karena toko saya di magelang” ungkap ardi.

Tidak semua bos awul-awul ini dari Solo, paling banyak dari Padang. Tapi kebanyakan semua barang diambil dari Bali. Barang sandang tersebut dikemas dalam karung-karung besar, isinya tidak beragam, namun hanya seragam, semisal celana panjang jeans, jadi satu karung tersebut isinya memang celana jeans semua. Harga per karungnya beragam, sesuai dengan jenis dan kualitasnya. Apalagi barang-barang yang ber merk, sekarungnya tetap mahal.

Harga per karungnya ditahun 90-an 100-200 ribu per karung, namun sekarang inikarena keberadaan awul-awul semakin eksis, harganyapun ikut melambung 2-3 juta per karung. Hal tersebut yang membuat harga awul-awul juga mahal.

Harga jual di awul-awul ini dapat ditawar, namun jika bermerk terkenal, harganya memang sudah miring .
Cara embedakan kualitas sandang awul-awul ini dapat dilihat dari penatannya, biasanya yang berkualitas penjual menggantung pakaian tersebut, namun jika pengunjung jeli dalam memilih, barang yang ada ditumpukan juga terkadang banyak yang bagus dan harganya lebih milih.

Muda itu identik dengan ‘irit tapi ngetrend’

Para kawula muda pasti selalu melilik ketika mendengar kata ‘eh murah nih, bagus lagi’. Jaman sekarang anak muda pasti selalu ingin terlihat trendy, dimana seseorang ingin terlihat cantik dan ganteng disemua suasana.

Alternatif para kawula muda sekarang “awul-awul”. Apa itu ? awul-awul adalah sebutan untuk penjual pakaian bekas yang berasal dari luar (import). Dimana pakaian yang ada dari berbagai merk terkenal di Luar negeri.

Konon, barang-barang tersebut paling banyak berasal dari china, jepang dan Taiwan. Namun juga ada sebagian kecil dari Negara-negara lain. Sandang tersebut dikirim secara kiloan ke Indonesia, dan oleh para penjualnya barang tersebut disortir untuk dibedakan harganya. Dari mulai merk, dan kelayakan pakai.



Sampai saat ini. kualitas merk luar negri masih dipercaya para kawula muda lebih baik merk dalam negeri. Dengan harga yang murah para kawula muda dapat memilih pakaian yang disuka denyang gan berbagai merk, tapi hanya ada satu warna, karena memang pakaian dan celana disini bekas orang luar negri, dan yang pasti juga hanya ada satu ukuran dalam satu barang. Itu salah satu kelemahan awul-awul.

Tapi tak perlu khawatir, dalam satu took atau stand awul-awul terdapat berbagai sandang yang diperlukan, dari mulai baju, kaos, kemeja, blazer, jaker, cardigan, celana panjang, celana pendek, rok. Jadi kawula muda bisa belanja komplit sesuai dengan kebutuhan.

Dan yang paling penting, isi kantong tetap terjaga, kisaran harga jaket 20-70rb, celana panjang 40-100rb, kemeja 10-70rb, dan lain-lain. Jika ditoko dapat satu item diawul-awul kalian bakal dijamin dapet lebih dari satu. Apalagi jika kalian membeli di stand awul-awul bukan di toko-toko sandang murah. Kata para penjualnya, hal tersebut karena harga sewa tokonya.

tips n trick awul-awul

Usut punya usut, terkadang seseorang tidak berbelanja sandang awul-awul dikarenakan takut akan terkena penyakit.
Memang jika dilihat, sandang tersebut bekas dan tidak semua bersih. Namun bukan berarti sandang tersebut mengandung penyakit, semisal pengguna sebelumnya memiliki penyakit panu, kurap ataupun penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya. Namun, walau pun demikian, kita bisa mengantisipasi terkenanya penyakit tersebut dengan cara :
1.Jika sedang memilih, gunakan masker penutup hidung.
2. Jika mau mencoba, sebelumnya sebaiknya anda menggunakan baju yang menutupi semua bagian tubuh dan tangan.
3.Jika sudah dibeli, sampai rumah masukan baju awul-awul tersebut di dalam air yang mendidih.
4.Lalu cuci dengan detergen berkali-kali dengan air dingin.
5. Jika masih ada bagian yang kotor, gunakan acid (asam citrate makanan), digosokan di bagian yang kotor tersebut.
6.Jemur sandangan dibagian yang terik panas, agar segala penyakit lenyap.
Itulah trik yang dapat dicoba untuk menghindari diri kita dari penyakit yang menempel pada sandang tersebut. Oke friend ? jadi jangan takut untuk memakai pakaian awul-awul.


