Kerajaan Larantuka (1600 - 1904)




Kerajaan Larantuka berada Nusa Nipa atau Cabo de Flores (Pulau Naga) dengan Raja pertama bernama Lorenzo. Sebelum tahun 1600, pedagang Portugis meninggalkan Solor dan menetap di Larantuka.




Para pedagang terlibat konflik dengan Dominikan di Solor, karena mereka lebih tertarik berdagang daripada Kristenisasi.


Pada tahun 1613, Solor diduduki Belanda dan Dominikan pindah ke Larantuka.





Kemudian Larantuka menjadi stasiun internal untuk perdagangan kayu cendana dari Timor dan menjadi pusat perdagangan Portugis di wilayah Indonesia bagian tenggara. Larantuka bahkan menjadi tempat pengungsian bagi disertir dari Dutch East India Company (VOC)





Berdasarkan legenda setempat, leluhur raja Larantuka disebut berasal dari perkimpoian antara seorang tokoh pemersatu dari kerajaan Wehale Waiwiku dengan seorang tokoh wanita mistik berasal dari Gunung Ile Mandiri. Wanita tersebut sebagai Tuan Ma yang tidak lain adalah Bunda Maria. Karena terdapat arca (patung) Tuan Ma yang diyakini sebagai penjelmaan langsung dari Bunda Maria. Menurut cerita legenda Resiona (seorang penduduk asli Larantukan) adalah penemu patung Mater Dolorosa atau Bunda Yang Bersedih terdampar di Pantai Larantuka. Konon, tujuan orang Portugis membawa Resiona ke Malaka adalah untuk belajar agama Katolik.





Demikianlah cerita dari Kerajaan Kristen Di Indonesia, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Tidak ada maksud untuk sara, hanya berbagi pengetahuan. Terima kasih atas kunjungannya

JAYA SELALU PUTRA INDONESIA



SUMBER




Kunjugi Juga : Investasi Saham Untuk Pemula