Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bendo.123Avatar border
TS
bendo.123
[ Nostalgia ] Kisah Kopassus Merayap di Puncak Everest 18 tahun silam.
Asmujiono Taklukkan Everest

Jakarta - Tidak banyak orang yang dapat menaklukan puncak Gunung Everest. Salah satu pendaki yang mampu berdiri di puncak gunung tertinggi di dunia itu adalah, Serka (purn) Asmujiono (42).

Asmujiono merupakan mantan anggota Kopassus, yang lolos mengikuti seleksi Tim Nasional Ekspedisi Everest pada tahun 1996, yang diprakarsai oleh Danjen Kopassus, Mayjen TNI Prabowo Subianto. Pria kelahiran Malang itu juga mencatatkan namanya dalam piagam penghargaan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest dengan ketinggian 8.848 m di atas permukaan laut.

"Piagam rekor ini bukan hanya milik saya sendiri, tapi juga milik seluruh anggota Tim Ekspedisi Nasional Everest, dan ini menjadi kebanggan bagi bangsa Indonesia," ujarnya, Sabtu (26/4/2014).

Asmujiono bercerita pada akhir tahun 1996, mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto, mencetuskan rencana yang luar biasa yakni ingin mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di dunia.

Tanpa ragu, ia pun mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi Tim Nasional Ekspedisi Everest. Asmujiono bersyukur ia mampu lolos menjadi salah satu anggota tim, yang diisi oleh orang-orang terbaik untuk menaklukan gunung yang berada di wilayah Himalaya itu.

Dalam tim itu ada Anatoli Nikolaevich Boukreev (Kazakhastan), yang dikenal dengan The Ghost of Everest serta Richard Pawlosky (Polandia) dipilih menjadi pelatih tim. Vladimir Bashkirov dipercaya menjadi film maker, sedangkan Dr. Evgeni Vinogradski menjadi dokter tim. Saat pertama kali bertemu Prabowo, Boukreev menjelaskan tentang berbagai kemungkinan yang akan terjadi selama pendakian, termasuk potensi kegagalan.

"Tapi Pak Prabowo meyakinkan Boukreev bahwa orang Indonesia mempunyai motivasi yang lebih dari cukup untuk melakukan ekspedisi. Mereka tak gentar menghadapi berbagai tantangan. Bahkan nyawa dan jiwapun siap mereka pertaruhkan," jelasnya.

Tim Nasional Ekspedisi Everest berjumlah 43 orang, terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, Rakata, dan Mapala UI. Setelah ekspedisi besar, tersisa 16 orang yang kemudian dibagi menjadi dua tim. 6 orang dari sebelah utara melalui Tibet. 10 orang dari sebelah selatan melalui Nepal. Asmujiono masuk di Tim Selatan

Proses pendakian tak mudah. Banyak kendala yang dihadapi. Cuaca ekstrem dan kondisi medan yang berat menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki. Termasuk masalah kesehatan dan hal lainnya. Sekitar 250 meter menjelang Puncak Everest, Tim Utara terhalang badai. Sehingga tak bisa melanjutkan perjuangan.

Asmujiono mengakui bahwa tanpa adanya Emergency Camp, mereka bisa jadi sudah meninggal karena kelelahan tak bisa turun ke bawah. "Ide Pak Prabowo mengenai Emergency Camp hingga kini terus dipakai oleh para pendaki Everest," katanya.

Setelah melalui perjuangan, akhirnya Asmujiono berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Dengan rasa bangga dan sambil mengucap takbir, ia pun menancapkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia itu.

"Saya mengucap Allahu Akbar karena hanya itu yang bisa saya ucapkan," kenangnya.

Bagi Prabowo, keberhasilan Tim Nasional Ekspedisi Everest mencapai puncak Everest adalah keberhasilan dan kebanggaan milik seluruh Bangsa Indonesia.

Keberhasilan ini mencatatkan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang berhasil mencapai Puncak Everest. Bahkan mendahului Malaysia yang sejak lama sudah berada di Nepal untuk melakukan pendakian.

http://www.theglobejournal.com/Olahr...rest/index.php
______________________________________________________________

2 jempol utk Kopassus.
v v v
Diubah oleh bendo.123 27-04-2014 05:01
0
51K
48
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan