Halo gan..

Thread pertama ane, dan semoga ini bisa jadi pembelajaran kita semua biar semakin cerdas terutama dalam memilih presiden kita nanti.. Ini merupakan opini gw pribadi berdasarkan apa yang gw baca, gw liat dan gw dengar,..

Let the show begin..



Balik lagi ke hal Capres kita Jokowi, Jokowi bener2 perwujudan dari obama. Not strong enough, not firm enough to make decision. Mementingkan kepopuleran dibandingkan dengan mengambil keputusan yang tepat. G usah jauh jauh ambil contoh. Wakil presiden yang dia pilih merupakan bentuk dari "iya" atas suara populer. Siapa calon yang paling populer di rakyat? Yaa JK,, Yowis dipilih lah JK. Dan gw sempet baca, Jokowi mau mengganti kerugian lapindo dengan uang negara. Gw g tau ini bener atau ngga, tapi klo bener. Ya kembali lagi people pleaser.

Kekurangan dari people pleaser leadership:
Sebenarnya ada 7 tapi gw ambil yang terpenting aja ( silahkan liat sumber untuk tau 7 itu apa).
Visions stall – Visions are intended to take us places. Noble places we’ve never been. That involves change. And, change is hard. People don’t like change. People pleasers like people to be happy. You see where this one is going?
SIngkatnya, tidak ada visi. Semua yang dilakukan adalah membuat orang senang. Lagi lagi keputusan populer.

Lastly, Gw bakal meralat pemikiran gw klo jokowi itu pencitraan. Jokowi sama sekali bukan pencitraan, tapi dia people pleaser yang mengambil keputusan populer. Lebih baik memberi rakyat 100 ribu per orang dan negara collaps dibanding dia dibenci rakyat. Sekalian aja kita jadi komunis aja klo gitu. Jokowi bisa membuat kita puas, walaupun di sisi lain inflasi naik, nilai tukar rupiah turun. Menurunkan harga BBM menjadi seribu dan akhirnya utang negara banyak. Dst dst dst.

Kalau definisi presiden agan2 adalah orang yang bikin agan senang dalam skala kecil, bukan dalam skala besar. Kebutuhan agan akan presiden yaa cuman blusuk2an, Silahkan pilih Jokowi. Kalau agan bersama2 ingin indonesia lebih baik dalam konteks yang lebih besar, yaa pilihan satu lagi deh.

Salam Indonesia Raya.
Gw bukan kader partai mana pun dan gw g dibayar untuk nulis beginian. Gw hanya orang biasa yang berusaha menjadi pemilih cerdas dan bertidak cerdas.