antikekerasanAvatar border
TS
antikekerasan
KHUSUS YG WARAS : Ahok (Cina) di Mata Saya (Pribumi)
Saya adalah seorang ayah dari 2 orang putri, lahir di di Sumatera Utara dan merupakan salah satu aktivis mahasiswa 98 yang sangat kecewa dengan kenyataan bahwa ternyata reformasi yang dulu ikut saya perjuangkan telah dirudapaksa beramai – ramai oleh orang – orang yang haus kekuasaan pengambil kesempatan dalam kesempitan. Tidak lebih baik dari Soeharto bahkan mungkin lebaih hancur lebur!

Saya juga bukanlah orang yang suka dengan etnis China tapi bukan pula benci. Ketidaksukaan saya hanya karena perasaan cemburu dengan kesuksesan kaum mereka menguasai dan mengandalikan ekonomi di negeri yang saya cintai ini. Dan dari mereka semua, yang paling saya tidak suka adalah mereka – mereka yang terkenal hidup sangat ekslusif dan tertutup dari orang pribumi seperti saya khususnya di tempat kelahiran saya dimana mereka sangat bebas berbahasa cina di mana – mana.

Tapi perlahan saya mulai sadar mengapa orang – orang pribumi seperti saya ini sulit untuk bisa mengambil alih peran dibidang ekonomi. Penyebab utamanya karena memang kami yang mengaku pribumi ini sendiri masih terkurung dalam dikotomi Jawa dan Non Jawa, Batak, Aceh, Padang dan seterusnya. Sulit di satukan, dan sibuk berebut kekuasaan di pemerintahan. Sayangnya siapapun yang kemudian berkuasa, mereka juga tidak terlalu peduli dengan nasib orang Pribumi ini sendiri.

Karena itu saya sempat pesimistis dengan nasib bangsa ini, namun beberapa tahun belakangan ini dengan hadirnya sosok – sosok berintegritas tinggi seperti Jokowi, Ahok, Risma, Ridwan Kamil dan lainnnya harapan saya untuk melihat Indonesia yang lebih baik perlahan mulai bangkit kembali. Saya melihat secercah cahaya yang perlahan – lahan semakin terang benderang. Mungkin inilah titik balik bagi Indonesia untuk segera menjadi bangsa super power yang disegani dunia.

Dari sekian banyak putra – putri sang fajar yang mulai bermunculan kepermukaan saat ini, saya merasa sangat tertarik dengan satu orang unik yang bicaranya ceplas ceplos, kritiknya pedas tapi tepat dan sangat membangun. Sebagai seorang yang sangat minortas baik dari sisi etnis (Tionghoa) dan agama (Kristen) saya menganggap dia adalah sosok yang pemberani. Dia berani bicara apa adanya ketika dia tidak setuju dengan tindak tanduk anak buahnya yang dia anggap LETOY dalam melayani rakyatnya. Yap! Dialah AHOK (Basuki Cahaya Purnama). Bahkan dalam pidatonya baru – baru ini pada acara perayaan PASKAH, dia seperti mempertegas kesimpulan saya diatas bahwa banyak pejabat yang semuanya adalah Pribumi itu tidak punya KEPEDULIAN kepada bangsanya sendiri. Dia menegaskan bahwa kepedulian itu harus diutamakan untuk memajukan bangsa ini. Sebuah pernyataan yang sangat menusuk jantung saya. Ya! Memang itulah yang terjadi sampai saat ini. Betapa malunya saya ketika ternyata orang dari ETNIS yang saya tidak suka itu malah lebih perduli dan mengajak para pejabat itu untuk meningkatkan KEPEDULIAN SOSIAL kepada rakyatnya yang mayoritas PRIBUMI itu!

Orang pribumi seperti saya yang dari dulu selalu di ajarkan untuk menjaga sopan santun dan tata krama baik dalam sikap maupun ucapan kerap kali harus merasa kaget dengan ke-TIDAK SOPAN-an dia ketika berbicara. Saya pribadi sempat merasa harga diri saya sebagai orang PRIBUMI di injak – injak oleh orang ini. Dalam hati saya “Banyak kali gaya si Minoritas sebiji ini! Kalau dikasih hati, ini orang bakalan minta jantung!”

Tapi amarah saya tiba – tiba luntur ketika saya melihat cara dia berhadapan dengan pimpinannya yang tidak lain adalah Gubernur DKI Jakarta, JOKOWI!. Mereka ini memimpin jakarta dari dua partai yang berbeda. Bahkan kini partainya terus melancarkan serangan verbal kepada Jokowi yang adalah atasannya itu. Dia begitu menjaga posisinya sebagai orang nomor dua dan selalu menjadikan Jokowi sebagai orang nomor satu baik dari ucapan, bahasa tubuh dan prilakunya. Sangat kontras dengan kebanyakan pimpinan daerah di tempat lain yang sering saling berebut kekuasaan dengan wakilnya. Tapi saya kali ini di pertontonkan pada sebuah duet maut yang saling menjaga dan berbagi peran secara sempurna.

Pernah suatu ketika saya menyaksikan di televisi di acara perhitungan sementara quick count pemilu kemarin. Pada saat itu Jokowi di wawancarai sebagai calon presiden, dan Ahok menjadi salah satu yang di undang sebagai calon Wakil Presiden Jokowi versi televisi tersebut. Sungguh bulu kuduk saya bergetar melihat bagaimana chemistry mereka begitu sempurna. Bahkan ketika Jokowi meninggalkan acara lebih dahulu karena harus rapat di partainya lalu menyalami semua orang di atas pangung tersebut, Ahok dengan sigap langsung berdiri dan menjulurkan tangan lebih dahulu sebagai bentuk penghormatannya kepada Pimpinannya itu.

Sungguh dari lubuk hati saya yang terdalam, saya sangat ingin jika Jokowi jadi Presiden pun, dia tetap di wakili dan didampingi oleh manusia unik satu ini. Tapi sayang mereka harus dipisahkan oleh dua partai yang berbeda yang kini malah saling beradu serangan verbal menjelang Pemilihan Presiden. Tapi andai Tuhan menginjinkan, semoga apa yang saya impikan bisa terwujud. Sebuah Duet Maut yang akan mengantarkan indonesia ke pintu gerbang kemakmuran. JOKOWI – AHOK!. Walau mungkin tidak tahun ini semoga di tahun yang akan adatang 2019.
Diubah oleh antikekerasan 26-04-2014 06:03
0
13.7K
19
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan