Kisah Mengharukan : Gadis Yang Menjadi Kaki Bagi Saudara Kembarnya Yang Lumpuh
TS
lastonetry
Kisah Mengharukan : Gadis Yang Menjadi Kaki Bagi Saudara Kembarnya Yang Lumpuh
Kisah Mengharukan : Gadis Yang Menjadi Kaki Bagi Saudara Kembarnya Yang Lumpuh
Spoiler for Image for Ellie and Sophie:
Quote:
Seperti kebanyakan saudara kembar, Ellie dan Sophie Challis sangat dekat satu dengan yang lain. Saling melindungi satu sama lain, gadis-gadis berusia 10 tahun ini suka meringkuk di dalam selimut mereka saat malam datang dan berbagi rahasia masing-masing.
Ikatan di antara mereka sangat menyentuh sehingga Anda bisa belajar banyak dari kisah mereka.
Ketika berusia 16 bulan, Elle terjangkit penyakit meningitis mematikan. Ia terbaring di ambang kematian selama 3 minggu sebelum akhirnya ia mampu melaluinya. Namun kemudian penyakit itu memporak-porandakan sistem tubuhnya dan merenggut tangan dan kakinya.
Keadaannya yang menyedihkan membawa orangtuanya, Paul dan Lisa ke jurang keputusasaan membayangkan masa depan seperti apa yang akan dimiliki oleh putrinya.
Namun, sembilan tahun kemudian, bukan hanya memiliki keberanian atas kebahagiaan mereka, gadis kecil lucu itu menghangatkan mereka, tetapi kekuatan dan kesetiaan ditunjukkan oleh saudari kembarnya, Sophie.
Untuk itu mereka sangat berterima kasih kepada Sophie yang memberi dorongan kepada saudarinya hingga Ellie bisa hidup seutuhnya, diajarkan bagaimana cara memanjat pohon, berenang dan bahkan bermain sepakbola. "Sejak pertama Ellie pulang ke rumah dari rumah sakit, Sophie tak pernah meninggalkannya, meskipun ia hanya seorang bayi. Dan selalu seperti itu sampai saat ini," ujar Lisa, 40, dari Thorpe-le-Soken, Essex. "Ini adalah hal paling menyenangkan untuk terus diperhatikan."
Setiap kali diizinkan pihak sekolah, Sophie akan menemani suadarinya untuk perjalanan 200-mile setiap 6 minggu sekali sebagai pengganti kakinya.
Sophielah yang selalu menyemangati Ellie setiap kali ia ingin mencoba sesuatu yang baru - dari mulai berpakaian dan belajar menulis, berenang dan berlari dalam pacuan.
Ketika berusia 16 bulan, Ellie jatuh sakit pada bulan Juli 2005. Dokter mengatakan bahwa ia baik-baik saja, namun setelah dibawa pulang, Ellie tak nampak baik-baik saja. Muncul tiga buah bintik ungu di punggungnya. Lisa yakin itu adalah meningitis. Lisa dan Paul segera membawa Ellie ke rumah sakit, ketika itu sekujur tubuh Ellie sudah dipenuhi bintik ungu.
Ellie berusaha melawan penyakitnya dalam koma. Keracunan darah menyebabkan sistem tubuh Ellie mematikan diri dan menghentikan aliran darah ke tangannya. Tubuhnya membengkak. Frustasi, Lisa memindahkan Ellie ke rumah sakit di London. Dalam perjalanan jantung Ellie berhenti berdetak. Tak ada yang bisa dilakukan oleh Lisa dan Paul selain melihat paramedis berusaha menyelamatkan nyawa anaknya. Jantung Ellie kembali berdetak.
Perjuangan Ellie belum berakhir sampai disitu. Selama tiga minggu nyawanya tergantung dalam keseimbangan tubuh mungilnya melawan infeksi yang menyerangnya hari demi hari. Muncul potongan hitam di sekitar jari kaki dan jari tangannya. Dokter mengatakan, semua yang berubah menjadi hitam harus diamputasi.
"Itu adalah momen paling buruk bagiku. Aku tak bisa membayangkan bagaimana masa depannya nanti." ujar Lisa.
Spoiler for Image for Ellie and Sophie:
Quote:
Dokter menghabiskan waktu 6 jam untuk memotong kaki dan tangan Ellie. "Ketika tim operasi keluar, mereka menangis. Mereka sangat sedih dengan apa yang harus mereka lakukan."
Namun, ajaibnya, Ellie berada dalam kondisi mental yang sangat baik. Ia membuat semua orang di sekelilingnya tersenyum. Ia tidak dapat bicara, namun semangatnya terpancar keluar.
Begitu juga Sophie, saudari kembar Ellie yang selalu memiliki insting terhadap keperluan saudarinya. Sophie sama sekali tidak merasa terganggu dengan keadaan Ellie. Ia selalu bersandar dan mencium Ellie.
Ketika sekolah, Sophie selalu memperhatikan kebutuhan Ellie. Ia bahkan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk memperhatikan Ellie dibandingkan dengan pekerjaannya sendiri.
Seiring pertumbuhan mereka, para guru memutuskan untuk memisahkan kelas mereka agar Sophie bisa memiliki waktu baginya untuk berteman dengan orang lain juga. Namun tetap saja, Sophie sering meminta izin untuk melihat apakah saudarinya baik-baik saja.
Ellie juga adalah pribadi yang kuat. Ia tak pernah mengasihani dirinya sendiri dengan bertanya "mengapa harus aku?".
Quote:
Kita yang terlahir sempurna sebaiknya bersyukur. Lihatlah bagaimana seorang yang harus menjalani kehidupannya tanpa anggota tubuh yang lengkap dapat menjadi kekuatan bagi orang lain, hidup tanpa mengeluh. Dan belajarlah untuk selalu mendorong orang yang Anda cintai, bukan meninggalkan mereka dalam keadaannya yang paling sulit.