Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

raja_adyaAvatar border
TS
raja_adya
PEMBELIAN DAN RENCANA PEMBELIAN INDONESIA YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
Indonesia negeri tercinta kita telah dipimpin oleh beberapa presiden. ada hal-hal yang membanggakan baik yang telah dilakukan atau masih direncakanan. impian kita sebagai bangsa yang besar dan dihargai oleh bangsa-bangsa didunia sedikit-sedikit melangkah maju. dibalik semua kontroversinya kita harus punya rasa cinta dan bangga terhadap negara kita. langsung saja ini dia 5 pembelian indonesia yang menggemparkan dunia.

1. Indonesia Membeli Lunas Pesawat Kepresidenan

Pemerintah Indonesia telah resmi membeli pesawat kepresidenan jenis Boeing Bussiness Jet 2 Green. Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar dengan rincian US$ 58,6 juta untuk badan pesawat, US$ 27 juta untuk interior kabin, US$ 4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$ 1,1 juta untuk biaya administrasi.

Pesawat ini memiliki panjang sekitar 39,5 meter, panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter, dan memiliki diameter 3,73 meter. Untuk interiornya, BBJ2 ini memiliki panjang 29,97 meter, dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.

Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, pesawat ini dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun jika pesawat berisi maksimal 50 orang, jarak tempuhnya mencapai 8.630 kilometer.


2. Indonesia Membeli Kapal Selam Nuklir

Wilayah Indonesia mengangkangi salah satu wilayah titik kritis kapal selam yang paling penting di dunia. Sebagian besar perdagangan dunia harus melewati Selat Malaka dan perairan dangkal di pesisir sekitar kepulauan Indonesia. Hal ini menjadi alasan betapa pentingnya bagi Indonesia untuk menempatkan armada kapal selam di wilayah ini, tapi Indonesia hanya memiliki 2 kapal selam dari Kelas Cakra (U209) selain armada permukaan lainnya seperti frigat, korvet dan kapal serang cepat.
Kekuatan Pokok Minimum (MEF) Indonesia sampai tahun 2024 adalah minimal memiliki 10 kapal selam. Pada saat itu, 2 kapal selam Kelas Cakra (KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402) sudah memasuki masa-masa kritis, artinya untuk memenuhi MEF, tentu tidak cukup untuk penambahan 8 kapal selam saja. Pada 2011 lalu, Indonesia membeli 3 kapal selam dari Korea Selatan (kontrak yang disebutkan sebelumnya) dengan disertai transfer teknologi.

tahun ini Kepala Dinas Penerangan TNI-AL Laksma TNI Sugeng Darmawan mengungkapkan, TNI Angkatan Laut berencana membeli 12 kapal selam dari Rusia. Rencana itu bagian dari proyek senjata hingga 2024. Dua di antara kapal yang dipesan itu termasuk dalam paket pembelian senjata senilai USD 1 miliar yang telah diteken Presiden SBY.

Dijelaskan Sugeng, kapal selam merupakan alat strategis untuk mengamankan wilayah perairan. Di wilayah timur Indonesia, katanya, perairannya dalam dan terbuka sehingga memungkinkan kapal-kapal asing, termasuk kapal selamnya, memasuki wilayah Indonesia. “Saya kira, kalau kita mempunyai kapal selam yang cukup banyak, negara-negara lain akan memperhitungkan kekuatan kita,” ujarnya.

3. Indonesia Membeli Kapal Induk terbesar didunia




Impian kapal induk TNI (baca: kemampuan projeksi jauh di luar wilayah sendiri) tidaklah terlalu jauh. Keinginan Indonesia kembali menjadi kekuatan regional berbanding perkembangan kekuatan di negara sekitar, membuat TNI sudah waktunya melirik rudal anti-kapal jarak jauh (lebih dari 300-400 km) land based atau platform kapal permukaan dan kapal selam. Agar sekedar bisa seimbang dalam kemampuan projeksi negara lain di kawasan, Indonesia butuh alutsista semacam strategic bomber, Kapal selam nuklir, Destroyer dan untuk kekuatan udara adalah kapal induk. Atau kekuatan regional cuma jargon semu.

5. Indonesia Membeli Satelit Sendiri

Penandatangan kerja sama antara Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan Space System Loral LLC (SSL) asal Amerika Serikat dan Arianespace asal Prancis dalam pembangunan proyek satelit komunikasi disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Gedung BRI, Jakarta, Senin (28/4).
SBY tak memberikan kata sambutan apapun. Padahal, perusahaan pelat merah ini tercatat sebagai bank pertama di dunia yang memiliki satelit sendiri. Namun, setelah acara penandatangan selesai, SBY berinisiatif memberikan pernyataan di hadapan sejumlah jurnalis.
Sayangnya, tidak semua pewarta hadir saat SBY memberikan pernyataannya. Beberapa jurnalis menunggu di luar kantor pusat Gedung BRI untuk mewawancarai sejumlah menteri dan pejabat pemerintah yang hadir.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir, mengatakan SBY menyampaikan pesan khusus kepada wartawan. "Tadi Pak Presiden pesan. Saat beliau kasih pernyataan, ada sebagian wartawan yang belum datang. Nah, beliau pesan untuk di-share pernyataannya kepada rekan-rekan wartawan yang telat datang," ujarnya.
Untuk diketahui, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat sebagai bank pertama di dunia yang mengembangkan bisnis dengan pembelian satelit. Perseroan menunjuk Space Systems/Loral, LLC asal Amerika Serikat dan Arianespace asal Prancis dalam pengadaan satelit.
Direktur Utama BRI, Sofyan Basir mengatakan, saat ini perseroan menggunakan 23 transponder yang dipenuhi oleh 9 provider untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi bagi lebih dari 9 ribu jaringan kantor perseroan dan jaringan e-channel.
"Seiring dengan kebutuhan bisnis, kebutuhan dukungan jaringan komunikasi satelit sangat diperlukan. Program Satelit ini memberikan solusi untuk mengurangi kelangkaan transponder di Indonesia," ujarnya.

6. Indonesia Membeli Klub bola Internasional

Tiga pengusaha asal Indonesia yang dipimpin oleh pengusaha media Erick Thohir resmi membeli 70% saham di klub tersebut. Klub tersebut tidak mengungkap nilai pembelian saham tersebut, tetapi beberapa laporan memperkirakan jumlahnya mencapai 250 juta hingga 300 juta euro atau sekitar Rp3,8 triliun hingga Rp4,5 triliun.
Dua pihak telah Klik melakukan negosiasi sebagai langkah klub mendatangkan uang segar.
Massimo Moratti, presiden klub mengatakan "klub akan diperkaya pada musim baru ini, terima kasih kepada partner internasional yang, saya yakin, akan berkontribusi dalam kesuksesan yang bekelanjutan."
"Antusiasme dan pragmatisme partner baru ini adalah jaminan bagi masa depan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Thohir saat ini juga menjadi salah satu pemilik dari DC United, klub sepak bola di Amerika Serikat dan juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Indonesia.
Dua partner lainnya adalah Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.
Roeslani juga memiliki saham di DC United, sementara Soetedjo terlibat dalam pembelian tim basket Philadelphia 76ers di National Basketball Association (NBA) pada tahun 2011.
0
13.3K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan