mangkurasaAvatar border
TS
mangkurasa
PENTAGON Panik! Lima rudal nuklir Rusia diarahkan ke AS


Quote:

Budayakan sebelum baca

Quote:


Quote:


Rusia Siapkan “Tombak Maut” R-36M2 Voyevoda Hadapi Perisai Rudal NATO


Rusia menyimpan banyak kenangan “pahit” terhadap NATO khususnya AS. Jika orang ada yang beranggapan bahwa setelah era perang dingin usai lantas perseteruan antara Moskow dan Washington akan surut seketika kelihatannya tidak akan pernah terjadi seperti itu.

Moskow dan Washington secara terbuka maupun tertutup berusaha mempertahankan hegemoni masing-masing. Bedanya Washington kelihatannya menguasai di berbagai lini dan fron dalam menggalang dunia dengan konsep “One World” pada program Globalisasi yang sudah mulai terlihat wujudnya, Moskow malah tertatih-tatih dengan program Union Rusia atau Rusia Bersatu.

Jika negara-negara Barat berlomba-lomba mencari dukungan AS agar dapat masuk dan menjadi anggota NATO tidak demikian halnya dengan blok Rusia, pakta Warsawa dengan blok Timur hancur berkeping-keping. Bahkan pakta yang ditandatangani di kota Warsawa (Polandia) pada 14 Mei 1955 yang pada awalnya beranggotakan 8 anggota negara Eropa Timur luluh berantakan pada tanggal 31 Maret 1991 saat dengan resmi dinyatakan “Bubar Barisan.”



R-36M2 Voyevoda ICBM diluncurkan dalam uji coba

Tak hanya itu, Polandia tempat bersemainya bibit persatuan Blok Timur pada era perang dingin itu malah kini menjadi pusat perisai Rudal anti Rudal milik NATO yang arahnya mengarah seluruhnya ke Rusia. Meskipun AS (NATO) mengatakan alasan penempatan perisai rudal balistik (ICBM) itu hanya untuk menahan gempuran “si anak nakal” Iran yang mungkin iseng-iseng membakar “petasan” rudal jarak menengahnya (MRBM) Rusia tidaklah sebodoh itu.

Logikanya mana mungkin jarak jangkau MRBM Iran yang paling canggih sekalipun menjangkau Washington dan Eropa Barat, paling tidak teknologi Iran saat ini bukanlah ancaman potensial terhadap Eropa Barat apalagi sampai ke AS.

Dalam masalah dukung mendukung antar negara pun ke duanya masih sarat berseteru. Ketika Rusia (dahulu Uni Soviet-red) intervensi Afghanistan era 1980-an, saat itu AS sibuk menggalang kerjasama dengan kekuatan Islam radikal dengan membantu kaum Mujahidin. Perlawanan Mujahidin akhirnya berhasil mengusir intervensi Rusia. Sekali lagi, mereka memendam kekecewaan teramat dalam terhadap AS.

Ketika Mujahiddin sudah mulai membalelo terhadap AS, giliran pendekatan dilakukan ke Taliban oleh AS. Lalu seperti nasib para pendahulunya giliran Taliban yang diburu oleh AS (NATO) karena -dianggap- berkaitan dengan Al-Qaeda organisasi teroris nomor satu yang ada dalam benak AS.

Jika Rusia mempunyai rencana yang sama terhadap Iran bahkan beberapa negara sosialis lainnya baik di Asia, Amerika Selatan, Amerika Utara dan Afika tak jarang dominasi Rusia terpatahkan oleh tangan-tangan gurita AS (NATO). Ibarat tentakel-tentakel yang melumpuhkan dan meremukkan lawannya apapun kepentingan Rusia -sekalipun mendapat kawalan China dalam forum dunia- sering terganjal tidak mencapai hasilnya kecuali bisa berbagi atau bernegosiasi dengan AS dan NATO dalam bidang apapun dan sekecil apapun.

Dendam membara siapkan tombak maut

Apakah Rusia tidak pantas jengkel dan membara akibat kalah melulu dalam diplomasi dan kalah dalam merebut pengaruh dunia? Rasa-rasanya belum puas bagi AS dan NATO sebelum melihat Rusia benar-benar jatuh tersungkur seperti tersungkurnya Irak yang awalnya dilukiskan sebagai sosok yang menyeramkan dan membahayakan dunia namun ternyata (belakangan) tidak memiliki potensi bahaya sebagaimana yang diduga pada awalnya.

Rusia menyadari betul hal ini. Pilihannya adalah : Kembali menciptakan Ruisa Bersatu dan memperkuat sistim pertahanan Nasional. Maka sejak dua dekade terakhir, Rusia telah menyiapkan program jangka panjang (1990 - 2020) dalam meningkatkan daya saing dan kemampuan bidang pertahanan melawan kedigdayaan AS dan NATO.

Peralatan militer ampuh yang dimiliki Rusia sangat banyak, beberapa diantaranya dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini :

Jika AS memiliki pesawat tempur (salah satu) paling mematikan abad ini F-22 “Raptor” maka Rusia memiliki peralatan yang sama, yaitu Sukhoi T-50 PAK FA (masih produk uji coba saat ini sejak 29 Januari 2010).

Jika AS memiliki bom jenis Hydrogen yaitu Bom Mike seberat 82 ton dan Bom Castle Bravo seberat 10,7 ton



Tsar Bomba, sang monster bom milik Rusia. Kekuatan ledaknya setara dengan 50 megaton TNT.

(panjang hanya 4,6 meter) yang kekuatannya setara dengan 1200 kali bom atom di Nagasaki (1945), Rusia juga punya monster ” Tsar Bomba” seberat 27 ton (panjang 8 meter) atau Rajanya bom dari segala bom yang ada. Awalnya, Tsar Bomba (daya ledak 50 Megaton TNT) direncanakan memiliki daya ledak sebesar 100 Megaton TNT tetapi dibatalkan karena berdampak luas bagi atmosfir. Ketinggian Jamur Api yang dihasilkan oleh bom ini setinggi 64 kilometer, ionisasi dari ledakan menyebabkan gangguan radio komunikasi selama berjam-jam.

Jika AS memiliki Kapal Selam nuklir kelas Ohio, Rusia juga punya Kapal Selam Kelas Thypoon berbobot 26.000 ton ini membawa misil nuklir antara benua.

Jika AS punya tank tempur utama (MBT) yang paling mutakhir M1 Abrams , Rusia juga memiliki yang tak kalah mutakhir yaitu T-90 S.

Jika AS punya Kapal Induk paling mutakhir USS George Bush , Rusia punya Kapal Induk Admiral Kuznetsov yang memiliki perlengkapan rudal antar benua berhulu ledak nuklir menjangkau seluruh Eropa.

Jika AS punya Misil antar benua paling mutakhir Peacekeeper MX ICBM yang memiliki 10 hulu ledak nuklir, Rusia juga punya si “bongsor” yang tak kalah hebat yakni R-36M2 Voyevoda ICBM. Si Bongosr seberat 8,8 ton ini mengangkut 750 kilo ton TNT dan memiliki 10 hulu ledak nuklir.

Dan lain-lain arsenal yang tidak kalah canggih dan mengerikan dampaknya.

Si Bongsor R-36M2 Voyevoda /SS-18 ICBM.

Sebetulnya Rusia sedang mengembangkan rudal balistik yang tidak kalah mengerikan yaitu Rudal Bulava yang lebih gendut, namun dari 17 kali ujicoba 7 kalinya mengalami kegagalan sehingga si bongsor yang satu ini kita singkirkan saja dahulu, kita melirik ke si bongsor yang lebih ramping yaitu Voyevoda.

Benda ini memang mengerikan, kecepatannya hampir 8 kilometer per DETIK melebihi kecepatan MX buatan AS. Tak heran, NATO memberi nama lain untuk si bongsor ini yaitu “SATAN” (Setan) dan lebel SS-18 untuk seluruh variannya dari R-36M sampai R-36M2.

Beberapa spesifikasi si “Setan Bongsor” ini adalah :
Berat badan : 209.600 kg (£ 462.000)
Panjang : 32,2 m (106 kaki)
Diameter : 3,05 m (10,0 ft)
Hulu ledak : Tiga tahapan fisi-fusi-fisi, lebih dari 20 Mt TNT
Peledakan mekanisme : Airburst
Mesin : Dua-tahapan cairan propelan
Operasional rentang : 10,200-16,000 km (tergantung pada R-36M varian rudal)
Kecepatan :sampai dengan 7,9 km / s
Bimbingan sistem : Inersia, otonom
Ketepatan : 220-700 m CEP (tergantung pada R-36M varian rudal)


Menurut Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Panglima Kesatuan Rudal Strategis Rusia (Strategic Missile Forces/SMF) Letnan Jendral Sergei Karakayev Rusia akan melakukan uji coba misil terbaru ini sebanyak 11 kali dalam tahun 2012. “Rudal ini dirancang khusus untuk menembus sistem perisai rudal rancangan AS. Rudal tercanggih milik Rusia ini memiliki kemampuan manuver lebih baik dibandingkan seluruh pendahulunya dan terkontrol akibat sistem pengendalian bahan bakar (mempengaruhi kecepatan) lebih baik.” dalam penjelasannya kepada wartawan di Moskow baru baru in.

Rusia benar-benar serius untuk program ini. Mereka akan mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dirancang khusus untuk menembus sistem perisai rudal rancangan AS. Rudal baru ini akan menggunakan bahan bakar cair sehingga memiliki kemampuan bermanuver lebih baik dibandingkan pendahulunya.

Quote:


Quote:
Diubah oleh mangkurasa 22-04-2014 07:28
0
49.2K
456
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan