Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andimulyaAvatar border
TS
andimulya
Keris Warisan Budaya Nusantara Serat Makna
Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Budaya-nya





Assalamualaikum, Wr. Wb...
Salam Sejahtera bagi kita semua ....
Om Swastyastu ...
Salam Budaya ...


Salam Rahayu buat Agan atau aganwati disini terutama Mimin dan Momod yg bijaksana.

Dalam kesempatan kali ini ane mencoba mengshare budaya bangsaku terdahulu dan ane bangga akan itu tanpa mengedepankan unsur SARA atau agama atau apapun hanya untuk berbagi hobie dan sedikit pengetahuan


SEKILAS TENTANG KERIS
WARISAN BUDAYA LELUHUR SERAT MAKNA


Secara umum orang orang jawa mengenal sebuah keris melalui kelebihan daya magisnya. Tidak sedikit orang memandang sebuah keris lebih dekat dihubungkan dengan pandangan mistik dan sebagai benda yang keramat. Atau angker sehingga lebih mengaburkan akan nilai-nilai yang lebih mendasar dari makna yang terkandung dari sebuah keris itu sendiri. pada mulanya keris merupakan senjata penusuk jarak dekat, yang di pakai oleh suku-suku bangsa di Asia Tenggara, kemudian Keris dalam perkembangaya memiliki nilai dan peranan dalam masyarakat yang semakin luas.

Awalnya Keris mempunyai fungsi sebagai senjata yang secara balistik lebih tepat sebagai senjata penusuk jarak dekat (ruket) yang efektif dalam pertarungan jarak dekat (infighting) dalam perang atau perkelahian satu-lawan satu secara tersembunyi maupun berhadapan muka (perang campuh). Selain di pakai senjata tikam kemudian pada perkembangannya keris mengalami perubahan fungsi dalam konteks sistem budaya baru dalam masyarakatnya.

Dalam kehidupan masyarakat fungsi keris selalu mengalami perkembangan dan dari itu dapat dibedakan dari segi fisik, simbolik, spiritual dan sebagai peran lain dari pada sebagai fungsi.
Perkembangan fungsi keris diantaranya dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

1. Spiritual-Religius, keris pada mulanya merupakan sebuah sarana sesaji.
Keris memiliki muatan-muatan religius yang dapat di lihat dari bentuk dapur (tiap rincikan) dan pamornya. Keris di anggap sebagai pertemuan antara sang guru bakal (pasir besi dari bumi) dan guru dadi (batu meteor yang jatuh dari langit) sehingga merupakan satu konp yang mendasar dari bersatunya hamba dan Tuhannya (curigo manjing warongko jumbuhing kawula lan gusti) sebagai sarana sesaji hingga saat ini masih dapat di lihat pada upacara-upacara keagamaan di tengah- tengah masyarakat.

2. Psikologis, keris memiliki kekuatan motivasi yang mempengaruhi perilaku seseorang yang mempunyai. Keris merupakan sebuah norma/angger-angger yang tervisual, sehingga keris mampu dan dapat mempengaruhi perilaku pemiliknya. Dalam masyarakat jawa seorang laki-laki di katakan lengkap apabila sudah mempunyai lima unsur yang melengkapi kelakiannya tersebut. Seorang laki-laki di katakana lengkap apabila Ia sudah mempunyai: wisma, wanito, curigo, turangga dan kukilo.

3. Politis, memiliki peran dalam percaturan politik kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Sumber-sumber sejarah banyak menceritakan peranan keris dalam politis kerajaan di tanah jawa, misalnya PB II sesudah perjanjian giyanti Th 1756 memberikan keris kyai kopek pada mangkubumi untuk mengakui kedaulatan kasultanan Yogyakarta, yang lainnya salah satu syarat Mangkunegoro menjadi raja di Mangkunagaran tidak memperbolehkan membuat senjata atau memiliki empu keris.

4. Status Sosial atau perlambang, keris mewakili kedudukan dan status sosial dalam masyarakat. Keris merupakan salah satu sarana menentukan strata sosial dalam masyarakat hal ini dapat dilihat dari pemakaian/kepemilikan keris tertentu misalnya dapur kebo lajer untuk petani, dapur pasopati untuk prajurit, dapur sangkelat untuk bangsawan/raja dan lainnya.selain itu Keris juga banyak di jumpai di gunakan sebagai logo untuk merek dagang barang tertentu atau sebagai lambang kesatuan maupun lambang daerah kabupaten atau kota madia.

5. Media Komunikasi, keris mampu membawa muatan pesan yang dapat ditangkap isinya dalam sistem budaya masyarakat jawa. Mengenakan keris dengan gaya tertentu dapat dilihat aktivitasnya, misalnya mengenakan keris dengan di semungkep berarti untuk melayat, mengenakan dengan cara nyote berarati akan berangkat berperang dan lainnya.

6. Mistik, tuah, daya Magis keris, kekuatan keris masih diyakini oleh sebagian masyarakat atau kalanhan tertentu. Keris terutama di jawa di yakini memiliki kekuatan magis, dan menjadikan pemiliknya mempunyai kesaktian atau kelebihan. pada sumber-sumber sejarah menuliskan kehebatan keris kyai sangkelat, kehebatan keris setan kober dan keris-keris lainnya

7. Estetis & Arstistik, keris menjadi medium ekspresi kesenian, Keris di ciptakan atas dasar kaidah-kaidah keindahan melalui disiplin ilmu yang terkandung di dalamnya yang mana sang empu berekspresi lewat dapur, pamor, garap, dan banyak assesoris yang melekat di dalamnya sebagai daya tarik benda tersebut.

8. Komoditas ekonomi, keris diproduksi dan diperjualbelikan/ dimas kimpoikan sejak dahulu hingga sekarang. Melalui bentuk garap maupun pamornya, berbagai aspek akan mempengaruhi nilai jual/ mengenai bobot penjualan benda tersebut.

9. Atribut, keris di pakai sebagai Pelengkap Busana perkimpoian di daerah jawa dan keris banyak dipakai
sebagai accessoris ateribut busana-busana prajurit dalam setiap upacara karaton.
(suyono)


sumur:
http://balekriya.blogspot.com/2009/0...kehidupan.html


Jenis Keris :
Keris Pasopati, Keris Brojol, Keris Tilam Upih, Keris Semar, Keris Damar Murub, Keris Kala Cakra, Keris Jalak Sumelang Gandring, Keris Omyang Jimbe, Keris Naga Pasa, Keris Naga Tapa, Keris Singa Barong, Keris Singo Kikik, Keris Naga Salira, Keris Naga Keras, Keris Nogo Sosro, Naga Sasra, Keris Buto Ijo, Keris Naga Siluman,Keris Jangkung, Keris Pulanggeni, Keris Sempana Bungkem, Keris Jaran Guyang, Keris Carang Soka, Keris Kidang Mas, Keris Panimbal, Keris Jaruman, Keris Kyai Sabuk Inten, Keris Kyai Sengkelat, Keris Bima Kurda, Keris Kara Welang, Keris Kala Munyeng, Keris Karno Tanding, Keris Sepokal, Tombak Pusaka, dan Keris Pusaka Asli lainnya.

Pamor Keris :
Keris Pamor Udan Mas, Pamor Junjung Derajat, Pamor Pancuran Mas, Pamor Pamengkang Jagad, Pamor Pegat Waja, Pamor Wos Wutah, Pamor Beras Tumpah, Pamor Kulit Semangka, Pamor Tambal, Pamor Pulo Tirto, Pamor Kol Buntet, Pamor Adeg, Mrambut, Pamor Ilining Warih, Pamor Korowelang, Pamor Ron Genduru, Pamor Mayang Mekar, Pamor Kenanga Ginubah, Pamor Bendo Segodo, Pamor Melati Sinebar, Pamor Melati Rinonce, Pamor Bonang Rinenteng, Pamor Jung isi Dunya, Pamor Tunggak Semi, Pamor Putri Kinurung, Pamor Gumbolo Geni, Pamor Singkir Geni, Pamor Singkir Angin, Pamor Raja Sulaiman, Pamor Batu Lapak, Pamor Tunggul Wulung, Pamor Lintang Kemukus, Pamor Sada Saler, Pamor Satria Pinayungan, Pamor Kelabang Sayuto, Pamor Sumur Bandung, Pamor Buntel Mayit, Pamor Ratu Pinayungan, Pamor Lawe Setukel, Saukel, Pamor Telaga Membleng, Pamor Wengkon, Pamor Tejo Kinurung, Pamor Rojo Gundolo, Pamor Raja Gundala, dan Aneka Pamor Lainnya.

Keris Peninggalan Kerajaan :
Keris Kabudhan Abad 6-9, Keris Kerajaan Segaluh Abad 12, Keris Kerajaan Pajajaran Abad 12, Keris Kerajaan Kahuripan Abad 12, Keris Kerajaan Jenggala Abad 13, Keris Kerajaan Singasari Abad 13, Keris Kerajaan Majapahit 1294-1474, Keris Kerajaan Madura Sepuh 1294-1474, Keris Kerajaan Blambangan 1294-1474, Keris Kerajaan Sedayu 1294-1474, Keris Kerajaan Tuban 1294-1474, Keris Kerajaan Sendang 1294-1474, Keris Kerajaan Pengging 1475-1479, Keris Kerajaan Demak 1480-1550, Keris Kerajaan Pajang 1551-1582, Keris Kerajaan Madiun Abad 16, Keris Kerajaan Kahuripan Abad 16, Keris Kerajaan Mataram 1582-1749, Keris Kerajaan Amangkurat 1645-1677, Keris Kerajaan PB Paku Buwono, Keris Kerajaan Cirebon Abad 16, Keris Kerajaan HB Hamengku Buwono, Keris Kerajaan Melayu, Keris Jawa, Keris Sumatera, Keris Luar Jawa, Pusaka Khusus, dan Aneka Keris Kerajaan lainnya


Quote:

"TANGGUH KERIS" PENDETEKSIAN KASEPUHAN SEBUAH KERIS


Tangguh keris
Ilmu tangguh adalah pengetahuan (kawruh) untuk memperkirakan jaman pembuatan keris, dengan cara meneliti ciri khas atau gaya pada rancang bangun keris, jenis besi keris dan pamornya.

Tangguh
Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah keris, perkiraan tempat pembuatan, atau gaya pembuatannya. Karena hanya merupakan perkiraan, me-nangguh keris bisa saja salah atau keliru. Kalau sebilah keris disebut tangguh Blambangan, padahal sebenarnya tangguh Majapahit, orang akan memaklumi kekeliruan tersebut, karena bentuk keris dari kedua tangguh itu memang mirip. Tetapi jika sebuah keris buatan baru di-tangguh keris Jenggala, maka jelas ia bukan seorang ahli tangguh yang baik.

Walaupun sebuah perkiraan, tidak sembarang orang bisa menentukan tangguh keris. Untuk itu ia perlu belajar dari seorang ahli tangguh, dan mengamati secara cermat ribuan bilah keris. Ia juga harus memiliki photographic memory yang kuat.

Dalam catatan kuno, dituliskan ciri-ciri secara tertulis. Notasi itu meyakini akan adanya sebuah gaya atau langgam dari setiap kerajaan. Artinya pada jaman Majapahit diyakini kerisnya memiliki beberapa ciri gaya atau langgam yang seragam. Begitu pula jaman kerajaan Mataram dan seterusnya jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat diyakini memiliki gayanya masing-masing.
Keyakinan terhadap bahan besi dan pamor juga menjadi panduan dalam ilmu tangguh ini.

Adapun pembagian tahapan-tahapan zaman itu adalah sebagai berikut:

1. Kuno
(Budho) tahun 125 M – 1125 M
meliputi kerajaan-kerajaan: Purwacarita, Medang Siwanda, Medang Kamulan, Tulisan, Gilingwesi, Mamenang, Pengging Witaradya, Kahuripan dan Kediri.

2. Madyo Kuno
(Kuno Pertengahan) tahun 1126 M – 1250 M.
Meliputi kerajaan-kerajaan : Jenggala, Singosari, Pajajaran dan Cirebon.

3. Sepuh Tengah
(Tua Pertengahan) tahun 1251 M – 1459 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Tuban, Madura, Majapahit dan Blambangan.

4. Tengahan
(Pertengahan) tahun 1460 M – 1613 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Demak, Pajang, Madiun, dan Mataram

5. Nom
(Muda) tahun 1614 M – 1945
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Kartasura dan Surakarta.

6. Kamardikan 1945 hingga seterusnya.
Adalah keris yang diciptakan setelah Indonesia merdeka, 1945.
Pada waktu itu pun raja di Surakarta Hadiningrat ke XII mendapat julukan Sinuhun Hamardika. Keris yang diciptakan pada era ini masuk dalam penggolongan keris kamardikan.

Tangguh merupakan seni yang digandrungi oleh komunitas pecinta keris, karena disini terletak suatu seni dalam nilai kemampuan; semacam uji kemampuan dari sesama penggemar keris. Tangguh juga menjadi sebuah nilai pada harga sebilah keris, sesuai trend yang ada dari masa ke masa.
Tangguh dalam kamus bahasa Jawa (S. Prawiroatmodjo) diartikan sebagai ’boleh dipercaya’, ’tenggang’, ’waktu yang baik’, ’sangka’, ’persangkaan’, ’gaya’, ’lembaga’, ’macam’ (keris).

Quote:

Quote:

Quote:



-= Galery Keris Sepuh – Koleksi Pribadi Ane Gan...=-

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


SALAM BUDAYA,





Originally posted by andimulya
This signature is used to protect the original post from being copied by Anti BOT Copy-Paste.
A.M


Quote:


Spoiler for KOMENG DARI AGAN YG BAEK HATINYA:




Spoiler for GUBUK:


0
10.9K
31
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan