- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
2015, orang Malay dan ASEAN bebas bekerja di Indonesia. Siapkah kita?
TS
japeb
2015, orang Malay dan ASEAN bebas bekerja di Indonesia. Siapkah kita?
Malem agan-agan sekalian..
Mumpung kaskus lagi pada rame-ramenya, ane pengen ngebahas hal penting yang menjadi tantangan/bencana buat kita di tahun depan, yaitu AFTA.
Apa itu AFTA?
AFTA yang merupakan akronim dari ASEAN Free Trade Area sejatinya merupakan kesepakatan dari negara-negara di ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan (semacam di Uni Eropa). Tujuannya sih agar bisa meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Harapannya, kalau yang namanya AFTA ini sukses, asean bisa menjadi kawasan basis produksi didunia seperti yang sudah ada sekarang ini yaitu China.
AFTA ini gaungnya masih kecil di Indonesia dan cenderung diabaikan. Apalagi beritanya ditutupi sama pemilu, pencitraan capres, dan berita-berita domestik lainnya..
Padahal.... efek AFTA sangat sangat sangat gedhe buat negara kita, karena dari beberapa point kesepakatan, ada dua yang menarik. Apa itu?
Eits, tapi jangan berfikir pesimistis melulu. Secara perekonomian kita masih dapat kans untuk bersaing dengan negara-negara tetangga. Terlebih kita masih memiliki SDA melimpah dan ditambah dengan pariwisata yang terus dikembangkan.
Namun, berkaca berita-berita saat ini, inilah kondisi Sumberdaya Manusia Indonesia saat ini..
Jakarta -Kalangan pengusaha menilai tuntutan buruh sudah tidak masuk akal. Pernyataan tersebut mengacu pada permintaan kalangan serikat buruh yang kembali menuntut penambahan jumlah komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk perhitungan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2015.
Para buruh mendesak jumlah KHL bertambah dari 60 item yang berlaku sekarang menjadi 84 item. Komponen yang akan ditambah dan dimasukan ke dalam KHL yang baru adalah biaya membeli koran, kebutuhan pulsa, hingga parfum dan lainnya.
"Sekarang kan komponen yang masuk KHL itu ada 60 item dan itu sudah memasukkan semua unsur yang jadi kebutuhan dasar, angka ini masih valid, sekarang mereka minta tambahan jadi 84 itu mereka asal ngomong, ngawur namanya. Dasarnya dari mana bisa sampai 84, malah mereka pernah minta sampai 122, kenapa nggak sekalian saja 200 begitu biar nggak nanggung," ujar Wakil Ketua Kadin Bidang Kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter Hariyadi Sukamdani saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Dia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya memahami betul apa yang dibutuhkan para buruh dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Namun, kata Haryadi, hal ini tidak lantas dijadikan objek untuk menuntut permintaan di luar yang semestinya.
"Dulu saya adalah bagian di dewan pengupahan nasional jadi saya tahu persis apa permintaan dan yang dibutuhkan buruh. Kita juga sebagai pengusaha berusaha untuk bisa memberikan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka. Segala aturan apa pun sama halnya dengan KHL harus ada mekanismenya. Ini permintaannya sudah ke mana-mana, dan saya yakin betul ini nggak akan dikabulkan," jelas dia.
Haryadi menjelaskan, banyaknya aksi demo saat ini disinyalir digerakkan oleh sekelompok kalangan tertentu yang punya tujuan politik.
"Buruh jangan mau dibeginikan terus, demo buruh ini sudah ada yang mengatur dari kalangan tertentu. Permasalahan pemerintahan sekarang ini banyak politisnya. Buruh-buruh didesak terus untuk demo. Jangan hanya karena mereka punya dana besar jadi mampu menggalang massa untuk melakukan demo-demo yang nggak jelas. Hal ini akan menimbulkan situasi yang tidak beres," jelasnya.
Tak hanya itu, Haryadi menambahkan, banyaknya tuntutan buruh ini bisa memicu para pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang pada akhirnya banyak terjadi pengangguran.
"Tuntutan-tuntutan buruh ini mendesak pengusaha kelas menengah bawah untuk membayar upah yang sebenarnya mereka tidak mampu. Ini bisa berpotensi banyaknya pengangguran karena pengusaha-pengusaha tidak mampu bayar. Pengusaha jadi main deal-deal untuk bisa bayar murah buruh, jadi timbul recruitment baru dan pengangguran banyak," cetusnya.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2014/0...aha-itu-ngawur
Akhir-akhir ini, generasi kita dihadapkan pada tahap paling parah. Umur-umur belasan tahun udah berani bunuh-bunuhan, bacok-bacokan, even merudapaksa cewek
Buat yang cewe, sekarng isinya gaya mulu. Makanya ada istilah Cabe-cabean. Kerjaannya pacaraaaan mulu. Sukur-sukur kalo pacaran sehat, nah skrg pada bunting semua..
Berikutnya, generasi muda juga sekarang pada manja. Dikit-dikit komplain, dikit-dikit komplain.. UAN pun komplain.. pelajaran susah komplain.. sampai ga bisa beli hape baru juga komplain
Etis, jangan lupakan saya..
Nah, dengan kondisi seperti ini, siapkah kita untuk berkompetisi dengan tenaga kerja dari negara tetangga?
=======================================================
Bagaimana posisi SDM Indonesia di ASEAN?
Melihat komen agan-agan, banyak juga yang bilang kalau AFTA ASEAN merupakan peluang, ada juga yang bilang ini merupakan bencana. As usual, pro dan kontra. Namun, ada baiknya kita sejenak melihat bagaimana posisi/peringkat SDM kita di ASEAN..
Peringkat kualitas SDM dapat diukur melalui Human Development Index (HDI), parameter numerik yang diukur dari beberapa parameter: Pendidikan, angka harapan hidup, serta pendapatan nasional.Pengukuran HDI dilakukan oleh United Nations Development Program (UNDP). Secara umum, peringkat Indonesia di ASEAN adalah sebagai berikut (tahun 2013).
Yup, kita sangat amat sangat tertinggal. Kita secara angka masih kalah dengan Brunei, Malaysia, Thailand, Singapura, dan juga Philipina. Padahal kita sudah Pede dapat menyaingi mereka. Secara dunia kita masih peringkat 121. Philipina, sebagai rival terberat kita, memiliki kedudukan 114 (terpaut 7 negara!). Belum lagi kalau dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura. Jadi selama ini bagi kita yang selalu teriak Ganyang Malaysia, ada baiknya bercermin, bagaimana kualitas individu kita dibanding mereka. Bagi yang selalu bilang, Singapura negara kecil, dikencingin juga tenggelam, harap bercermin, SDM mereka peringkat 30 dunia!, jauh-jauh lebih baik, seperti beda dunia.
Lantas, dengan fakta ini, bagaimana sikap Indonesia?
Kunjungi Thread ane lainnya gan..
Teknik Belajar Efektif & Kesalahan Awam (Khusus Buat Pelajar dan Mahasiswa)
Office Boy Dijebak Anak Menteri jadi Tersangka Korupsi
Mumpung kaskus lagi pada rame-ramenya, ane pengen ngebahas hal penting yang menjadi tantangan/bencana buat kita di tahun depan, yaitu AFTA.
Apa itu AFTA?
AFTA yang merupakan akronim dari ASEAN Free Trade Area sejatinya merupakan kesepakatan dari negara-negara di ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan (semacam di Uni Eropa). Tujuannya sih agar bisa meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Harapannya, kalau yang namanya AFTA ini sukses, asean bisa menjadi kawasan basis produksi didunia seperti yang sudah ada sekarang ini yaitu China.
AFTA ini gaungnya masih kecil di Indonesia dan cenderung diabaikan. Apalagi beritanya ditutupi sama pemilu, pencitraan capres, dan berita-berita domestik lainnya..
Padahal.... efek AFTA sangat sangat sangat gedhe buat negara kita, karena dari beberapa point kesepakatan, ada dua yang menarik. Apa itu?
Spoiler for Tenaga Kerja:
Spoiler for Perdagangan:
Eits, tapi jangan berfikir pesimistis melulu. Secara perekonomian kita masih dapat kans untuk bersaing dengan negara-negara tetangga. Terlebih kita masih memiliki SDA melimpah dan ditambah dengan pariwisata yang terus dikembangkan.
Namun, berkaca berita-berita saat ini, inilah kondisi Sumberdaya Manusia Indonesia saat ini..
Spoiler for Kondisi Buruh:
Buruh Minta Uang Koran Hingga Parfum, Pengusaha: Itu Ngawur!
Jakarta -Kalangan pengusaha menilai tuntutan buruh sudah tidak masuk akal. Pernyataan tersebut mengacu pada permintaan kalangan serikat buruh yang kembali menuntut penambahan jumlah komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk perhitungan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2015.
Para buruh mendesak jumlah KHL bertambah dari 60 item yang berlaku sekarang menjadi 84 item. Komponen yang akan ditambah dan dimasukan ke dalam KHL yang baru adalah biaya membeli koran, kebutuhan pulsa, hingga parfum dan lainnya.
"Sekarang kan komponen yang masuk KHL itu ada 60 item dan itu sudah memasukkan semua unsur yang jadi kebutuhan dasar, angka ini masih valid, sekarang mereka minta tambahan jadi 84 itu mereka asal ngomong, ngawur namanya. Dasarnya dari mana bisa sampai 84, malah mereka pernah minta sampai 122, kenapa nggak sekalian saja 200 begitu biar nggak nanggung," ujar Wakil Ketua Kadin Bidang Kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter Hariyadi Sukamdani saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Dia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya memahami betul apa yang dibutuhkan para buruh dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Namun, kata Haryadi, hal ini tidak lantas dijadikan objek untuk menuntut permintaan di luar yang semestinya.
"Dulu saya adalah bagian di dewan pengupahan nasional jadi saya tahu persis apa permintaan dan yang dibutuhkan buruh. Kita juga sebagai pengusaha berusaha untuk bisa memberikan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka. Segala aturan apa pun sama halnya dengan KHL harus ada mekanismenya. Ini permintaannya sudah ke mana-mana, dan saya yakin betul ini nggak akan dikabulkan," jelas dia.
Haryadi menjelaskan, banyaknya aksi demo saat ini disinyalir digerakkan oleh sekelompok kalangan tertentu yang punya tujuan politik.
"Buruh jangan mau dibeginikan terus, demo buruh ini sudah ada yang mengatur dari kalangan tertentu. Permasalahan pemerintahan sekarang ini banyak politisnya. Buruh-buruh didesak terus untuk demo. Jangan hanya karena mereka punya dana besar jadi mampu menggalang massa untuk melakukan demo-demo yang nggak jelas. Hal ini akan menimbulkan situasi yang tidak beres," jelasnya.
Tak hanya itu, Haryadi menambahkan, banyaknya tuntutan buruh ini bisa memicu para pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang pada akhirnya banyak terjadi pengangguran.
"Tuntutan-tuntutan buruh ini mendesak pengusaha kelas menengah bawah untuk membayar upah yang sebenarnya mereka tidak mampu. Ini bisa berpotensi banyaknya pengangguran karena pengusaha-pengusaha tidak mampu bayar. Pengusaha jadi main deal-deal untuk bisa bayar murah buruh, jadi timbul recruitment baru dan pengangguran banyak," cetusnya.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2014/0...aha-itu-ngawur
Spoiler for Generasi Muda:
Profile Generasi Muda
Akhir-akhir ini, generasi kita dihadapkan pada tahap paling parah. Umur-umur belasan tahun udah berani bunuh-bunuhan, bacok-bacokan, even merudapaksa cewek
Buat yang cewe, sekarng isinya gaya mulu. Makanya ada istilah Cabe-cabean. Kerjaannya pacaraaaan mulu. Sukur-sukur kalo pacaran sehat, nah skrg pada bunting semua..
Berikutnya, generasi muda juga sekarang pada manja. Dikit-dikit komplain, dikit-dikit komplain.. UAN pun komplain.. pelajaran susah komplain.. sampai ga bisa beli hape baru juga komplain
Etis, jangan lupakan saya..
Nah, dengan kondisi seperti ini, siapkah kita untuk berkompetisi dengan tenaga kerja dari negara tetangga?
=======================================================
UPDATE
Bagaimana posisi SDM Indonesia di ASEAN?
Melihat komen agan-agan, banyak juga yang bilang kalau AFTA ASEAN merupakan peluang, ada juga yang bilang ini merupakan bencana. As usual, pro dan kontra. Namun, ada baiknya kita sejenak melihat bagaimana posisi/peringkat SDM kita di ASEAN..
Peringkat kualitas SDM dapat diukur melalui Human Development Index (HDI), parameter numerik yang diukur dari beberapa parameter: Pendidikan, angka harapan hidup, serta pendapatan nasional.Pengukuran HDI dilakukan oleh United Nations Development Program (UNDP). Secara umum, peringkat Indonesia di ASEAN adalah sebagai berikut (tahun 2013).
Spoiler for Posisi SDM Indonesia:
Yup, kita sangat amat sangat tertinggal. Kita secara angka masih kalah dengan Brunei, Malaysia, Thailand, Singapura, dan juga Philipina. Padahal kita sudah Pede dapat menyaingi mereka. Secara dunia kita masih peringkat 121. Philipina, sebagai rival terberat kita, memiliki kedudukan 114 (terpaut 7 negara!). Belum lagi kalau dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura. Jadi selama ini bagi kita yang selalu teriak Ganyang Malaysia, ada baiknya bercermin, bagaimana kualitas individu kita dibanding mereka. Bagi yang selalu bilang, Singapura negara kecil, dikencingin juga tenggelam, harap bercermin, SDM mereka peringkat 30 dunia!, jauh-jauh lebih baik, seperti beda dunia.
Lantas, dengan fakta ini, bagaimana sikap Indonesia?
Komentar Agan-Agan
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By han1234►bagus!!
meningkatkan kualitas SDM indonesia nih
IMO SDM yg kerja di indo banyak yg kacrut, kerja ngasal minta upah seenak jidat..
perlu ginian buat maksa SDM kacrut itu merubah diri..
SDM indo yg bagus mah udah lama kerja di luar, ga dihargai di indo..
klo ane memperkirakan bakalan banyak PRT n buruh2 murah dari indonesia yg kerja ke thailand dan vietnam, secara disana pabriknya banyak dan lebih maju dari indo..
meningkatkan kualitas SDM indonesia nih
IMO SDM yg kerja di indo banyak yg kacrut, kerja ngasal minta upah seenak jidat..
perlu ginian buat maksa SDM kacrut itu merubah diri..
SDM indo yg bagus mah udah lama kerja di luar, ga dihargai di indo..
klo ane memperkirakan bakalan banyak PRT n buruh2 murah dari indonesia yg kerja ke thailand dan vietnam, secara disana pabriknya banyak dan lebih maju dari indo..
Quote:
Quote:
Kunjungi Thread ane lainnya gan..
Teknik Belajar Efektif & Kesalahan Awam (Khusus Buat Pelajar dan Mahasiswa)
Office Boy Dijebak Anak Menteri jadi Tersangka Korupsi
Diubah oleh japeb 03-05-2014 10:09
0
8.5K
97
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan