Sekitar 253 perahu tradisional dan kapal motor dengan membawa ribuan peziarah laut mengarak patung Tuan Meninu dari Pantai Lebao menuju Pantai Kuce sekitar 8 kilometer perjalanan.
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Jasad Jhon Werang (7), belum juga ditemukan di perairan Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah kapal yang ia tumpangi karam 15 hari lalu.
John adalah, peziarah yang tewas karena kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Larantuka, Jumat (18/4/2014) pagi.
Murid SD itu, tenggelam bersama 60 lebih peziarah lainnya. Dari jumlah itu, 11 orang meninggal dunia. Masyarakat dan tim pencari korban, baru menemukan 10 penumpang.
Meski demikian, konon, suara minta tolong dari laut terus terdengar. Bocah itu tenggelam saat terbaliknya Kapal Nelayan Bakti Panca Kurnia (74) pada prosesi laut Semana Santa, Jumat (18/4/2014) lalu.
Eta Langkamau, seorang ibu rumah tangga yang rumahnya menghadap laut persis tempat tenggelamnya kapal nahas itu mengakui masih mendengar teriakan meminta pertolongan dari laut.
kepada wartawan di Pantai Rowido, Minggu (4/5/2014) menuturkan, pada Jumat (18/4/2014) malam hingga kini masih terdengar suara dari laut memanggil minta tolong.
"Paling menakutkan, pada Sabtu (19/4/2014) malam, suara-suara korban berteriak minta tolong. Suara itu terdengar senduh mulai sekitar pukul 19.00 Wita. Dan, setelah 10 orang ditemukan, lama-lama menghilang dan kini tinggal suara anak laki-laki kecil yang memanggil," tutur Eta, Minggu (4/5/2014).
Ia menuturkan, keluarga korban selalu datang ke lokasi tenggelamnya kapal untuk bakar lilin. "Nenek korban yang setiap dua hari sekali datang pada sore hari untuk bakar lilin," tutur Eta.
Menurutnya, Selat Gonsalu sudah "makan" banyak korban. "Dan, sering korban yang tenggelam ditemukan ada yang tidak lengkap. Kalau tenggelam tiga biasanya ditemukan dua orang," tandasnya.
TRIBUN
Pecaya ga percaya juga sih sama ceritanya. Tapi lumayan bisa buat bulu kuduk merinding