picture of awul-awul


Spoiler for Awul awul:

Spoiler for awul awul:

Spoiler for awul awul:

Spoiler for Awul awul:

Spoiler for awul awul:

Spoiler for awul awul:


Mahasiswa trendsetter style "awul-awul"

Awul-awul menjadi tren tersendiri bagi mahasiswa saat ini. Awul-awul adalah tempat belanja baru bagi remaja yang menjual aneka barang-barang bekas. Mulai dari celana, baju, sepatu,dan lain-lain. Keadaan dari barang yang dijual di awul-awul beraneka ragam. Mulai dari yang masih bagus kualitasnya sampai yang buluk sekalipun ada di awul-awul. Jangan bayangkan tempat belanja yang bersih, ber-AC, dan nyaman. Kita harus menyiapkan penutup muka atau slayer untuk menghindari debu.

Mahasiswa sebagai pencitraan anak muda biasanya selalu ingin tampil beda, dan awul-awul menjadi salah satu alternatif style diri mereka. Dengan awul-awul mereka tak menjadi follower tapi mereka ingin jadi trendsetter di lingkungannya. Mereka lebih percaya diri dan nyaman dengan kepersonalan baju yang dikenakan. Ketunggalan kualitas dengan harga relative rendah menjadi salah satu aspek mahasiswa menjatuhkan pilihan terhadap awul-awul. Kantong mahasiswa sesuai dengan harga pakaian di awul-awul sehingga tidak jadi beban bagi mahasiswa, untuk tetap fashionable tanpa menguras saku lebih dalam.

Range harga barang-barang di awul-awul berkisar Rp 5.000-Rp 100.000-an. Ini yang membuat remaja suka hunting baju di awul-awul. Jika kita teliti memilih, kita akan dapat barang yang bagus dengan harga super murah. “ Aku suka beli baju di awul-awul. Karena harganya murah banget. Lagian sekarang kan gaya vintage happening lagi.” Ungkap Nadia (22) pelajar SMU di Yogyakarta.

Memilih baju di awul-awul memang butuh kesabaran yang ekstra. Fenomena ini sebenarnya sudah menjadi tren dikalangan remaja luar jogja, seperti Bandung dan Jakarta. “Aku dan temen-temen hobi banget cari baju bekas di pasa gede bage.” Ujar Citra (20) remaja asal bandung yang sedang liburan ke Yogyakarta pada saat itu.

Menurut Arief (23) penjaga stand awul-awul di Pasar Sekaten mengaku bahwa banyak pemilik butik-butik yang mencari baju disini dan menjual lagi dalam packaging yang lebih bagus. “ Biasanya mereka (pemilik butik) suka cari disini. Habis itu mereka cuci lagi dan dijual.” Arief menambahkan baju-baju yang dijual di awul-awul Pasar Sekaten ini berasal dari berbagai daerah bahkan ada yang dari luar negri, seperti Korea.
Omset dari awul-awul sendiri sekitar Rp 3.000.000 per hari. Omset yang sangat besar. Namun diakui Arief, menyewa stand di Pasar Sekaten tergolong cukup mahal. Harga sewanya adalah Rp 15.000.000 selama acara berjalan.

Beberapa tips jika ingin berbelanja di awul-awul adalah datanglah pada akhir acara. Karena biasanya mereka akan membanting harga lebih murah dari biasanya. Gunakan kain penutup wajah agar kita tidak sesak nafas. Karena biasanya tempat awul-awul itu berdebu.

Tren“Awul-Awul”


Asal-Usul

Kita tahu bahwa saat ini gaya fashion selalu berkembang dan tidak bisa kita hindari. Perkembangan itu juga berdampak pula pada kehidupan kita. Keberadaan fashion semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Pakaian menjadi salah satu kebutuhan primer masyarakat, sehingga kehadiran fashion akan selalu terkait dengan lingkup kebutuhan masyarakat.
Bermula dari kebutuhan saja, kini kebutuhan fashion telah bertransformasi peran menjadi simbol diri pemakai. Semakin tinggi kualitas sandangan yang dipakai seseorang akan memberikan nilai prestise tersendiri bagi sang pemakai sehingga hal tersebut kemudian memberikan imbas terciptanya bisnis-bisnis fashion yang makin hari semakin menjamur. Gencarnya bisnis Fashion tersebut mulai terlihat dari munculnya keberadaan produk fashion dari yang memiliki brand besar dengan harga menjulang hingga produk kualitas rendah dengan harga terjangkau, bahkan hingga lahirnya produk barang bekas pun mampu menjadi tren dalam dunia fashion.
Pakaian yang selalu menghadirkan tampilan serta model terbaru membangkitkan keinginan masyarakat untuk selalu ikut menikmati perubahan fashion mode tersebut. Dari hal itu, muncul keinginan yang besar mengalahkan arti dari sebuah kebutuhan. Prosentase seseorang membeli pakaian tidak lagi dipengaruhi oleh sifat dasar kebutuhannya, melainkan dari keinginan untuk dapat tampil dengan sesuatu yang bernilai. Keadaan ini pada dasarnya mengacu pada konsumerisme masyarakat. Hal ini pula yang menjadi dasar pertimbangan awal para pelaku bisnis untuk selalu menyediakan segala jenis pakaian dari kualitas terbaik hingga kualitas abal-abal sebagai solusi rasa haus masyarakat akan penampilannya.
Namun melihat dari faktanya ternyata tidak semua masyarakat mampu tampil fashionable dengan pakaian yang memiliki kualitas terkenal dengan harga mahal. Keadaan ini dilirik oleh para peluang bisnis untuk menjadi alternatif terbaik bagi sebagian masyarakat yang berada dalam posisi tersebut. Usaha baju import yang rata-rata dijual dengan harga yang relatif murah inilah yang kemudian menjawab kegelisahan masyarakat. Pemberian harga yang relatif murah tersebut karena pada dasarnya yang dijual adalah pakain bekas dari brand luar negeri. Walaupun bekas namun tidak mengurangi kualitas dari pakaian tersebut. Meski dengan kekurangannya, usaha ini justru menjadi bisnis baru yang menjanjikan. Masyarakat mengapresiasi kehadiran bisnis ini sebagai salah satu alternatif untuk tetap dapat bergengsi dalam hal fashion. Rata-rata peminat baju import adalah para remaja yang senang berburu produk brand luar negeri dengan harga murah. Selain itu banyak konsumen dari kalangan menengah ke bawah sengaja mencari sandangan dengan harga seminimal mungkin.
Dalam perkembangannya bisnis ini semakin digandrungi oleh masyarakat karena keinginan konsumennya yang ingin tampil serba branded dengan biaya yang murah. Kini, bisnis baju bekas import berganti nama populer menjadi “tren awul-awul”. Disebut sebagai trend awul-awul karena penataan baju yang semrawut alias asal-asalan, jadi orang dengan bebas memilih pakaian tanpa aturan bahkan saling berebut. Sepanjang mata memandang, awul-awul akan menyajikan pemandangan tumpukan pakaian yang benar-benar banyak sehingga mata yang jeli diperlukan ketika berada di tempat ini.
Tren ini semakin hari semakin besar peminatnya, tidak hanya kalangan menengah ke bawah bahkan kalangan menengah ke atas pun juga mulai melirik keberadaan tren ini. Kebanyakan diantara mereka tidak hanya mempertimbangkan dari segi ekonomisnya saja namun juga segi mode tampilan pakaiannya. Meski memang bekas namun rata-rata kondisi dari pakaian ini masih dalam cakupan yang masih bagus. Mereka akan menemukan pakaian dengan merk terkenal dan model serta kondisinya masih bagus. Seperti yang diungkapkan Pardi (34) salah satu penjaga awul-awul, mengatakan bahwa sebagian besar pembeli adalah mahasiswa. Sebagian besar penduduk Yogyakarta adalah mahasiswa sehingga tak heran jika sebagian konsumen awul-awul memang mahasiswa yang rata-rata kemampuan finansialnya cukup.
Bertambahnya peminat juga berdampak pada naiknya minat konsumen akan kehadiran barang dari awul-awul tersebut. Beberapa pedagang mengaku sering mendapat permintaan dalam jumlah cukup besar serta bermacam-macam dari berbagai konsumen, sehingga menuntut mereka untuk terus memenuhi stok dagangannya. “Awul-awul itu tidak pernah sepi pengunjung, kebutuhan pakaian masyarakat dengan baju tren dan murah makin hari makin banyak dicari,” tambah Pardi. Pakaian awul-awul ini merupakan satu fenomena yang cukup menarik karena saat ini keberadaan awul-awul semakin terlihat eksistensinya dalam aspek pergerakan bisnis dan aspek kualitas fashionnya. Tanpa disadari maupun tidak trend awul-awul ini menjadi salah satu faktor lahirnya gaya subkultur masyarakat yang khusus dan unik. Gaya hidup seperti ini selain berelevansi dengan posisi keuangan masyarakat juga menggambarkan gairah akan gaya pakaian yang berbeda dan dapat membentuk identitas pribadi dari masyarakat itu sendiri .


Terimakasih agan agan TS berharap emoticon-Rate 5 Stardan emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Sumber
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
13.6K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan