Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Abidin_DombaAvatar border
TS
Abidin_Domba
[LUPA ADA PERPRESNYA] Pilih Bus Asal Swedia, Ahok Bicara Soal Nasionalisme Sempit
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggadang-gadang bus Scania asal Swedia sebagai armada TransJakarta. Selain memilih bus Swedia, Ahok juga mengundang dua produsen bus lain asal Jerman untuk ikut mendemokan bus gandeng mereka, yakni Mercedes-Benz dan MAN.

Atas pilihan itu, Ahok tak ingin disebut tak nasionalis meskipun dia tidak memilih produsen bus dalam negeri.

"Jadi saya enggak nasionalis gara-gara kasih orang Jerman? Justru nasionalis. Saya memberikan negara sesuatu yang terbaik di dunia. Apapun yang terbaik di dunia saya kasih untuk warga DKI, apa itu tidak nasionalis?" kata Ahok di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014).

Menurutnya, jika memaksakan untuk pakai buatan dalam negeri meski kurang berkualitas bukanlah tindakan bijaksana. Bahkan, ia menyebut prinsip itu adalah nasionalisme yang sempit.

"Nasionalisme sempit itu yang bahaya. ‘Biar jelek biar maling yang penting sesuku, satu ras dan seagama sama saya’. Itu yang ** SENSOR ** dan buat negara ini terpuruk. Ada orang atau barang yang baik enggak mau, harus pakai yang punya sendiri. Ya sudah jangan gunting kuku karena gunting kuku rata-rata buatan Korea sama Jepang. Saya belum ketemu guting kuku made in Indonesia," katanya panjang lebar.

Penuturan Ahok itu juga senada dengan kritikan yang diterimanya karena memilih Kaercher, salah satu perusahaan Jerman untuk memandikan Monas. Ahok berdalih, dia memilih perusahaan asing karena ingin mempersembahkan yang terbaik dan standar dunia. Menurutnya, bus buatan Swedia itu berstandar internasional dalam hal keamanan dan kenyamanan.

"Ini kan ancam saya, sama saja kayak Monas. Kenapa mesti orang Jerman yang bersihkan ini Monas, kenapa bukan orang lokal? Pertanyaan saya, Anda sudah pernah bersihkan berapa monumen nasional dunia? Kalau sudah pernah, silakan dibersihkan. Kalau belum pernah, jangan dulu, coba di patung 'Selamat Datang' dulu deh, gua lihat dulu kerja lu," kata dia panjang lebar.

Ahok membandingkan kebijakannya dengan pilihan pesawat Presiden SBY. "Saya salah di mana? Memang kayak bus itu ada yang punya manufaktur di Indonesia, tapi mereka bisa supply kita berapa banyak? Gini loh kita mau beli barang paling aman dan paling nyaman. Kenapa Anda tidak kritik Presiden beli pesawat di Boeing, toh ada yang bisa bikin pesawat. Tapi kan standar keamanan dan kenyamanannya tidak bisa menyaingi, jadi jangan nasionalisme sempit," cetus mantan bupati Belitung Timur itu.

Sebelumnya, Ahok telah menjajal bus gandeng Scania di Monas. Dia duduk di kursi penumpang didampingi Dubes Swedia Ewa Polano dan Direktur United Tractor Loudy Ellias. Bus membawa rombongan keliling dari Pintu Barat Daya Monas ke Bundaran HI lalu kembali ke Monas.

"Kita mesti sediakan bus yang aman dan nyaman dan harus pakai gas. Tapi selama ini banyak yang ngeluh gasnya sering meledak, kebakaran. Makanya kita harus cari bus yang standarnya kelas dunia, Euro 6. Dan Scania ini, kalau gasnya ada kebocoran langsung berhenti secara otomatis. Ini adalah bus dengan mesin gas tercanggih di dunia untuk saat ini," puji Ahok.

Sumber : http://news.detik.com/read/2014/05/0...sempit?9922032

TS:
bukan masalahan nasionalisnya bos... selama perpres 54 dan 70 masih berlaku, harus perhatikan produsen lokal yang sudah TKDN-nya >=40%

setau ane inobus dari PT. inka di tahun 2013 sudah 43% TKDN-nya...
Diubah oleh Abidin_Domba 08-05-2014 17:10
0
11.7K
222
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan